Ingin temui tersangka, korban Hannien Tour kembali geruduk Polresta Surakarta
Merdeka.com - Puluhan korban penipuan dan penggelapan biro perjalanan umroh, Hannien Tour Solo kembali mendatangi Mapolresta Surakarta, Selasa (2/1). Belasan korban tiba di Satreskrim Polresta Surakarta sekitar pukul 10.00 WIB, tak lama kemudian sejumlah korban lainnya menyusul.
Salah satu nasabah, Subarjunanto (35) mengaku bersama sejumlah kerabat menjadi korban penipuan Hannien Tour. Pihak biro umroh telah menjanjikan pengembalian uang pada bulan Juli lalu. Namun hingga akhir tahun, janji tersebut tak dipenuhi.
"Kami mau minta uang kami balik. Mereka sudah memberikan jaminan, 3 bulan dari hari kami minta akan dikembalikan. Jadi bulan Juli itu seharusnya sudah dikembalikan, tapi sampai sekarang belum dikembalikan," ujar warga Gesi, Kabupaten Sragen, ini saat ditemui di Mapolresta Surakarta.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Kenapa jemaah umroh tertunda keberangkatannya? Uang yang dititipkan para calon jemaah pada KW ternyata tidak dibayarkan pada biro perjalanan umrah, melainkan digelapkan. Sialnya lagi, mereka tidak jadi berangkat umrah.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
Kedatangannya ke Mapolresta, lanjut Subarjunanto, ingin bertemu para tersangka di sel tahanan. Yakni FR (45) sebagai Direktur dan AV (50) yang merupakan Bendahara Hannien Tour. Mereka akan meminta kepastian kepada kedua tersangka terkait pengembalian uang.
"Saya ikut program promo, sekitar Rp 18,3 juta bersama 11 orang lainnya. Saya dulu lewat marketing temen saya juga. Beberapa teman saya sudah ada yang berangkat," ujarnya.
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Agus Puryadi mengemukakan kedatangan para korban ingin memastikan jika para tersangka sudah dilakukan penahanan. Para korban juga ingin menemui tersangka.
"Para korban ini ingin menanyakan kepada tersangka, kira-kira mereka ini akan diberangkatkan atau uangnya dikembalikan. Semua sudah kita jawab, posisi para tersangka saat ini juga belum bisa melakukan penyelesaian," kata Agus.
Agus menerangkan, saat ini polisi sedang mencari aset para tersangka. Apabila diketemukan, akan dijadikan barang bukti di persidangan.
Kepada penyidik, para korban mengaku mempunyai aset uang sebesar Rp 5 miliar yang saat ini masih berada di salah satu maskapai Indonesia. Agus berjanji, minggu ini masalah aset Hannien Tour akan dituntaskan.
"Asetnya masih kita kejar, kalau sudah disidangkan, hakim yang nanti akan membagi kepada para korban," tandasnya.
Agus menambahkan, jumlah seluruh korban Hannien Tour di Solo hingga saat ini mencapai sekitar 400 orang. Namun dari jumlah tersebut tidak semua melaporkan ke polisi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaPolres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Banyuasin dilaporkan ke polisi karena penipuan Rp2,1 miliar. Namun dia belum dapat diproses karena berstatus caleg.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku masih menyelidiki travel yang memberangkatkan jemaah umrah ini.
Baca SelengkapnyaArdiansyah (26) mengatakan dia mencari informasi melalui akun grup Facebook bernama "Info Tiket Timnas Indonesia (Ultras Garuda)" yang berisi 5.000 anggota.
Baca SelengkapnyaPihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu
Baca SelengkapnyaMeski sudah mengembalikan uang, 2 tersangka tetap diproses hukum.
Baca Selengkapnya