Ingin PPKM Level 2, Kabupaten Bogor Percepat Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Kabupaten Bogor masih terus berupaya mengejar realisasi vaksinasi Covid-19 sebesar 50 persen, agar mendapatkan status PPKM Level 2. Bupati Bogor, Ade Yasin mengungkapkan, hingga 10 Oktober 2021, capaian vaksinasi di Kabupaten Bogor baru mencapai 31,84 persen. Masih jauh untuk mencapai target 70 persen seperti yang ditargetkan.
"Ya kita targetkan bulan ini mencapai 50 persen dulu supaya bisa PPKM Level 2. Kita harus percepat terutama di pelosok," kata Ade Yasin, usai rakor percepatan vaksinasi di Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Senin (11/10).
Kata Ade, Pemkab Bogor berencana menaikkan target harian vaksinasi dari 50 ribu per hari menjadi 70 ribu, dengan fokus pada wilayah pelosok yang sulit dijangkau.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
Ade mengklaim, vaksinasi di wilayah perkotaan sudah cukup tinggi, dilihat dari semakin sepinya sentra-sentra vaksinasi yang disiapkan pemerintah. Sehingga, dia berencana menerjunkan tenaga vaksinator ke pelosok.
"Kalau perlu petugasnya menginap di rumah kades. Seluruh elemen masyarakat akan kita sasar untuk vaksinasi, mulai pelajar, lansia, petani semuanya," kata Ade.
Data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, hingga 10 Oktober 2021, dari target vaksinasi 4.225.790 jiwa, baru 31,84 persen atau 2.690.803 di antaranya mengikuti vaksinasi, baik dosis satu maupun dua.
Dari jumlah tersebut, realisasi terendah yakni vaksinasi remaja. Dari target 560.207 jiwa, baru tervaksin 112.239 jiwa atau 10,02 persen. Disusul lansia, dari target 277.614 jiwa baru tervaksin 117.690 jiwa atau 21,20 persen.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca Selengkapnya