Ini 5 dukun pengganda uang yang menggegerkan
Merdeka.com - Cerita orang bisa menggandakan uang bukan lah hal baru. Biasanya cara ini dipilih manusia malas ingin cepat kaya tanpa mau berusaha.
Meski sudah berulang kali kejadian seperti itu adalah penipuan, namun masih ada saja yang percaya. Bukannya duit bertambah, yang ada harta malah dikuras untuk memenuhi permintaan si dukun.
Baru-baru ini muncul di situs berbagai video YouTube seorang pria berbadan tambun sedang menggandakan uang. Setelah digandakan, uang dalam pecahan seratus ribu dan lima pulih ribu berhamburan di lantai.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Apa yang diubah penipu pada uang? Sang penipu bahkan mewarnai uang 2 ribu tersebut dengan warna hijau berharap sama dengan uang 20 ribu. Selain itu, penipu juga mengganti tulisan 'Ribu' di bawah angka 2.000 dengan di masing-masing kata 'Pulu'. Tulisan 'Dua Ribu Rupiah' menjadi 'Dua Pulu Rupiah'.
-
Kenapa penipu mewarnai uang 2 ribu? Sang penipu bahkan mewarnai uang 2 ribu tersebut dengan warna hijau berharap sama dengan uang 20 ribu.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Apa itu uang mutilasi? Uang mutilasi adalah uang asli yang dirusak dengan cara merobek, membakar, melubangi, atau menghilangkan sebagian, kemudian disambungkan dengan uang palsu untuk mengelabui masyarakat.
Berikut cerita para pengganda uang uang sempat menghebohkan:
Video kiai gandakan uang ada di Youtube
Dalam situs berbagi video Youtube, terlihat pria memakai gamis putih dan bersorban hitam duduk di atas kursi. Untuk mendapatkan uang, dia hanya perlu menaruh tangan ke belakang badan, sekejap uang sudah ada di tangan. Lalu langsung dihamburkan.Video itu diberi judul 'HEBOH!!! Ki Kanjeng Kyai dari Probolinggo Bisa Menggandakan Uang Asli'. Diunggah pada 21 Februari 2014 oleh akun RealityShowTV. Ratusan orang sudah melihat video ini, sebagian juga memberikan komentar.Di sekitar tumpukan fulus ada lima sampai enam orang pria. Sesekali mereka mengangkat uang dan memperlihatkannya. Ada juga yang merekam kegiatan penggandaan uang oleh pria bertubuh tambun itu.Aktivitas ini dilakukan di sebuah ruangan. Namun belum diketahui lokasi persisnya. Identitas orang sakti itu juga masih menjadi misteri.
Gandakan uang pakai kain kafan
Komplotan dukun palsu berhasil ditangkap anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur. Pelaku yang berjumlah empat orang ini mengaku bisa menggandakan uang kepada para korban. Korban dijanjikan Rp 1,5 miliar asalkan mau membayar uang Rp 50 juta. Namun, sebelum berniat menggandakan uangnya, Agus meminta bukti dulu. Tersangka Juari yang bertindak sebagai dukun menyanggupi permintaan itu dan meminta Agus masuk kamar.Juari hanya mengajak Slamet saja, sementara Djasmani dan Waryono disuruh menunggu di luar. Di dalam kamar, Slamet menyediakan peralatan ritual. Juari lantas meminta Agus menyerahkan uang Rp 100 ribu."Uang itu kemudian dibakar oleh tersangka dan dimasukkan kardus air mineral lalu ditutup kain kafan," terang Kapolres Tanjung Perak, Aries Syahbudin.
Wanita pengganda uang simpan Rp 1,2 triliun
Seorang ibu rumah tangga, Umriyah (46) terlibat kasus penipuan penggandaan uang dan peredaran uang palsu. Tak tanggung-tanggung Umriyah menyimpan uang palsu Rp 1,2 triliun.Uang Rp 1,2 triliun dalam pecahan, 27 lembar uang palsu pecahan Rp 100 ribu, 50.549 lembar uang Brasil pecahan 5.000 real dan 400 lembar uang Brazil 1 real, 1718 lembar uang pecahan Rp 100 rupiah, dan 153 lembar uang dolar Singapura pecahan 1.000 dolar Singapura."Selain menemukan barang bukti berupa uang senilai Rp 1,2 triliun, juga ditemukan barang bukti lainnya berupa plat sertifikat palsu dari bank Swiss yang terbuat dari tembaga," ungkap Kapolres Bogor Kota AKBP Bahtiar Ujang Purnama.Lebih lanjut ibu empat anak ini mengaku sempat di penjara pada 2010 di Sukabumi dalam kasus uang palsu. "Saya ditahan 1 tahun, karena kedapatan menyimpan uang palsu, terus setelah bebas saya tergiur lagi dengan bisnis ini karena untungnya besar," katanya.
