Ingin mabuk, Adi todong tukang nasi goreng bareng ayah dan keponakan
Merdeka.com - Setelah sempat buron selama tiga bulan usai melakukan penodongan terhadap seorang penjual nasi goreng, Adi Saputra (27) akhirnya berhasil diringkus polisi. Dia mengaku melakukan kejahatan bersama bapak dan keponakannya.
Tersangka yang berprofesi sebagai kernet itu ditangkap polisi saat tengah bersantai di kediamannya di Jalan Belitar, Lorong Sentoso II, Kelurahan 20 Ilir D II, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Senin (9/10) malam. Dia sebelumnya kabur ke Muara Enim menghindari kejaran polisi.
Kepada petugas, Adi mengaku menodong Ari Wahyudi (27) pada Agustus 2015 lalu, karena ingin membeli minuman keras buat mabuk. Secara kebetulan, bapak dan keponakannya juga merencanakan hal sama, sehingga akhirnya mereka berkomplot menodong korban.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
"Tadinya saya sendirian, inginnya cuma beli minuman. Tapi bapak dan keponakan saya juga mengajak. Jadi, kami nodong bertiga," kata Adi di Mapolsek Kemuning Palembang, Selasa (10/11).
Saat di TKP, bapak tersangka (identitas dirahasiakan) bertugas menodongkan pisau ke perut korban, sambil meminta memberikan seluruh uang dan barang berharga. Sementara Adi dan keponakannya bertugas memukuli korban.
"Waktu disuruh pukuli oleh bapak, saya dan keponakan saya nurut. Orang itu (korban) kami gebuki," ujar Adi.
Dari aksinya itu, mereka berhasil membawa kabur uang sebanyak Rp 3 juta, dan dua ponsel. Adi hanya diberikan uang sebesar Rp 100 ribu buat membeli minuman keras.
"Kami tahu orang itu (korban) melapor ke polisi. Saya kabur ke Muara Enim. Bapak dan keponakan saya tidak tahu lagi di mana, kami putus kontak," ucap Adi.
Kapolsek Kemuning Palembang, AKP Handoko Sanjaya mengatakan, tersangka merupakan buronan kasus penodongan sejak Agustus lalu. Dua pelaku lain masih buron yang merupakan bapak dan keponakan tersangka.
"Mereka adalah satu keluarga. Kita gali lagi informasi untuk mengetahui di mana posisi dua pelaku lain," kata Handoko.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditangkap Polisi, Ini Kronologi Pemuda Mabuk Tusuk Ibu-Ibu di Bogor hingga Berlumuran Darah
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Berry Juana Putra mengatakan peristiwa itu terjadi karena keduanya terlibat cekcok di rumah keduanya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi pada Jumat (5/7) dini hari di Jalan Diponegoro, Kota Bandung itu terekam video dan viral di media sosial
Baca Selengkapnyakorban minta polisi segera menindaklanjuti laporan dengan menangkap dan memenjarakan anaknya.
Baca SelengkapnyaPartner in Crime, Ayah dan Anak di Bandung Duet Begal Motor usai Pesta Miras
Baca SelengkapnyaMotif pelaku membunuh karena sakit hati kepada korban.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung ditangkap tim Jatanras setelah menerima laporan dari istrinya.
Baca Selengkapnya