Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ingin pangkas qanun, Mendagri Tjahjo dikecam ulama Aceh

Ingin pangkas qanun, Mendagri Tjahjo dikecam ulama Aceh Mendagri Tjahjo Kumolo. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali mengecam pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Kecaman ini setelah Mendagri hendak memangkas sejumlah Peraturan Daerah (Perda) atau qanun di Aceh.

Kecaman ini datang dikarenakan Tjahjo Kumolo menyebutkan secara spesifik terkait penerapan syariat Islam di Aceh tentang penggunaan jilbab untuk wanita. Selain itu peraturan Wali Kota Banda Aceh melarang wanita keluar di atas pukul 22.00 WIB malam.

Tgk H Faisal Ali sangat menyesalkan pernyataan Mendagri tersebut. Katanya, ini sangat terlihat jelas, Tjahjo Kumolo tidak memahami tentang kekhususan Aceh, di bawah payung hukum Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tantang Pemerintah Aceh.

Orang lain juga bertanya?

"Saya mengecam pernyataan Mendagri itu dan sangat menyesalkan, padahal dia harus tahu bahwa UUPA itu juga undang-undang yang dibuat oleh Pemerintah Pusat," kata Faisal Ali, Selasa (23/2) malam via telepon genggamnya.

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Aceh ini juga meminta Pemerintah Pusat tidak mengebiri sejumlah qanun yang ada di Aceh. Bila ini pun dilakukan, Faisal Ali mengaku akan berada di garda terdepan untuk menentangnya.

Dia juga mengingatkan Pemerintah Pusat agar tidak mengebirinya dan memangkas sejumlah aturan yang ada. Bila ini terjadi, Faisal Ali mengaku siap berargumen terkait persoalan itu dengan Mendagri.

"Saya siap berargumen, jadi saya minta kepada Mendagri untuk datang ke Aceh biar kami ajarkan isi kandungan UUPA dan kekhususan Aceh menerapkan syariat Islam,"" tegasnya.

Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Ketua MPU Aceh menyikapi rencana Mendagri hendak mengevaluasi dan memangkas sejumlah Peraturan Daerah (Perda) yang dinilai bertentangan Undang-undang dan berpotensi menimbulkan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Bahkan Mendagri menyebutkan secara spesifik dan mencontohkan Perda yang tidak sesuai dengan undang-undang yaitu Perda yang berlaku di Aceh. Menurutnya, Pemda Aceh mengeluarkan aturan wajib memakai jilbab bagi wanita, sementara masyarakat di Aceh ada yang beragama non muslim.

Selain itu, aturan Wali Kota Banda Aceh juga dipertentangkan oleh Mendagri terkait dengan larangan wanita di Banda Aceh keluar di atas pukul 22.00 WIB. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
34 Kiai PBNU Konsolidasi di Surabaya, Gelar Pertemuan Tertutup untuk Benahi PKB
34 Kiai PBNU Konsolidasi di Surabaya, Gelar Pertemuan Tertutup untuk Benahi PKB

Pertemuan turut dihadiri Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Baca Selengkapnya
Cak Imin ke Ketum PBNU Gus Yahya: Politik Itu Berat, Biar PKB Saja!
Cak Imin ke Ketum PBNU Gus Yahya: Politik Itu Berat, Biar PKB Saja!

Cak Imin mengatakan setuju dengan PBNU tidak boleh terlibat politik praktis seperti yang disampaikan Ketum PBNU Gus Yahya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasil Munas NU
VIDEO: Hasil Munas NU "Tak Dukung Satu Capres & Hentikan Kekerasan di Rempang!"

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta kekerasan yang terjadi di Pulau Rempang, Kepulauan Riau (Kepri), akibat konflik agraria dihentikan.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Sindir Pencopotan Ketua PWNU Jatim: Pengurus PBNU PNS Saja
Cak Imin Sindir Pencopotan Ketua PWNU Jatim: Pengurus PBNU PNS Saja

Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menilai pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur merugikan PBNU.

Baca Selengkapnya
Deretan Perangai PKB Bikin PBNU Geram
Deretan Perangai PKB Bikin PBNU Geram

Yahya menegaskanPKB tidak bisa mengklaim atau menyalahkan apapun hasil keputusan NU. Sebab internal NU dan PKB adalah dua organisasi berbeda.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PBNU Kecam Pengambilan Lahan Rempang oleh Pemerintah
VIDEO: PBNU Kecam Pengambilan Lahan Rempang oleh Pemerintah "Haram Jika Sewenang-Wenang!"

Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mengingatkan, aspek musyawarah dalam penyelesaian konflik, termasuk di rempang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Cak Imin, Ajakan Gus Ipul Ke NU Tak Pilih Paslon Didukung Ba'asyir: Memalukan!
VIDEO: Respons Cak Imin, Ajakan Gus Ipul Ke NU Tak Pilih Paslon Didukung Ba'asyir: Memalukan!

Cak Imin mengomentari soal ajakan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, untuk tidak mendukung pasangan yang didukung Ustaz Abu Bakar Ba'asyir.

Baca Selengkapnya
PBNU Respons Serius Muktamar Luar Biasa, Kumpulkan Semua Pengurus PWNU untuk Tolak
PBNU Respons Serius Muktamar Luar Biasa, Kumpulkan Semua Pengurus PWNU untuk Tolak

Gus Yahya menegaskan rakor membahas penolakan terhadap MLB PBNU.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penegakan Hukum di Papua Tak Cederai HAM
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penegakan Hukum di Papua Tak Cederai HAM

Ma'ruf Amin mengingatkan, harus ada kejelasan penegakan hukum di tanah Papua.

Baca Selengkapnya
Reaksi Yaqut akan Didisiplinkan PKB Buntut Pernyataan Jangan Pilih Pemimpin Mulut Manis
Reaksi Yaqut akan Didisiplinkan PKB Buntut Pernyataan Jangan Pilih Pemimpin Mulut Manis

Yaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.

Baca Selengkapnya
Hadiri Milad Panji Gumilang, Ketua MUI Tasikmalaya Diberhentikan
Hadiri Milad Panji Gumilang, Ketua MUI Tasikmalaya Diberhentikan

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memberhentikan KH Ate Mushodiq sebagai Ketua Umum MUI Kota Tasikmalaya.

Baca Selengkapnya
Ditolak Sejumlah Elemen Masyarakat, PKB Diminta PBNU Batalkan Muktamar di Bali
Ditolak Sejumlah Elemen Masyarakat, PKB Diminta PBNU Batalkan Muktamar di Bali

Sejumlah elemen masyarakat Bali menganggap pelaksanaan Muktamar PKB mengganggu keamanan di Bali.

Baca Selengkapnya