Ini alasan bunuh diri lalu disiarkan di medsos menurut sosiolog
Merdeka.com - Belum lama, ini dua orang melakukan bunuh diri dan merekamnya serta menyiarkannya di Facebook. Pertama dilakukan oleh Pahinggar Indrawan alias Indra, warga Jagakarsa, Jakarta Selatan. Korban menyiarkan secara langsung melalui akun media sosial. Motifnya karena kecewa dengan istrinya.
Pada Kamis malam lalu, warga Jatiasih, Kota Bekasi, Yohanes Praga Janu Peragupi merekam detik-detik menjelang gantung diri di rumahnya. Rekaman itu kemudian dikirim ke pacarnya. Diduga motifnya karena asmara lantaran pacar korban punya kekasih lain.
Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Sunyoto Usman mengatakan, kasus bunuh diri lalu disiarkan di media sosial seperti Facebook merupakan fenomena memanfaatkan media sosial untuk pembenaran atas perilaku mereka.
-
Bagaimana TikTok dituding memicu bunuh diri? Menurut laporan dari Reuters, Rabu (6/11), konten tersebut dianggap berkontribusi pada dua kasus bunuh diri yang terjadi pada remaja berusia 15 tahun.
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
-
Apa dampak melihat perilaku bunuh diri? Lebih lanjut, kejadian ini dapat meningkatkan risiko munculnya gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, stres pasca trauma, dan bahkan risiko bunuh diri pada diri sendiri.
-
Di mana lokasi kejadian bunuh diri? Motif satu keluarga bunuh diri sebuah Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, masih misterius.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus bunuh diri? Polisi dalam hal ini melibatkan ahli untuk melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik untuk membantu mengusut penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
"Tujuannya agar yang menonton merasa iba, sehingga para netizen menganggap wajar yang dilakukan korban lantaran masalah sudah tak bisa diselesaikan," kata Sunyoto saat dihubungi wartawan, Minggu (9/4).
"Kalau zaman dahulu kan medianya surat, kalau sekarang mereka memanfaatkan media sosial, mereka ingin mencari alasan agar tindakannya dianggap benar oleh yang menonton," kata dia.
Menurut Sunyoto, saat ini negara maju sudah memiliki lembaga konseling khusus menangani persoalan hidup. Sehingga, warga yang bermasalah memiliki wadah untuk mencurahkan isi hati dan meminta pandangan sebagai jalan keluar atas persoalan yang sedang dihadapi.
"Paling tidak bisa meringankan persoalan yang sedang dihadapi. Tapi, bilapun ada lembaga konseling yang khusus menangani ini nyatanya belum efektif," katanya.
Sudah saatnya, pemerintah memiliki lembaga tersebut. Sebab, yang terjadi saat ini adalah fenomena harapan hidup warga yang tidak berbanding lurus dengan kenyataan.
"Selisih antara harapan dan kenyataan itu yang tidak bisa ditolelir oleh warga saat ini," ujarnya.
Selain itu, organisasi keagamaan pun harus bergerak memperhatikan fenomena ini. Mereka harus aktif memberikan penyegaran rohani yang menjadikan warga dengar dengan penciptanya.
Namun, sayangnya organisasi keagamaan kini lebih berfokus terjun bebas pada politik praktis. Sehingga, kurang memperhatikan pada kesejahteraan umat, karena cukup penting agar umat dekat dengan penciptanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaPsikolog Deandra memberikan pandangannya terkait peristiwa itu. Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan seseorang bunuh diri.
Baca SelengkapnyaCurahan hati ibu muda ini ramai dibicarakan usai kasus pembunuhannya terungkap.
Baca SelengkapnyaBudi mengatakan, peristiwa dokter muda bunuh diri karena dibully senior sebetulnya bukan hanya kali ini saja.
Baca SelengkapnyaDokter Aulia diduga bunuh diri karena dibully senior.
Baca SelengkapnyaJasad korban inisial E (18). Sejumlah saksi menlihat korban sempat mau loncat sebelum akhirnya ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) diduga bunuh diri. Korban berinisial SM (18).
Baca SelengkapnyaAulia adalah mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) yang dikabarkan bunuh diri akibat bullying dari senior
Baca SelengkapnyaPenyebab pasti dan kronologi dugaan bunuh diri ini masih dalam penyelidikan.
Baca SelengkapnyaMasalah bunuh diri merupakan salah satu problem yang dihadapi oleh remaja dan perlu dihadapi dengan tepat.
Baca SelengkapnyaIkon kota Batam ini menjadi pilihan mengakhiri hidup hingga menimbulkan keresahan bagi beberapa warga sekitar.
Baca SelengkapnyaKorban dan dua pelaku mutilasi di Sleman saling mengenal. Mereka berkenalan di media sosial dan tergabung dalam grup Facebook.
Baca Selengkapnya