Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini alasan Ahok minta KPK cepat putuskan kasus Sumber Waras

Ini alasan Ahok minta KPK cepat putuskan kasus Sumber Waras Rumah Sakit Sumber Waras. ©2016 Merdeka.com/ronauli

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terus meminta agar Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) segera memperjelas permasalahan hukum pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Kejelasan KPK penting karena terkait dengan pelayanan kesehatan penyakit kanker di ibu kota.

"Pasti menunda terjadinya rumah sakit kanker, kalau itu gak jadi orang ngantrenya pasti cuma di Dharmais. Itu saja sih," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/5).

Dia menambahkan, Pemprov DKI Jakarta akan segera mempercepat pembangunan rumah sakit kanker tersebut setelah ada kejelasan hukum dari lembaga anti rasuah tersebut.

"Harus dipercepat, kan kita mau bikin," terang mantan Bupati Belitung Timur ini.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengharapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memutuskan kasus pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Mengingat belum adanya konklusi apakah pembelian yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta tersebut keliru atau tidak.

"Saya harap KPK bisa cepat memutuskan penyidikan ini. Karena Sumber Waras ini gantung ini," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/5).

Basuki atau akrab disapa Ahok menilai, pembelian lahan tersebut merupakan langkah yang tepat. Sebab nantinya, rumah sakit tersebut akan disulap menjadi rumah sakit kanker. Harapannya bisa melayani masyarakat sudah benar dan sesuai prosedur.

"Kamu dapat tanah dimana yang 3,6 sekian hektar ditengah kota dekat Dharmais? Itu yang saya bilang, gitu lho," tutupnya.

Untuk diketahui, harga tanah seluas 36.410 m2 dijual dengan harga Rp20,755 juta per meter sesuai Nilai Jual Objek Pajak yang berlaku pada 2014.

Kasus ini bermula dari hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan yang menilai proses pembelian lahan di RS Sumber Waras tak sesuai prosedur.

BPK menilai pemprov DKI membeli lahan di kawasan itu dengan harga yang lebih mahal. Sehingga membuat BPK menilai pembelian tahan tersebut mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp191 miliar, namun setelah diinvestigasi ulang jumlah kerugian turun menjadi Rp173 miliar.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hadapi 24 Kasus Pertanahan, Menkes Budi Gandeng Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Hadapi 24 Kasus Pertanahan, Menkes Budi Gandeng Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Menkes mengatakan kolaborasi tersebut adalah upaya Kemenkes untuk mempertahankan aset milik negara.

Baca Selengkapnya
Hasil Audit Korupsi APD Covid-19 Kemenkes Rampung, KPK: Upaya Paksa Segera Dilakukan
Hasil Audit Korupsi APD Covid-19 Kemenkes Rampung, KPK: Upaya Paksa Segera Dilakukan

KPK bakal segera menetapkan pihak yang akan dijadikan tersangka dan lakukan penahanan

Baca Selengkapnya
Disinggung soal Harun Masiku, Hasto Minta Lebih Baik KPK Fokus Kecurangan Bansos
Disinggung soal Harun Masiku, Hasto Minta Lebih Baik KPK Fokus Kecurangan Bansos

Menurutnya penyimpangan itu harus diusut karena KPK merupakan harapan dalam menegakan hukum.

Baca Selengkapnya
MAKI Dorong Polisi Cepat Ungkap Dugaan Pemerasaan Pimpinan KPK agar Tak Hambat Kasus SYL
MAKI Dorong Polisi Cepat Ungkap Dugaan Pemerasaan Pimpinan KPK agar Tak Hambat Kasus SYL

Boyamin memandang proses penegakan hukum di KPK dan Polda Metro Jaya harus berjalan secara beriringan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Didesak Nonaktifkan Pimpinan KPK Diduga Peras Mentan: Saya Tak Mau Intervensi!
VIDEO: Jokowi Didesak Nonaktifkan Pimpinan KPK Diduga Peras Mentan: Saya Tak Mau Intervensi!

Presiden Joko Widodo menjawab usulan agar pimpinan KPK dinonaktifkan di tengah kasus dugaan pemerasan Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
KY Buka Peluang Periksa Hakim MA Terkait Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah
KY Buka Peluang Periksa Hakim MA Terkait Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

KY menyadari putusan inidapat menentukan Pilkada yang jujur dan adil

Baca Selengkapnya
Kejagung Jawab Pimpinan KPK: Jika Ada Menengarai Tutup Pintu Koordinasi dan Supervisi Sebaiknya Diungkap
Kejagung Jawab Pimpinan KPK: Jika Ada Menengarai Tutup Pintu Koordinasi dan Supervisi Sebaiknya Diungkap

Kejagung menegaskan tidak menutup ruang koordinasti dan surpervisi dan mempersilakan KPK mencari bukti apabila ada personel korps Adhyaksa.

Baca Selengkapnya
Peneliti TII Kritik Johanis Tanak, OTT Adalah Roh KPK Harus Dipertahankan
Peneliti TII Kritik Johanis Tanak, OTT Adalah Roh KPK Harus Dipertahankan

OTT seharusnya tetap dijalankan dan perlu adanya perhatian khusus dari KPK.

Baca Selengkapnya
Firli Bahuri Dikabarkan Minta Brigjen Asep Guntur Tak Mundur dari KPK
Firli Bahuri Dikabarkan Minta Brigjen Asep Guntur Tak Mundur dari KPK

Asep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.

Baca Selengkapnya
Megawati Minta KPK Dibubarkan, Anas Urbaningrum: Saya Duga Beliau Bercanda
Megawati Minta KPK Dibubarkan, Anas Urbaningrum: Saya Duga Beliau Bercanda

Sebelumnya, Megawati meminta Presiden Jokowi untuk membubarkan KPK.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto Ancam Laporkan ke Dewas KPK, Penyidik Santai
VIDEO: Hasto Ancam Laporkan ke Dewas KPK, Penyidik Santai "Itu Tak Masalah"

Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menegaskan KPK tidak takut dengan laporan tersebut

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut KPK Banyak Tangani Kasus Korupsi di PT Pertamina
Ahok Sebut KPK Banyak Tangani Kasus Korupsi di PT Pertamina

Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.

Baca Selengkapnya