Mengaku bisa gandakan uang 5 kali lipat
Polisi Resor (Polres) Jakarta Utara berhasil mengungkap sindikat penggandaan uang dengan menggunakan uang palsu di kawasan Ibu Kota. Dari tersangka, barang bukti yang berhasil diamankan petugas mencapai Rp 7 miliar.Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Daddy Hartadi mengatakan, penangkapan pelaku berawal dari laporan korban Irawan Siaswadi, pengusaha sawit asal Riau yang tertipu hingga Rp 300 juta."Motifnya bisa menggandakan uang hingga lima kali lipat, sehingga korban percaya," kata Daddy di kantornya, Jakarta, Kamis (14/2).Saat itu korban yang tengah melakukan liburan di Yogyakarta tak sengaja bertemu dengan Candra Gunawan alias Bayu, salah satu pelaku. Di pertemuan awal itu, pelaku mengenalkan diri bisa melakukan penggandaan uang."Perkenalan dari Yogya itu awal dari dua pertemuan selanjutnya di Jakarta. Lalu di pertemuan kedua, dia (pelaku) bahkan pernah menyatakan uang produknya asli sebab sudah diakui BI (Bank Indonesia)," imbuh Daddy.Bahkan, dalam pertemuan terakhir di Jakarta sebelum dilakukan penangkapan, pelaku sengaja mengajak makan korban di kawasan Kelapa Gading, dan meminta korban untuk membayarkan tagihan kasir menggunakan uang hasil produk pelaku."Pas dibayarkan itu memang uang asli sehingga korban percaya," ungkapnya.Akhirnya keduanya menyepakati untuk memberikan uang sebesar Rp 300 juta yang bisa digandakan hingga Rp 1,5 miliar. Korban tertipu hingga melapor ke polisi.
Kotak ajaib pendatang uang
Ada-ada saja ulah INP (47) warga Banjar Tundak, Desa Mekar Sari, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan Bali ini. Dia menjual kotak ajaib yang diklaim bisa mendatangkan uang.Korban Wayan Subawa tertarik dengan kotak ajaib itu yang disebut bisa mendatangkan uang. Selama periode Januari-Mei 2013, korban sudah menyetor uang senilai Rp 54 juta agar bisa memiliki kotak ajaib itu."Setelah ditunggu-tunggu kotak itu tidak juga diberikan kepada korban. Bahkan pelaku terus meminta uang lagi," kata Eko Kasatserse Polres Tabanan Ajun Komisaris Eko Kurniawan, Sabtu (11/5).Korban masih bisa bersabar setelah diperlihatkan bahwa di dalam kotak ajaib itu terdapat uang tunai senilai Rp 3 juta. Namun pelaku tidak memperkenankan korban mengambil uang itu. Belakangan diketahui, INP tidak bisa membuktikan janjinya menggandakan uang milik I Wayan Subawa. Giliran INP yang kini masuk kotak. Bukan kotak ajaib tetapi kamar kotak berteralis besi alias tahanan. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang menjadi korban dipersilakan untuk melaporkan ke kantor kepolisian supaya segera ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaTercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti sebanyak 995 lembar dolar USD dan 45 lembar mata uang Rupiah pecahan Rp100 ribu dari tangan pelaku.
Baca SelengkapnyaKepada korban, pelaku meminta agar amplop yang berisi mata uang asing itu tak dibuka sebelum turun dari mobil.
Baca SelengkapnyaSosok Kepala Desa viral menjadi sorotan karena memamerkan bergepok-gepok uang berjumlah lima kardus. Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaPolri menggerebek tempat percetakan uang bertempat di Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (6/9) lalu. Sebanyak 10 orang diamankan
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaDPO tersangka inisial I berperan sebagai operator mesin cetak GTO atau yang menjalankan mesin cetak uang palsu.
Baca SelengkapnyaSatu bagian uang asli, disambung dengan bagian uang lainnya yang diduga uang palsu.
Baca Selengkapnya