Ingin Jabar swasembada daging, Dedi Mulyadi ajak masyarakat untuk beternak
Merdeka.com - Kegiatan ngarit atau menyabit rumput untuk pakan ternak menjadi kebiasaan calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi, sejak masih kecil. Bahkan di waktu luang saat menjabat posisi bupati Purwakarta, kegiatan tersebut masih sempat dilakukan.
Kebiasaan itu bahkan membuatnya memiliki banyak ternak. Salah satunya domba. Kaki Gunung Burangrang, Purwakarta, menjadi lokasi favoritnya mencari rumput untuk para ternaknya.
Sebagai peternak dan petani, Dedi Mulyadi mengembangkan pengamalan konsep marhaenisme. Dia mengikhtiarkan betul upaya mengubah tukang menjadi tuan. Itu sudah dilakukannya saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Di mana dia kerap memberikan hewan ternak untuk warga.
-
Kenapa Dedi Mulyadi merawat sapi Bargola? Ia rawat sendiri untuk kurban.
-
Dimana Dedi Mulyadi memelihara sapi Bargola? Dedi menggemukkan sendiri sapi tersebut di peternakan pribadinya di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat sapi Bargola? Dirawat dengan Baik Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
-
Dimana Deni membeli Domba Priangan? Ini dombanya untuk kurban, dan kebetulan domba Priangan ini kan kualitasnya bagus,' terang salah seorang pembeli asal Tangerang, Deni, mengutip Youtube Liputan6 SCTV, Senin (27/5).
-
Kenapa Alwi memilih beternak domba? Karena bagi saya beternak domba sangat menjanjikan. Waktu itu saya punya dua ekor sapi. Lalu sapi itu saya jual dan uang hasil penjualannya saya buatkan kandang domba,' kata Alwi dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
-
Kenapa dendeng sapi populer di Sumatera Barat? Di Indonesia, dendeng sangat populer di daerah Sumatera Barat.
Selain itu, anak usia sekolah pun tidak luput dari perhatian sosok pencetus konsep pendidikan berkarakter di Purwakarta itu. "Kalau banyak ternak, tidak akan ada rumput panjang yang tidak terurus. Ini merupakan tonggak gerakan kita untuk menciptakan swasembada daging di Jawa Barat. Warga Jabar harus memiliki ternak sendiri, bukan milik orang lain," kata Dedi, Rabu (20/6).
Bukan hanya sekedar beternak. Menurut Dedi, kebiasaan itu juga dilakukan Nabi Muhammad SAW ketika masih kecil. Bahkan dalam beternak banyak kaidah mengenai kepemimpinan diajarkan.
"Beternak itu sunnah yang mulia. Di dalamnya ada pelajaran tentang kepemimpinan, Rasulullah Muhammad SAW pun demikian," ungkapnya.
Hingga suatu waktu, Dedi bercerita, pernah bertemu dengan Mak Anah (56). Pertemuan itu menguak memori masa kecilnya. Mak Anah merupakan tukang sabit rumput di Desa Langen Sari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung.
Mak Anah merupakan warga lahir, tumbuh dewasa, dan kini hidup menua di tanah kelahirannya sendiri. Ironisnya, kebutuhan hidup dia dan keluarganya tidak diperoleh secara mandiri. Dia harus bergantung pada upah diberikan para tuan tanah perkebunan dan majikan pemilik domba.
Kondisi yang melanda kebanyakan warga Jawa Barat di pedesaan tersebut mengundang keprihatinan Dedi Mulyadi. Menurut dia, seharusnya warga Tanah Padjadjaran menjadi tuan di negerinya sendiri. Melalui kepemilikan atas tanah, masyarakat bisa menciptakan kesejahteraan tanpa bergantung orang lain.
"Sudah saatnya rakyat kita menjadi tuan di tanahnya sendiri, menjadi juragan ternak di daerahnya sendiri. Hanya dengan itu, kemakmuran berupa terpenuhinya pangan, sandang dan papan bisa terwujud," ungkapnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sapi ini milik Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi. Ia rawat sendiri untuk kurban.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI miliki ternak domba hingga 300 ekor di tengah hutan Ponorogo. Begini penampakannya.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI AD Brigif 24 begitu antusias dalam beternak kambing sebagai bentuk dukungan program ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaDusun Sumber Kepuh, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo Banyuwangi dikenal sebagai Kampung Bebek.
Baca SelengkapnyaSatu ekor domba rata-rata memiliki berat 25-30 kilogram dan dibutuhkan waktu tiga bulan untuk menggemukkannya.
Baca SelengkapnyaSalah satu anak muda dari Dusun Sumur Pandan, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur yang cerdas dan sukses menangkap peluang usaha peternakan domba.
Baca SelengkapnyaPara penjual mengaku mengalami peningkatan penjualan hingga 70 persen.
Baca SelengkapnyaKeuntungan hingga ratusan juta rupiah bisa didapat dari memelihara kerbau.
Baca SelengkapnyaKawasan konservasi itu memiliki wilayah geografis perbukitan. Di dalamnya terdapat banyak keragaman flora dan fauna.
Baca SelengkapnyaDomba Batur merupakan domba khas yang berasal dari Banjarnegara. Domba unik ini merupakan hasil persilangan antara domba Eropa dengan domba lokal.
Baca SelengkapnyaSetelah lulus SMA, Aji Saputra bingung mau melakukan apa. Akhirnya ia belajar pertanian dengan petani di desanya, kemudian memulai usaha pengolahan pupuk.
Baca SelengkapnyaSalah satu jenis hewan ternak Indonesia ini memiliki berbagai keunggulan sekaligus memberikan kontribusi terhadap budaya dan peradaban di Indonesia.
Baca Selengkapnya