Ini 4 Kapal Perang TNI AL yang siaga di perbatasan Malaysia
Merdeka.com - TNI AL bersikap tegas menangkapi kapal-kapal Malaysia, Thailand dan negara lain yang mencuri kekayaan laut Indonesia. Dalam waktu singkat mereka telah menangkap belasan kapal asing di perairan nusantara.
TNI Angkatan Laut memahami kegeraman Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang menyatakan akan membakar dan menenggelamkan kapal-kapal asing pencuri ikan yang tertangkap masuk perairan Indonesia.
Kini yang terbaru, ratusan nelayan ilegal asal Malaysia ditangkap oleh patroli gabungan TNI-Polri. Jumlahnya diperkirakan mendekati 200 orang.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana TNI melakukan upaya pembebasan pilot Susi Air? 'Ya, artinya 'kan mereka dari pihak OPM itu apakah mau kepada pihak kita atau mau langsung kepada pihak Newzeland sendiri. Kalau kita sih ke mana aja silakan,' ujarnya.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk membebaskan pilot Susi Air? Agus pun tidak menjelaskan secara perinci apa dampak dari pendekatan tersebut hingga saat ini. Dia hanya memastikan akan terus berkoordinasi agar bisa berjalan dengan lancar.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
-
Bagaimana Menteri Trenggono memanfaatkan kapal ilegal? Sebaliknya, Menteri Trenggono lebih memilih memanfaatkan kapal ikan asing ilegal untuk kepentingan negara. Meski demikian, KKP akan berkolaborasi dengan kementerian terkait dalam pemanfaatan kapal ikan asing ilegal. 'Jadi nggak seperti itu, kalau bisa dimanfaatkan, ya. Tapi tentu kita koordinasi juga. Memanfaatkan ini kan termasuk barang apa, apakah barang sitaan, atau apaa, ada roll of the game yang harus kita penuhi juga,' bebernya.
Aksi tegas bukan omong kosong. TNI AL kini menambah kekuatan di perbatasan. Mereka mengirimkan empat kapal perang tambahan ke perbatasan Malaysia dan Filipina. Misi utamanya mengejar kapal-kapal nelayan asing yang mencuri kekayaan laut Indonesia.
Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Balikpapan Kolonel (P) Ariantyo Condrowibowo menegaskan semua kapal itu bersenjata lengkap.
"Saat ini yang menjadi perhatian utama kami adalah melindungi nelayan kita dan pencegahan nelayan asing yang mencuri ikan di perairan kita," katanya.
Seperti apa empat kapal perang yang dikirim. Ini sosok mereka
KRI Suluh Pari 809
KRI Suluh Pari merupakan kapal PC 36M, sebuah produk Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (fasharkan) TNI AL, Mentigi. Pertama kali diluncurkan pada tahun 2005. Kapal bernomor lambung 809 ini bertugas sebagai armada patroli cepat. Tugasnya sebagai sebagai kapal perang terbatas anti kapal permukaan. Cocok untuk menghadapi aksi perompakan, illegal logging, pencurian ikan dan kejahatan perairan lainnya."Kecepatannya KRI tersebut mencapai 20 knot dan todongan meriam Oerlikon 20 mm langsung bisa membuat kapal pencuri ikan tidak berkutik," kata Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Balikpapan Kolonel (P) Ariantyo Condrowibowo.KRI Suluh Pari memiliki berat 90 ton. Dengan dimensi 36 meter x 7 meter. Ditenagai oleh 3 mesin MAN 1100HP D2842 LE 410, sebenarnya kapal ini sanggup maju hingga kecepatan maksimum 33,8 knot. Kapal perang berbahan fiberglass tersebut diawaki oleh maksimal 20 pelaut.
KRI Kakap 811
KRI Kakap dengan nomor lambung 811 merupakan kapal patroli TNI-AL. Kapal ini merupakan jenis FPB-57 generasi pertama buatan Jerman. KRI Kakap dioperasikan mulai 1988 oleh TNI AL. Kapal perang ini mengandalkan meriam tunggal 40 mm serta dua senapan mesin 7.62 mm.Kapal yang mempunyai 49 awak kapal ini mempunyai ukuran 58,1 m x 7,62 m x 2,73 m. Kecepatan maksimum 28.1 knot dan berbobot penuh 425 ton.Kapal patroli ini juga dilengkap dek yang cukup lebar untuk mengangkut sebuah helikopter NBO-105.
KRI Birang 831
KRI Birang dengan nomor lambung 831 ini merupakan produksi dalam negeri buatan Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan TNI AL Mentigi. Nama birang diambil dari species Ular Birang yang hidup di Sumatera dan Sulawesi.KRI Birang memiliki ukuran 40 m X 7,2 m X 2 m. Kapal berbahan fiber glass ini mampu melaju hingga kecepatan 20 knot.Persenjataannya rudal C-802 dan 2 senapan mesin 12,7 mm. Cukup membuat si ular ini makin bergigi menghadapi kapal penyelundup atau pencuri kekayaan laut Indonesia.Sehari-hari KRI Birang dioperasikan 20 awak kapal. Dia dibuat tahun 2007 dan mulai bertugas di TNI AL tahun 2008.
KRI Pulau Rengat
KRI Pulau Rengat dibuat di Galangan GNM Belanda tanggal 19 Desember 1985 dan diluncurkan tanggal 27 Agustus 1987. Kapal bernomor lambung 711 ini masuk ke dalam jenis kapal pemburu ranjau.Kekuatannya ada pada manuver yang lincah dan sensor radar yang kuat. Kapal ini mengandalkan dua meriam Rheinmetall kaliber 20mm. KRI Pulau Rengat memiliki kemampuan kecepatan maksimum 15 knot dan kecepatan jelajah 12 knot. Kapal ini berawak maksimal 60 pelaut.Jika melacak ranjau laut saja bisa. Tentu bukan hal sulit bagi awak KRI Pulau Rengat memburu kapal-kapal nelayan Malaysia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaKorban TPPO diserahkan ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Baca SelengkapnyaLaksamana TNI Muhammad Ali memberi perintah secara langsung kepada prajurit untuk menembak musuh dalam Latopslagab 2024 TNI AL.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengerahkan beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Helikopter (Heli) dan Sea Rider, di sektor Perairan Bali.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca SelengkapnyaPelaku kemudian memalsukan nama barang yang dikirim.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca SelengkapnyaDoni tidak merinci sampai kapan operasi itu berlangsung, begitu pula dengan detail pasukan dan alutsista yang dikerahkan.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaKapal Ikan Asing tersebut disangkakan dengan dugaan penggaran Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBakamla berhasil mengamankan tiga kapal bermuatan Nikel Ore Ilegal
Baca Selengkapnyapembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca Selengkapnya