Ini alasan Jaksa Agung tunda eksekusi Bali Nine
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia memilih menunda eksekusi mati dua terpidana narkoba, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan atau yang dikenal dengan Bali Nine. Banyak yang menyerang keputusan pemerintah, karena menganggap manut pada intervensi Australia.
Jaksa Agung, HM Prasetyo, membantah hal itu. Dia menegaskan, sebenarnya pemerintah ingin melaksanakan eksekusi mati lebih cepat. Tapi tetap semua proses harus dipersiapkan dengan matang.
"Kita sebenarnya minta lebih cepat lebih baik, tapikan semua aspek harus dipenuhi dulu, jangan sampai ada celah yang justru bisa buat kita salah," jelas Prasetyo, kepada wartawan, Jakarta, Jumat (20/2).
-
Gimana cara Australia lawan tekanan suporter Indonesia? Timnas Australia tentunya perlu mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi tekanan yang signifikan dari para pendukung tuan rumah.
-
Bagaimana Timnas Indonesia menahan gempuran Australia? Meskipun menghadapi serangan bertubi-tubi dari Australia, Timnas Indonesia menunjukkan pertahanan yang kokoh di setiap sektor. Usaha Timnas Australia untuk mencetak gol selalu terhalang oleh Jay Idzes dan kawan-kawan, sedangkan lini tengah dan penyerang Tim Garuda beberapa kali membuat lawan kesulitan. Di atas wilayah Australia.
-
Bagaimana Timnas Indonesia bisa menahan Australia? 'Pertahanan kita sangat solid. Kita bahkan tidak melakukan pelanggaran berbahaya atau menerima kartu peringatan. Terbukti, hanya Justin Hubner yang mendapatkan kartu kuning. Selain itu, permainan kita sangat bersih dan bagus,' ungkap Akmal.
-
Siapa yang percaya Indonesia bisa mengalahkan Australia? Seorang pengamat sepak bola, Yesayas Oktavianus, mengungkapkan optimisme mengenai peluang Indonesia untuk mendapatkan poin penuh dalam pertandingan lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia.
-
Apa hasil pertandingan Indonesia vs Australia? Tim nasional Indonesia berhasil meningkatkan posisinya di ranking FIFA setelah bermain imbang 0-0 melawan Australia dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa malam (10/9/2024).
Dia menambahkan, proses eksekusi mati itu harus benar-benar dipersiapkan secara matang. Sebab akan banyak sekali pertentangan yang pada akhirnya tetap harus dilaksanakan.
"Selama ini eksekusi pidana matikan bukan hal sederhana, dan bukan hal yang menyenangkan, tapi kan harus dilaksanakan," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menkum HAM Yasonna Laoly, memastikan pihaknya sudah siap tinggal menunggu perintah Kejaksaan Agung.
Dari temen-teman Kumham dan Nusakambangan siap. Soal waktunya kita enggak bisa sebut, itu Jaksa Agung, tapi saya sudah diberi tahu," jelas politikus PDIP ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla, penundaan hukuman mati itu karena terkait masalah teknis yang masih perlu dipersiapkan lebih matang. Kendati demikian Husain enggan menjelaskan problem teknis yang dimaksud.
"Pak JK meminta masyarakat dan Pemerintah Australia bisa memahami hukum yang berlaku di Indonesia," tandasnya.
Pemerintah Australia langsung berterimakasih kepada pemerintah Indonesia karena telah menunda eksekusi hukuman mati warganya yang menjadi terpidana kasus narkoba 'Bali Nine'. Pemerintah Australia mengapresiasi sikap pemerintah Indonesia.
"Pemerintah Australia menyampaikan terima kasih dan apresiasi karena menunda hukuman mati," kata Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Komunikasi dan Informasi, Husain Abdullah.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, sebelumnya divonis 20 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaHakim MA memberikan diskon hukuman Putri Candrawati dari 20 menjadi 10 tahun.
Baca SelengkapnyaKejagung akan mempelajari lebih lanjut setelah mendapatkan salinan resmi Putusan Kasasi dari MA.
Baca Selengkapnya