Ini alasan mengapa Pintu Air 10 Tangerang belum bisa diperbaiki

Merdeka.com - Pintu Air 10 Kota Tangerang akan dilakukan perbaikan oleh Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane. Namun, perbaikan tersebut belum bisa dimulai karena tengah menunggu beberapa spare part yang sedang dalam proses pabrikasi.

"Kita sedang lakukan persiapan material yang dibutuhkan berupa roda bogie untuk dipasang di pintu air nomor enam. Saat ini komponen itu sudah 70 persen proses pabrikasi," jelas Kepala Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane Iskandar, saat berada di Tangerang, Rabu (12/8).

Menurut Iskandar, jika komponen tersebut sudah siap, perbaikan akan dilakukan pada Jumat (14/8) besok. Roda bogie digunakan untuk mengangkat pintu air yang saat ini kondisinya terjepit, akibat dorongan dari air yang keluar dari lubang kebocoran door lock.

"Saya butuh waktu 12 hari untuk perbaikan ini. Mudah-mudahan pintu bisa berfungsi kembali normal," jelasnya.

Sebelumnya, pihaknya telah melakukan upaya untuk menutup kebocoran door lock dengan menggunakan karung berisi pasir, agar level ketinggian air kembali naik. Namun upaya tersebut gagal, karena tekanan air yang besar mendorong karung-karung tersebut melewati lubang yang bocor.

"Kita pernah coba tutup, air sempat naik 4 meter, pas naik sampai 6 meter, ternyata tekanan besar, jadi penghalang terbawa," jelasnya.

Sementara Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Loli Martina mengatakan, untuk penanggulangan kekurangan pasokan suplai air pelanggan PDAM, pihaknya juga memberi bantuan pompa guna menyedot air baku dari Sungai Cisadane.

"Kita sudah melakukan penempatan pompa air di Pintu Air 10 sebanyak 7 pompa dan 3 pompa di Cikokol, dengan kapasitas masing-masing pompa 80 liter per detik," ujarnya.