Inggit Garnasih, wanita yang menaklukkan hati Soekarno muda
Merdeka.com - Akhir Juni 1921, Soekarno muda datang dari Surabaya setelah lulus Hoogere Burger School (HBS). Dengan mimpi besar dia ingin menjadi seorang insinyur di bidang teknik sipil. Maka Soekarno meneruskan kuliah di Technische Hoogeschool te Bandoeng. Saat itu mahasiswa teknik pribumi masih itungan jari.
Atas pertolongan Tjokroaminoto, guru sekaligus mertuanya, Soekarno mendapat tempat kos di rumah Sanusi. Pria paruh baya ini adalah anggota Sarikat Islam. Inggit Garnasih adalah istri Sanusi, yang kini menjadi ibu kos Soekarno.
Soekarno sudah mengagumi Inggit sejak pandangan pertama. Dia tak pernah lupa saat Inggit menyambutnya di pintu rumah Jl Ciateul, Bandung.
-
Di mana Soekarno tinggal di Bandung? Soekarno memang pernah tinggal cukup lama di Kota Bandung.
-
Siapa istri Soekarno yang paling dicintai? Naoko, atau yang kemudian dikenal sebagai Ratna Sari Dewi, merupakan sosok istri yang sangat dicintai oleh Presiden Soekarno.
-
Siapa ibu dari Bung Karno? Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, menjadi orang hebat salah satunya berkat peran besar sang ibu, Ida Ayu Nyoman Rai.
-
Siapa ibu dari Kartika Soekarno? Sesuai namanya, Kartika adalah putri dari Presiden Indonesia ke-1 Ir. Soekarno. Ia merupakan buah cinta dari Soekarno dan Dewi Soekarno.
-
Mengapa Bung Karno sungkem pada ibunya? Sadar betapa besarnya jasa sang ibu, Bung Karno selalu menghomati perempuan yang melahirkan dan membesarkannya itu.
-
Apa saja peninggalan Bung Karno di rumahnya? Di dalam bangunan, banyak sekali barang-barang peninggalan Bung Karno yang sampai saat ini masih awet. Di antaranya yaitu sepeda onthel, satu set kursi yang ada di ruang tamu, lemari makan, bahkan surat cinta yang ia tulis untuk Fatmawati, dan beberapa perabotan klasik lainnya.
"Keberuntungan yang utama itu sedang berdiri di pintu masuk dalam suasana setengah gelap dibingkai lingkaran cahaya dari belakang. Dia memiliki tubuh yang kecil, dengan sekuntum bunga merah menyolok di sanggulnya dan sebuah senyuman yang mempesona. Dia adalah istri Haji Sanusi, Inggit Garnasih. Oh, luar biasa perempuan ini," kata Soekarno dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams.
Saat itu usia Soekarno 20 tahun. Sementara Inggit 33 tahun. Kematangan Inggit yang membuat Soekarno terpesona.
Soekarno memang saat itu telah menikah dengan Oetari Tjokroaminoto, tapi pernikahannya berjalan hambar. Oetari terlalu kekanak-kanakan untuk Soekarno yang bersemangat. Soekarno tak pernah mencintainya. Dia menikahi Oetari untuk membantu gurunya Tjokroaminoto. Bukan karena cinta.
Inggit pun terkesan dengan pertemuan pertama. "Dia mengenakan peci beledu hitam kebanggaannya dan pakaian putih-putih. Cukupan tinggi badannya. Ganteng. Anak muda yang bersolek, perlente." kata Inggit dalam novel biografi Kuantar ke Gerbang yang ditulis Ramadhan KH.
Inggit melayani semua kebutuhan Soekarno. Setiap hari bertemu membuat keduanya mulai berani bicara hal-hal pribadi. Soekarno menceritakan soal perkawinannya yang hambar. Akhirnya Soekarno tahu, Inggit pun tak bahagia dengan perkawinannya.
