Ini agenda Jokowi selama KTT perubahan iklim di Paris
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menghadiri Conference of the Parties (COP) 21 atau konferensi tingkat tinggi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-bangsa di Paris, Prancis.
Pertemuan tersebut diketahui akan dihadiri pimpinan negara dari 147 negara ini akan digelar (30/11) besok. Jokowi bersama Ibu negara Iriana Jokowi serta rombongan terlihat telah berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada (29/11) sekitar pukul 09.45 WIB.
Jokowi dan rombongan nantinya akan mendarat di Bandara Internasional Le Bourget, Paris sekitar pukul 21.00 waktu setempat. Sebelum berangkat, Jokowi batal menggelar Konferensi pers, meski demikian ia masih sempat berbincang dengan para awak media.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
Dia mengatakan dalam pertemuan tersebut, Indonesia akan mendukung komitmen dari hasil konferensi-konferensi sebelumnya terkait penanganan perubahan iklim dunia. Sekaligus, katanya, memberikan dukungan moral kepada Prancis yang baru saja mengalami insiden terorisme.
"Jelas kita memberikan dukungan politik untuk berhasilnya komitmen yang sudah ada di konferensi-konferensi sebelumnya," kata Jokowi di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Minggu (29/11).
Jokowi juga menyampaikan kontribusi Indonesia dalam isu perubahan iklim terlebih karena letak geografis Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau dapat memberikan pengaruh yang besar bagi perubahan iklim global, terlebih jika terjadi kenaikan air laut.
"Komitmen karena kita ada posisi yang perubahan yang sangat cepat, kita punya 17 ribu pulau yang bisa membahayakan kalau terjadi kenaikan permukaan air laut," tandasnya.
Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta juga menambahkan akan mendorong dukungan pendanaan kerjasama teknologi dan peningkatan kapasitas pengendalian iklim. Ia juga akan berencana menyampaikan langkah konkret Indonesia dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan serta restorasi lahan gambut yang sudah dilakukan Indonesia.
"Ya nanti akan kita sampaikan masalah konkret yang dalam proses yang akn kita kerjakan dan akan kita kerjakan termasuk bentuk badan restorasi gambut, review izin lama kemudian moratorium semuanya akan disampaikan dengan jangka waktu tertentu dan seterusnya," jelas Jokowi.
Presiden juga direncanakan mengunjungi Pavilliun Indonesia yang berada di arena pertemuan COP 21. Pavilliun Indonesia mengusung tema "Solution to Climate Change".
Untuk diketahui, dalam sela-sela pelaksanaan rangkaian Forum COP 21 nanti, Presiden direncanakan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan kepala negara dan pemerintahan: Belanda, Norwegia, India dan Afrika Selatan. Pertemuan Leaders UNFCCC COP 21 di Paris, Prancis berlangsung dari tanggal 30 November 2015 sampai 1 Desember 2015.
Sejumlah pejabat negara, petinggi TNI dan Polri turut hadir mengiringi keberangkatan Jokowi ke Paris. Adapun di antaranya yaitu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasau Marsekal TNI Agus Supriatna, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi juga akan menghadiri presidensi event terkait transformasi food system, KTT G-77, serta melakukan beberapa pertemuan bilateral.
Baca SelengkapnyaUpaya memitigasi dampak perubahan iklim yang dilakukan akan sia-sia tanpa adanya dukungan investasi maupun pendanaan murah dari negara-negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Indonesia telah berhasil menurunkan emisi sebesar 91,5 juta ton
Baca SelengkapnyaMitigasi perubahan iklim melalui transisi energi tak akan bisa tercapai jika negara dunia didorong dalam konteks ekonomi.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan perubahan iklim menjadi masalah pemerintah di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah menanti pencairan dana JETP senilai USD 20 miliar untuk mendorong program transisi energi.
Baca SelengkapnyaAcara ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara negara-negara di kawasan pasifik termasuk di level parlemen.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, saat ini sudah saatnya suara dan juga kepentingan dari negara-negara berkembang harus didengarkan oleh dunia.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni.
Baca SelengkapnyaTanpa kolaborasi, investasi, riset, dan teknologi, serta pembiayaan maka permasalahan perubahan iklim tidak bisa diselesaikan begitu saja.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pendanaan kepada negara berkembang seharusnya bersifat membangun.
Baca Selengkapnya