Ini alasan kenapa Pendopo Kota Bandung menghadap ke utara
Merdeka.com - Jika memerhatikan pusat-pusat kota di Jawa Barat atau Jawa umumnya, ada kesamaan tata ruang yang khas. Pusat kota selalu dicirikan dengan adanya pendopo atau keraton, lalu ada masjid agung, alun-alun, di samping masjid ada jalan bernama kaum atau dalem kaum dan di samping lainnya terdapat sebuah pasar dan penjara.
Tata letak tersebut terdapat di sejumlah kota di Jawa Barat seperti Cirebon, Sumedang, termasuk di Bandung. Di pusat Kota Bandung, pendopo kota berdiri menghadap ke utara. Tepat di depan pendopo terdapat Jalan Dalem Kaum. Sedangkan di seberang jalan tersebut terdapat alun-alun yang menjadi halaman Masjid Agung.
Beberapa pohon beringin berdiri di sekitar alun-alun. Sedangkan sebelah kiri Masjid Agung terdapat penjara Banceuy yang kini tinggal sisa-sisanya saja. Tak jauh dari masjid juga terdapat Pasar Baru, pasar tertua di Bandung.
-
Dimana Pendopo Bandung berada? Kunjungan akan dibagi menjadi empat sesi kunjungan yakni pukul 09.00 hingga 10.00 WIB, 10.00 hingga 11.00 WIB, 13.00 hingga 14.00 WIB, dan terakhir 14.00 hingga 15.00 WIB. Wajib Daftar Online Untuk melakukan reservasi kunjungan, dapat dilakukan melalui situs web https://smartcity.bandung.go.id/form/reservasi-pendopo. Setiap sesi kunjungan dapat menampung sekitar 25 orang, dengan wajib mempersiapkan KTP dan dilarang membawa makanan dari luar.
-
Apa ciri khas Gedung Karesidenan Banten? Desain bangunannya juga megah dan tinggi menjulang khas kerajaan Belanda. Ciri ini ditandai dengan berdirinya delapan pilar besar di halaman depan untuk menopang bagian atap. Kemudian jendela dan pintunya juga bergaya khas kolonial yang juga tinggi menjulang, dan berdaun ganda.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Pendopo Bandung? Adapun terdapat beberapa daya tarik yang bisa dinikmati di sana, salah satunya adalah taman. Taman menjadi ciri khas dari pendopo ini yang keberadaannya mengelilingi bangunan. Bunga-bunganya juga indah berwarna warni, sehingga cocok untuk dijadikan sebagai tempat swafoto.Kemudian, ruang kenegaraan, lonceng VOC dan selasar pendopo juga cocok untuk dikunjungi karena menyimpan ornamen peninggalan masa silam.Di salah satu sudutnya terdapat Gong Integritas Bangsa, dan Sketsel bermotif batik dari ukiran kayu jati. Di sana juga terdapat ornamen kujang dan gamelan Sunda yang unik.
-
Mengapa pendopo penting di rumah jawa? Pendopo, bangunan terbuka di depan rumah, melambangkan keterbukaan dan kedekatan dengan alam, tempat di mana masyarakat bisa berkumpul dan berinteraksi sosial.
-
Mengapa Bakorwil Madiun dibangun mirip Istana Merdeka? Bangunan dengan gaya eropa pertama yang berdiri di karesidenan Madiun Bangunan yang kini difungsikan sebagai kantor Bakorwil Madiun ini sekilas mirip dengan Istana Merdeka di Jakarta.
-
Mengapa Pendopo Bandung dibuka untuk umum? Pembukaan Pendopo Kota Bandung untuk wisatawan diharapkan bisa meningkatkan minat masyarakat dan pengunjung, agar lebih memahami Kota Bandung yang diklaim sudah maju sejak abad ke-19.
Pemerhati budaya Nurdin M Noer mengatakan, tata ruang tersebut sudah umum dibangun di pusat-pusat kota di Jawa, sesuai dengan tata ruang tradisional yang dianut masyarakat Jawa dan Sunda. "Hampir semua tata ruang kerajaan, kadipaten atau pendopo yang ada di Jawa dan Sunda seperti itu," katanya, saat berbincang dengan Merdeka Bandung, Senin (9/11).
Masing-masing ruang tersebut, kata dia, memiliki tafsiran tersendiri. Misalnya pendopo, kata dia, selalu menghadap ke utara. Contohnya keraton-keraton yang ada di Jawa seperti Surakarta, Mangkunegara, hingga Keraton Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon selalu menghadap utara.
Menurut tradisi, kata dia, utara dianggap sebagai medan magnet yang mampu memberikan daya tarik tersendiri. "Di utara ada medan magnet yang memiliki kekuatan tersendiri agar keraton atau pemerintahan tetap berdiri," terang wartawan senior desk budaya ini.
Lalu, sambung dia, Masjid Agung sebagai pusat hubungan manusia dengan pencipta. Sedangkan di depan masjid ada alun-alun simbol berkumpulnya rakyat. Alun-alun, kata dia, sebenarnya ruang bagi rakyat untuk berkumpul dan melakukan penuntutan raja atau pemerintah. Dalam tradisi Jawa ada istilah hak pepe yang berarti hak berjemur diri.
"Jadi di masa lalu kalau rakyat tidak puas dengan adipati atau dengan raja mereka akan menuntut berkumpul di alun-alun, menuntut hak-haknya sampai raja mengeluarkan keputusan," ujarnya menegaskan.
Sedangkan pasar merupakan ruang ekonomi bagi rakyat. Lalu ada penjara sebagai ruang untuk orang-orang yang bersalah atau melanggar hukum. Di Cirebon, kata dia, komplek keraton, masjid agung, penanaman pohon beringin, pasar dan penjara dilakukan dalam waktu bersamaan antara 1901-1906. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulunya, pendopo ini masih berbentuk sederhana. Atapnya ijuk dengan dinding bambu lalu berkembang jadi bangunan pertama di Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaDimakan usia, Ndalem Sasono Mulyo Keraton Surakarta nyaris roboh
Baca SelengkapnyaPerancang Istana Garuda IKN Nyoman Nuarta buka suara tanggapi komentar perihal desain Istana Garuda.
Baca SelengkapnyaBangunan dengan gaya eropa pertama yang berdiri di karesidenan Madiun
Baca SelengkapnyaBangunan itu dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII, tepatnya antara tahun 1877-1921.
Baca SelengkapnyaDahulu Bandung bernama Tatar Ukur, dengan daerah administratif sampai Garut dan Sukabumi
Baca SelengkapnyaDia menekankan agar jangan orang berpikir bahwa membangun Istana seperti halnya membangun rumah ataupun gedung-gedung.
Baca SelengkapnyaKerajaan yang dijadikan tema antara lain Aceh, Sunda Kelapa, Jawa Tengah, Bali, Toraja, Medan dan Pasundan
Baca SelengkapnyaRumah capres nomor urut 2 Prabowo Subianto terletak di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaBupati Wonogiri Joko Sutopo ternyata memiliki satu kediaman yang begitu menarik.
Baca SelengkapnyaDi pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.
Baca SelengkapnyaRuangan sidang kabinet di IKN ini terlihat berbeda dengan di Istana Negara, Jakarta.
Baca Selengkapnya