Setiap malam Sanusi meninggalkan Inggit untuk pergi main biliar dan berkumpul bersama teman-temannya. Perkawinan Inggit ternyata sama dengan Soekarno, sama-sama hambar.
Oetari sempat tinggal di rumah kos. Tetapi tak lama. Saat berada di rumah kos, Oetari pun tak tinggal satu kamar dengan Soekarno. Akhirnya Soekarno menceraikan Oetari.
Maka Inggit menjadi teman curhat Soekarno yang setia. Pada Inggitlah, Soekarno menumpahkan segala keluh kesah dan cita-citanya. Malam-malam yang dingin di Bandung menyatukan mereka. Akhirnya hubungan ini berlangsung lebih jauh dari sekadar anak kos dan induk semangnya.
"Hanya Inggit dan aku dalam rumah yang sepi. Dia kesepian, aku kesepian. Perkawinannya tidak betul. Dan perkawinanku tidak betul. Dan, sebagai dapat diduga. Hubungan ini berkembang," kata Soekarno.
Soekarno dan Inggit menjalin percintaan sembunyi-sembunyi di belakang Haji Sanusi. Hingga akhirnya Soekarno secara terus terang meminta Sanusi menceraikan Inggit. Sanusi sudah tahu rumah tangganya berantakan. Dia dengan sukarela menceraikan Inggit.
Maka Soekarno menikahi Inggit tahun 1923. Kelak, hampir 20 tahun Inggit mendampingi Soekarno baik suka maupun duka. Inggit menemani Soekarno saat dibuang di Flores, diasingkan ke Bengkulu dan dipenjara pemerintah kolonial. Inggit juga mengorbankan harta bendanya untuk perjuangan Soekarno tanpa pamrih. Bisa dibilang, Inggit adalah wanita yang paling berjasa untuk Soekarno.
Tanggal 14 Februari ini, merdeka.com coba menghadirkan kembali kisah cinta Inggit dan Soekarno. Tanpa Inggit, Soekarno tak akan menjadi seorang pemimpin besar. Cinta memberi kekuatan bagi Soekarno untuk berjuang membebaskan negerinya dari penjajah. Cinta juga yang memberi kekuatan Inggit untuk berkorban.
Baca juga:
Soekarno minta maaf sakiti hati Inggit
Jejak cinta Soekarno dan Inggit di Jl Ciateul Bandung
Nasihat Inggit untuk Soekarno: Kus, jangan lupakan rakyat
Surat cerai Soekarno untuk Inggit
Inggit, istri kedua Soekarno yang jadi rebutan pria Bandung
Inggit Garnasih, wanita setia pendamping Soekarno saat susah
Perselingkuhan Soekarno-Inggit di rumah kos Bandung (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sokearno pernah memenangkan hati warga Bandung dan Jawa Barat lewat pemikirannya
Baca SelengkapnyaIni sosok cantik pendamping Soekarno yang jarang disorot. Paras cantiknya bikin terpukau.
Baca SelengkapnyaPotret lawas Ratna Sari Dewi istri Bung Karno kembali mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaMenginjak usia 84 tahun, Ratna Sari Dewi tetap cantik dan awet muda.
Baca SelengkapnyaPeninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
Baca SelengkapnyaBerikut potret wanita Jepang berparas cantik yang tak disangka punya nasib bagus menjadi istri seorang penguasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaTanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski dikenal penakluk wanita, lamaran Presiden Soekarno pernah ditolak oleh wanita cantik ini.
Baca SelengkapnyaWarga setempat mengaku pernah melihat sesosok menyerupai Bung Karno di rumah tersebut
Baca SelengkapnyaBerikut momen bos TV saat bertamu ke rumah anak Presiden pertama Indonesia.
Baca SelengkapnyaGanjar mengutarakan pelajaran yang dapat dipetik dari kunjungannya ke Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKota Surabaya menjadi tempat pertama kali belajar agama, menikah, dan bekerja.
Baca Selengkapnya