Ingatkan sejarah masa lalu, Puti menangis di depan ribuan Soekarnois Malang
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno, meneteskan air mata saat menyampaikan orasi politiknya di hadapan ratusan Soekarnois dan Nasionalis Malang.
Puti menangis, saat mengenang orang tuanya, Guntur Soekarno Putra, yang merupakan anak pertama dari lima bersaudara, pasangan Soekarno dan istri Fatmawati. Guntur begitu besar jasanya harus melindungi keluarga orang orang tuanya. seperti saat Soekarno dipenjara dan diasingkan di pulau terpencil, begitu banyak stigma negatif menimpa keluarga Soekarno.
Diungkapkan Puti, begitu besar perjuangan Guntur Soekarno Putra saat-saat kondisi kakeknya lengser dari Presiden RI. Saat itu sang ayah harus banyak berjuang untuk melindungi terpaan stigma dan diskriminasi. "Begitu Bung Karno lengser dan muncul era orde baru ada perubahan yang sangat drastis terhadap nasib para Soekarnois dan Nasionalis di Indonesia saat itu," kata Puti, Kamis (22/2).
-
Siapa Sarinah bagi Bung Karno? Sosok Sarinah sangat berharga untuk Sukarno, dia bukan hanya mbok, lebih dari itu Sarinah adalah keluarga. Semasa kecil Sarinah lah yang mengasuh Sukarno kecil.
-
Apa kata Bung Karno tentang perjuangan? Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
-
Siapa yang membantu Bung Karno saat proklamasi? Ia kemudian menjadi sopir pribadi Bung Karno dan turut berperan dalam perjalanan revolusi bangsa, termasuk menyediakan sebatang bambu yang digunakan untuk mengibarkan bendera Merah Putih saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
-
Siapa yang bisa mengubah dunia menurut Bung Karno? Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.
-
Siapa ibu dari Bung Karno? Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, menjadi orang hebat salah satunya berkat peran besar sang ibu, Ida Ayu Nyoman Rai.
-
Apa yang dilakukan Bung Karno saat pulang ke Blitar? Beberapa foto yang menggambarkan hubungan harmonis anak dan ibu adalah saat di mana sang proklamator itu tengah sungkem pada ibunda tercinta.
Lanjutnya, walaupun saat itu masih kecil dan belum tahu apa-apa. Namun, banyak cerita yang diterimanya dari orang yang cinta kepada Soekarno bahwa bagaimana merajut merah putih pada saat itu. "Saya percaya di sini sebagai anak muda yang kurang berpengalaman, tidak tahu persis apa yang terjadi terhadap keluarga Bung Karno yang diinjak-injak dan mendapat tekanan politik," kata Puti Guntur Soekarno, sambil mengusap air matanya.
Kata Puti, begitu besar beban tanggung jawab yang diemban Guntur Soekarno saat itu. Guntur sebagai putra pertamanya harus menjaga tekanan dan terpaan stigma negatif pemerintah. "Bung Karno sebagai mantan presiden harusnya banyak menerima fasilitas yang harus didapat. Tapi, justru tidak mendapatkan apapun," katanya.
Meski tidak mendapatkan fasilitas, keluarga besar Bung Karno, Fatmawati bersama lima anaknya yaitu Guntur Soekarno Putra, Megawati Soekarno Putri, Rachmawati Soekarno Putri, Sukmawati Soekarno Putri, dan Guruh Soekarno Putra, menjalani hidup dengan ikhlas.
Puti menilai, dalam jiwa neneknya, terdapat jiwa cinta pada tanah air. "Saya tahu rasa nasionalisme, kesadaran, dedikasi yang dikatakan Bung Karno sebagai satu kesadaran revolusioner itu ada pada setiap keluarga besar Bung Karno," katanya.
Diceritakan Puti bahwa stigma negatif itu terjadi saat di sekolah dasar dimana dalam sejarah diungkapkan Soekarno adalah pengkhianat bangsa. "Benarkah kakek saya Bung Karno itu seperti ini (pengkhianat bangsa). Begitu kejamnya rezim saat itu, dan saya tak bisa membayangkan betapa menyedihkan nasib para keluarga saat itu," kata Puti, yang kembali harus mengusapkan air matanya.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Achmad Basarah juga sempat meneteskan air mata saat berpidato di depan para Soekarnois.
"Saya mengawal figur, yang ada nama 'Soekarno' di belakangnya. Ini bukan sekadar tugas bagi saya, namun juga kehormatan. Terlebih untuk menjaga tahta, trah Bung Karno. Karena itu kita harus menangkan Mbak Puti yang merupakan trah dari Soekarno," kata Basarah. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret lawas orang-orang Belanda berbondong-bondong naik kapal laut saat diusir dari Indonesia beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaMegawati juga mengucapkan terima kasih kepada Prabowo Subianto membantu meluruskan sejarah Soekarno
Baca SelengkapnyaDia pun merasa heran kenapa saat Indonesia sudah merdeka justru banyak orang yang lebih stress
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pun menyaksikan pertunjukan wayang secara daring.
Baca SelengkapnyaDia menyakini belum ada yang bisa menandingi pemikiran Bung Karno dalam pleidoi Indonesia Menggungat tersebut.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri yang menyinggung penguasa bertindak seperti rezim orde baru.
Baca SelengkapnyaMegawati merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan bahwa saat ini sudah masuk orde reformasi.
Baca SelengkapnyaMiliter ada di belakang aksi-aksi mahasiswa pasca G30S/PKI. Ini pengakuan para jenderal saat itu.
Baca SelengkapnyaProklamasi Kemerdekan 17 Agustus 1945 digelar dengan sangat sederhana. Bahkan Sukarno pun tak pernah membayangkan peristiwa besar digelar dengan sederhana.
Baca Selengkapnya