Ini 4 fakta yang ditemukan Kementerian PU saat kaji Hambalang
Merdeka.com - Menteri Basuki Hadimuljono menyatakan tanah di lokasi megaproyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor, Jawa Barat bergerak 8 milimeter per tahunnya.
Fakta tersebut didapat setelah Kementerian PU menerjunkan empat tim teknis, yaitu tim audit bangunan gedung, tim audit sistem drainase karena bertempat di lereng bukit, tim teknis geoteknik lingkungan yang soal kebencanaan dan tim teknis regulasi dan perizinan. Tim tersebut setidaknya menemukan empat fakta terkait struktur tanah maupun bangunan di Hambalang.0
"Pertama, kecepatan pergerakan tanah sekitar 8 mm per tahun, ini sangat lambat," kata Basuki dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/3).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
Hal kedua yang ditemukan, yaitu meski terjadi pergerakan tanah, bangunan tetap berdiri tegak dan tak bergeser. Ketiga, tidak ditemukan retakan yang berarti pada struktur bangunan.
"Adanya retak selebar helai rambut masih dalam kategori normal," ujarnya.
Ke empat, tim teknis yang dibentuk oleh Kementerian PU itu menemukan telah terjadi degradasi pada struktur bangunan yang terbuka karena oksidasi, khususnya akibat penghentian pekerjaan.
Meski telah menemukan cukup banyak fakta, Basuki mengaku masih akan terus menyelidiki segala aspek di megaproyek Hambalang guna memastikan apakah megaproyek yang terhenti karena korupsi itu dapat dilanjutkan atau tidak. Apalagi, temuan tersebut bukanlah kesimpulan akhir.
"Ini Dibutuhkan waktu, jadi tadi pak presiden sampaikan kita harus konservatif, hati-hati karena menyangkut hukum dan keuangan negara," katanya.
"Ini hasilnya, belum disimpulkan, baru kita diskusikan dengan para pakar minggu ini untuk rekomendasi valid dan bisa di pertanggungjawabkan," tambahnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ketut, penyidik masih terus mendalami sejumlah pihak.
Baca Selengkapnya