Ini alasan KH Hasyim Muzadi tolak Muktamar NU tandingan
Merdeka.com - Sebanyak 29 Pengurus Wilayah dan 401 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) sempat berkumpul di Pesantren Tebuireng Jombang. Pertemuan yang akhirnya menjadi Forum Lintas PWNU itu sebenarnya memenuhi syarat untuk membentuk muktamar tandingan.
Namun atas berbagai pertimbangan para kiai, forum itu batal menjadi muktamar tandingan. Termasuk KH Hasyim Muzadi yang saat itu rencananya ditetapkan sebagai Rais Am juga menolak.
Penolakan itu juga diikuti oleh KH Mustofa Bisri (Gus Mus) yang ditunjuk dalam Muktamar yang digelar di Alun-Alun Jombang. Padahal saat itu Rais Am sudah dalam posisi domisioner, yang seharusnya segera dibentuk kepengurusan baru.
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Siapa yang menolak gugatan Nurul Ghufron? Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) menolak gugatan Wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron terkait dengan Peraturan Dewan Pengawas (Perdewas) KPK melawan Dewas KPK.
-
Bagaimana Gus Mus menanggapi curhatan para tokoh bangsa? Sejumlah Tokoh Nasional Temui Gus Mus di Rembang, Curhat Kondisi Negeri Ini Mereka membahas banyak hal, mulai dari demokrasi yang terancam hingga kebohongan yang terjadi di mana-mana
-
Bagaimana Golkar Riau menanggapi seruan Munaslub? Jangan (Golkar) diganggu dengan isu Munaslub yang merusak soliditas para kader di daerah. Tidak ada alasan Munaslub,“ tegas dia, Jumat (28/7/2023).
-
Kenapa Golkar Sulut menolak Munaslub? Pemilu serentak 2024 tinggal menghitung bulan saja. Intinya kami menolak munaslub. Sekali lagi kami di Sulut sangat solid dan mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar,“
-
Apa peran Hasan Gipo di NU? Dialah yang mendampingi Hasyim Asyari yang saat itu menjadi Rais Akbar PBNU.
"Kenapa saya tidak bersedia, sekalipun di situ ada 401 cabang, sebenarnya kalau mau memilih (muktamar) sebenarnya sah. Tapi NU bisa pecah menjadi dua," kata Hasyim Muzadi di kediamannya, Kompleks Pondok Al Hikam Malang, Jawa Timur, Kamis (6/8).
Para Pengurus Wilayah saat itu, kata Hasyim, sempat diminta bergabung ke muktamar di Alun-Alun namun menolak. Karena sejak awal, mereka sudah dipersulit oleh panitia.
"Tidak mau, mereka sudah putus asa karena tidak boleh bicara. Dari pendaftaran sudah diperlakukan tidak wajar. Makanya nanti kita cari Panitia Muktamar yang normal," katanya.
Kendati Hasyim menolak muncul NU tandingan, pihaknya tidak mengakui adanya kepengurusan Said Agil Siraj. Pihaknya menyebut, NU dalam posisi vakum dan tidak memiliki Pengurus Besar (PB). Pihaknya mendorong untuk digelar muktamar kembali yang lebih baik.
"Meskipun Pengurus Besar-nya tidak ada, aktivitasnya mandek tetapi masih mungkin diproses. Nanti kalau sudah muktamar lagi akan diisi. Muktamar harus diulang kalau ingin punya PBNU," katanya.
Berbeda jika muncul dua kepengurusan NU, maka di tubuh NU akan mudah dimanfaatkan oleh pihak lain. Orang dengan mudah memporak-porandakan dan mengadudomba.
"Kalau vakum nanti bisa diisi. Tapi kalau pecah bisa dipertarungkan satu PB dengan PB yang lain. Pihak lain bisa tepuk tangan," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mustofa mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh Aliansi Santri Gus Dur menggugat, tidak sesuai dengan sikap Nahdliyin.
Baca SelengkapnyaKH dr Umar Wahid (Gus Umar) menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Baca SelengkapnyaPBNU merespons adanya muktamar luar biasa yang didengungkan oleh sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaSaksi bernama I Gusti Putu Artha itu mengaku sudah mengundurkan diri sebagai saksi dari Partai NasDem.
Baca SelengkapnyaPeserta Pra-Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama meminta Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaPengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memberhentikan KH Ate Mushodiq sebagai Ketua Umum MUI Kota Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaSoal keberadaan PKS, dalam ceramahnya KH Marzuki juga menyampaikan bahwa PKS sudah ikrar Pancasila.
Baca SelengkapnyaGus Falah malah menilai yang dilakukan Nusron justru cenderung bermuatan dendam pribadi.
Baca SelengkapnyaKalau ada yang datang ke acara MLB , baik setuju, tidak setuju atau bahkan membubarkan akan dijak ngopi , diskusi dan ngaji.
Baca SelengkapnyaJejak Nusron Wahid di NU, Dulu Dicopot dari Pengurus PBNU Kini Kritik Gus Yahya
Baca SelengkapnyaGus Mus menegaskan posisi PBNU dalam musim politik tahun ini, untuk tetap netral.
Baca Selengkapnya