Ingin perbesar kelamin di dokter gadungan, pria ini malah tertipu
Merdeka.com - Salah satu korban laki-laki dari praktik dokter gadungan mengalami kerusakan serius di bagian kelaminnya setelah disuntik JS (34). Dia harus membayar sejumlah uang yang tidak sedikit untuk menyembuhkan organ intimnya tersebut.
"Ada korban laki-laki yang kelaminnya mengeras. Dia sampai habiskan uang Rp 100 juta untuk penyembuhannya," kata Wakapolres Jakarta Selatan AKBP Surawan, di Polres Jakarta Selatan, Jumat (22/5).
Menurut Surawan korban ingin merubah ukuran alat vitalnya sesuai yang diinginkannya. Malangnya, setelah disuntik dan membayar uang sekitar Rp 10 juta kepada pelaku JS, justru organ tersebut bermasalah.
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
-
Dimana pria itu terinfeksi? Seorang pria lanjut usia di Belanda dengan usianya yang sudah menginjak 72 tahun menjadi pasien terinfeksi Covid-19 paling lama di dunia.
-
Bagaimana oknum meminta uang dari dokter Aulia? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu.
-
Siapa yang harus ke dokter? Penting untuk mencari bantuan profesional medis jika batuk berlanjut atau semakin parah.
-
Kenapa kakek memberi uang palsu ke dokter? “Loh dokter kan pasang gigi palsu kan? Jadi saya bayarnya juga pakai uang palsu, kan sama-sama palsu“ ujar sang kakek.
-
Kapan sang kakek membayar dokter gigi? Ketika gigi palsunya sudah terpasang, sang kakek pun memberi uang ke dokter.
"Penyembuhannya dia bayar sendiri dan sekarang di rumah sakit Sari Asi," jelas Surawan kepada wartawan.
Selain laki-laki ini, ada lima korban perempuan yang mengalami kerusakan di bagian wajah, payudara dan bokong setelah melakukan suntik kecantikan oleh dokter gadungan, JS.
Saat ditemui di waktu yang sama, Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Audi Latuheru mengungkapkan para korban mengalami beberapa keluhan. Di antaranya wajah menjadi berwarna hitam, mati rasa dan mengeras. Serta payudara dan bokong korban menjadi mengeras.
Akibat ulah pelaku, dia bisa diancam pasal 78 UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kebocoran dan abai. Serta terkena pasal 197 UU No. 36 tentang kesehatan dan pasal 379 KUHP dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal 15 tahun.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria jalani operasi pembesaran penis, tapi yang terjadi justru impotensi dan kerusakan alat kelaminnya. Yuk, simak cerita lengkapnya!
Baca SelengkapnyaDokter gadungan ini mengaku belajar sendiri cara melakukan prosedur pembesaran penis dan dimulai sejak masih remaja.
Baca SelengkapnyaBelakangan diketahui, pelaku adalah seorang pengangguran dan untuk menyakinkan korban, pelaku kerap melakukan video call sambil mengenakan atribut dokter.
Baca SelengkapnyaPria ini dibuat tak menyangka jika getah karet yang dibelinya berisi galon air.
Baca SelengkapnyaDokter yang identitasnya dicuri Susanto kini bertugas di Pangalengan.
Baca SelengkapnyaUmumnya memperbesar penis dilakukan melalui proses operasi. Tapi ini tidak. Ia hanya menggunakan sebuah implan.
Baca SelengkapnyaAksi dokter gadungan bernama Susanto ini diketahui telah terjadi selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaKadangkala, ia juga akan bertanya pada perawat atau pun teman-temannya yang pernah berkecimpung dalam dunia kesehatan.
Baca SelengkapnyaMahyuddin menambahkan memasukkan benda asing ke alat kelamin bisa menyebabkan reaksi inflamasi dan infeksi.
Baca SelengkapnyaModusnya, korban diminta hampir Rp400 juta sebagai syarat persembahan di Pantai Selatan.
Baca SelengkapnyaSusanto mengklaim mendapatkan upah hingga Rp7,5 juta per bulan, termasuk tunjangan lain dari PT PHC Surabaya.
Baca SelengkapnyaKorem 162 Wira Bhakti berhasil menangkap IL, TNI gadungan yang meresahkan masyarakat.
Baca Selengkapnya