Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini alasan dana Otsus Rp 42 T belum bisa sejahterakan rakyat Aceh

Ini alasan dana Otsus Rp 42 T belum bisa sejahterakan rakyat Aceh anak sd. ©wonk3.files.wordpress.com

Merdeka.com - Pemerintah Pusat telah mengucurkan Dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk Aceh sejak tahun 2008 sebanyak Rp 42 triliun lebih. Namun dana yang besar mengalir di Aceh tidak sebanding dengan tingkat kesejahteraan rakyat.

Masih belum terserapnya anggaran yang besar itu, Pemerintah Aceh diminta untuk lebih fokus mengelola dana Otsus yang akan berakhir pada tahun 2027 nanti. Bila tidak, dikhawatirkan akan menjadi boomerang bagi Pemerintah Aceh sendiri.

Hal ini mengemuka dalam diskusi publik yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informatika dan Telematika Aceh di Banda Aceh. Hadir dalam diskusi tersebut sebagai pembicara Kepala Bappeda Aceh, Prof Abubakar Karim, Rektor Universitas Muhammadiyah, Muharrir Asy’Ari dan Ketua Komisi 1 DPRA, Abdullah Saleh.

Pada kesempatan itu, Prof Abubakar Karim mengatakan pengelolaan dana Otsus sangat terbatas. Penggunaannya hanya diperbolehkan dalam 6 program. Yaitu sektor infrastruktur, sektor pemberdayaan ekonomi, sektor pengentasan kemiskinan, sektor kesehatan, sektor pendidikan dan sektor sosial budaya.

"Selain dari enam bidang ini tidak boleh dikelola oleh dana otsus," kata Abubakar Karim, Rabu (26/8) di Banda Aceh.

Sejak tahun 2012, jelasnya, format pembagian dana otsus kini diubah pembagiannya menjadi 60 persen dikelola propinsi dan 40 persen dikelola oleh kabupaten/kota.

Agar tidak terjadi tumpang tindih program, jelasnya, maka pemerintah mengadakan Musrenbang tersendiri untuk program dana otsus. "Untuk bidang pendidikan kita prioritaskan saat ini untuk peningkatan mutu pendidikan bukan pada pembangunan fisik," jelasnya.

Sementara itu Rektor Universitas Muhammadiyah, Muharrir Asy'Ari juga berharap pemerintah memberi perhatian penuh pada lembaga-lembaga pendidikan swasta, sehingga peningkatan mutu pendidikan bisa lebih menyeluruh dan lapangan kerja pun bisa terbuka lebih baik.

"Kalau lembaga-lembaga swasta mendapat perhatian lebih dari pemerintah tentu ini akan membantu masyarakat termasuk dalam hal lapangan kerja," sambungnya.

Sementara itu Ketua Komisi 1 DPRA, Abdullah Saleh, mengakui saat ini pengawasan dana otsus juga sudah dilakukan berlapis oleh parlemen, tidak hanya dari DPR Aceh, bahkan dari lembaga DPR RI pun ada tim pengawasan untuk pemanfaatan dana otsus.

Tujuh tahun terakhir Aceh sudah menerima dana otsus sebesar Rp 42,2 triliun dari total dana otsus sebesar Rp 100 triliun hingga pada tahun 2027 mendatang.

"Ini memang butuh pengawasan yang ketat agar tepat sasaran program dari dana otsus ini," tutupnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Proyek Air Bersih Senilai Rp8,8 Miliar di Flores Timur Sia-Sia, Warga Masih Terpaksa Beli
Proyek Air Bersih Senilai Rp8,8 Miliar di Flores Timur Sia-Sia, Warga Masih Terpaksa Beli

Kasus ini sedang dalam tahapan pendalaman oleh Kejaksaan.

Baca Selengkapnya
Tito Sentil Pemkab Mimika: APBD Rp8 Triliun tapi Tidak Ada Kemajuan
Tito Sentil Pemkab Mimika: APBD Rp8 Triliun tapi Tidak Ada Kemajuan

Daerah-daerah yang memiliki PAD tinggi karena pihak swasta dalam daerah tersebut bergeliat dan hidup.

