Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini alasan kenapa Pendopo Kota Bandung menghadap ke utara

Ini alasan kenapa Pendopo Kota Bandung menghadap ke utara Masjid di Pendopo Kota Bandung. ©2015 Merdeka.com/Iman Herdiana

Merdeka.com - Jika memerhatikan pusat-pusat kota di Jawa Barat atau Jawa umumnya, ada kesamaan tata ruang yang khas. Pusat kota selalu dicirikan dengan adanya pendopo atau keraton, lalu ada masjid agung, alun-alun, di samping masjid ada jalan bernama kaum atau dalem kaum dan di samping lainnya terdapat sebuah pasar dan penjara.

Tata letak tersebut terdapat di sejumlah kota di Jawa Barat seperti Cirebon, Sumedang, termasuk di Bandung. Di pusat Kota Bandung, pendopo kota berdiri menghadap ke utara. Tepat di depan pendopo terdapat Jalan Dalem Kaum. Sedangkan di seberang jalan tersebut terdapat alun-alun yang menjadi halaman Masjid Agung.

Beberapa pohon beringin berdiri di sekitar alun-alun. Sedangkan sebelah kiri Masjid Agung terdapat penjara Banceuy yang kini tinggal sisa-sisanya saja. Tak jauh dari masjid juga terdapat Pasar Baru, pasar tertua di Bandung.

Orang lain juga bertanya?

Pemerhati budaya Nurdin M Noer mengatakan, tata ruang tersebut sudah umum dibangun di pusat-pusat kota di Jawa, sesuai dengan tata ruang tradisional yang dianut masyarakat Jawa dan Sunda. "Hampir semua tata ruang kerajaan, kadipaten atau pendopo yang ada di Jawa dan Sunda seperti itu," katanya, saat berbincang dengan Merdeka Bandung, Senin (9/11).

Masing-masing ruang tersebut, kata dia, memiliki tafsiran tersendiri. Misalnya pendopo, kata dia, selalu menghadap ke utara. Contohnya keraton-keraton yang ada di Jawa seperti Surakarta, Mangkunegara, hingga Keraton Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon selalu menghadap utara.

Menurut tradisi, kata dia, utara dianggap sebagai medan magnet yang mampu memberikan daya tarik tersendiri. "Di utara ada medan magnet yang memiliki kekuatan tersendiri agar keraton atau pemerintahan tetap berdiri," terang wartawan senior desk budaya ini.

Lalu, sambung dia, Masjid Agung sebagai pusat hubungan manusia dengan pencipta. Sedangkan di depan masjid ada alun-alun simbol berkumpulnya rakyat. Alun-alun, kata dia, sebenarnya ruang bagi rakyat untuk berkumpul dan melakukan penuntutan raja atau pemerintah. Dalam tradisi Jawa ada istilah hak pepe yang berarti hak berjemur diri.

"Jadi di masa lalu kalau rakyat tidak puas dengan adipati atau dengan raja mereka akan menuntut berkumpul di alun-alun, menuntut hak-haknya sampai raja mengeluarkan keputusan," ujarnya menegaskan.

Sedangkan pasar merupakan ruang ekonomi bagi rakyat. Lalu ada penjara sebagai ruang untuk orang-orang yang bersalah atau melanggar hukum. Di Cirebon, kata dia, komplek keraton, masjid agung, penanaman pohon beringin, pasar dan penjara dilakukan dalam waktu bersamaan antara 1901-1906. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pendopo Kota Bandung Segera Dibuka untuk Umum, Ketahui Sejarahnya
Pendopo Kota Bandung Segera Dibuka untuk Umum, Ketahui Sejarahnya

Dulunya, pendopo ini masih berbentuk sederhana. Atapnya ijuk dengan dinding bambu lalu berkembang jadi bangunan pertama di Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Dimakan Usia, Ndalem Sasono Mulyo Keraton Surakarta Nyaris Roboh
Dimakan Usia, Ndalem Sasono Mulyo Keraton Surakarta Nyaris Roboh

Dimakan usia, Ndalem Sasono Mulyo Keraton Surakarta nyaris roboh

Baca Selengkapnya
Istana Garuda IKN Disebut Beraura Mistis, Perancang Ungkap Makna Sebenarnya: Agar Berwibawa
Istana Garuda IKN Disebut Beraura Mistis, Perancang Ungkap Makna Sebenarnya: Agar Berwibawa

Perancang Istana Garuda IKN Nyoman Nuarta buka suara tanggapi komentar perihal desain Istana Garuda.

Baca Selengkapnya
4 Keunikan Gedung Bakorwil Madiun, Bangunan Megah Mirip Istana Merdeka
4 Keunikan Gedung Bakorwil Madiun, Bangunan Megah Mirip Istana Merdeka

Bangunan dengan gaya eropa pertama yang berdiri di karesidenan Madiun

Baca Selengkapnya
Dibangun pada Abad ke-19, Ini Potret Klasik Rumah Adik Sri Sultan HB X yang Kental Nuansa Tradisional Jawa
Dibangun pada Abad ke-19, Ini Potret Klasik Rumah Adik Sri Sultan HB X yang Kental Nuansa Tradisional Jawa

Bangunan itu dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII, tepatnya antara tahun 1877-1921.

Baca Selengkapnya
Ternyata Bandung Dulunya Bernama Tatar Ukur, Berubah Setelah Belanda Datang
Ternyata Bandung Dulunya Bernama Tatar Ukur, Berubah Setelah Belanda Datang

Dahulu Bandung bernama Tatar Ukur, dengan daerah administratif sampai Garut dan Sukabumi

Baca Selengkapnya
Istana Negara di IKN Disebut Punya Aura Mistis, Sang Perancang Beri Penjelasan Begini
Istana Negara di IKN Disebut Punya Aura Mistis, Sang Perancang Beri Penjelasan Begini

Dia menekankan agar jangan orang berpikir bahwa membangun Istana seperti halnya membangun rumah ataupun gedung-gedung.

Baca Selengkapnya
Depok Rasa Kerajaan Nusantara, Begini Penampakannya
Depok Rasa Kerajaan Nusantara, Begini Penampakannya

Kerajaan yang dijadikan tema antara lain Aceh, Sunda Kelapa, Jawa Tengah, Bali, Toraja, Medan dan Pasundan

Baca Selengkapnya
Melihat Isi Rumah Prabowo Subianto, Berbalut Kemewahan dan Ada Lukisan Jenderal Soedirman
Melihat Isi Rumah Prabowo Subianto, Berbalut Kemewahan dan Ada Lukisan Jenderal Soedirman

Rumah capres nomor urut 2 Prabowo Subianto terletak di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Megahnya Rumah Milik Bupati Wonogiri, Lokasinya Ada di Tengah-tengah Hamparan Sawah Luas
Megahnya Rumah Milik Bupati Wonogiri, Lokasinya Ada di Tengah-tengah Hamparan Sawah Luas

Bupati Wonogiri Joko Sutopo ternyata memiliki satu kediaman yang begitu menarik.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pesanggrahan Kotanopan Mandailing, Saksi Bisu Presiden Soekarno Persatukan Rakyat Sumatra
Mengunjungi Pesanggrahan Kotanopan Mandailing, Saksi Bisu Presiden Soekarno Persatukan Rakyat Sumatra

Di pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.

Baca Selengkapnya
Melihat Ruangan Sidang Kabinet Paripurna di IKN
Melihat Ruangan Sidang Kabinet Paripurna di IKN

Ruangan sidang kabinet di IKN ini terlihat berbeda dengan di Istana Negara, Jakarta.

Baca Selengkapnya