Baca Selengkapnya
Jakarta Tak akan Dapat Dana Otsus Bila RUU DJK Disahkan, Ini Alasannya
Jakarta Tak akan Dapat Dana Otsus Bila RUU DJK Disahkan, Ini Alasannya

Namun ada 12 kewenangan khusus yang akan diberikan kepada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Sederet Janji Anies saat Jadi Gubernur DKI Jakarta yang Sisakan Persoalan
Sederet Janji Anies saat Jadi Gubernur DKI Jakarta yang Sisakan Persoalan

Setelah purnatugas, ternyata Anies masih meninggalkan sederet janji-janji yang masih menjadi persoalan di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Anies Jawab Soal Proyek Sodetan Ciliwung Mangkrak di Era Kepemimpinannya: Silakan Diaudit
Anies Jawab Soal Proyek Sodetan Ciliwung Mangkrak di Era Kepemimpinannya: Silakan Diaudit

Anies menantang untuk dilakukan audit pembangunan Sodetan Ciliwung.

Baca Selengkapnya
AHY Kritik Janji-Janji Capres-Cawapres: Peningkatan Pendapatan Negara Tidak jadi Perhatian Serius
AHY Kritik Janji-Janji Capres-Cawapres: Peningkatan Pendapatan Negara Tidak jadi Perhatian Serius

AHY mengkritik janji-janji para Capres-Cawapres selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Cairkan Rp7,4 T untuk Perbaiki Jalan Rusak di Daerah, Panjangnya 2.000 Km
Sri Mulyani Cairkan Rp7,4 T untuk Perbaiki Jalan Rusak di Daerah, Panjangnya 2.000 Km

Sri Mulyani mengatakan, Kementerian Keuangan telah menerima usulan anggaran Rp14,64 triliun untuk perbaikan jalan rusak.

Baca Selengkapnya
Mendagri: Ada Anggaran Stunting Rp10 Miliar, Habis Cuma Buat Rapat Rp6 Miliar
Mendagri: Ada Anggaran Stunting Rp10 Miliar, Habis Cuma Buat Rapat Rp6 Miliar

Mendagri Tito Karnavian menyayangkan bahwa ada program stunting di daerah dengan anggaran Rp10 miliar, tetapi sampai ke rakyat cuma Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Momen TNI & Bobon Santoso Cari Solusi Kemerdekaan Air di NTT, Anggarannya Rp200 Juta Berasal dari Donasi Rakyat
Momen TNI & Bobon Santoso Cari Solusi Kemerdekaan Air di NTT, Anggarannya Rp200 Juta Berasal dari Donasi Rakyat

Berikut momen TNI dan Bobon Santoso cari solusi kemerdekaan air di NTT dengan anggaran dari donasi rakyat.

Baca Selengkapnya
Ini Penjelasan Kemenkeu Soal APBD Sulsel Defisit Rp1,5 Triliun
Ini Penjelasan Kemenkeu Soal APBD Sulsel Defisit Rp1,5 Triliun

Anggaran Provinsi Sulawesi Selatan mengalami defisit hingga Rp1,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Anies Kritik Jokowi Lebih Banyak Bangun Jalan Tol Ketimbang Jalan Umum, Pemerintah Respons Begini
Anies Kritik Jokowi Lebih Banyak Bangun Jalan Tol Ketimbang Jalan Umum, Pemerintah Respons Begini

Capres Anies mengkritik pemerintahan Jokowi yang banyak melakukan pembangunan infrastruktur jalan tapi berbayar (jalan tol).

Baca Selengkapnya
Sejarah Food Estate, Program Ketahanan Pangan Sejak Era Soeharto
Sejarah Food Estate, Program Ketahanan Pangan Sejak Era Soeharto

Upaya pemerintah agar Indonesia memiliki ketahanan pangan dengan membangun lumbung pangan.

Baca Selengkapnya