Ini alasan menteri bidang ekonomi dinilai layak direshuffle
Merdeka.com - Isu reshuffle jilid II pemerintahan Presiden Joko Widodo kini tengah berhembus kencang terutama terkait kebijakan ekonomi yang dikawal oleh menteri-menteri bidang ekonomi di Kabinet Kerja.
Menurut pengamat dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Dani Setiawan yang berpendapat bahwa orientasi kebijakan ekonomi kini menuju pada neoliberal yakni lebih berat kepada pengusaha-pengusaha dan kelas atas dan tidak menaruh perhatian kepada kelompok marjinal. Hal tersebut guna membangun sumber daya manusia tidak semata-mata hanya pembangunan fisik.
"Indikator perekonomian yang baik adalah masyarakat sejahtera. Tidak semata- mata peningkatan, tapi lebih mengatasi ketimpangan ekonomi di masyarakat," ujar Dani, Minggu (3/4).
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Gimana Kemnaker kembangkan SDM Ketenagakerjaan? Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional melalui program-program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Dani mengatakan, bahwa kebijakan regulasi tentang investasi lebih diupayakan dari pada regulasi meningkatkan kesejahteraan. Pemerintahan Kabinet kerja seharusnya mempunyai titik pembeda dari pemerintahan sebelumnya.
"Pembantu-pembantu presiden bisa saja tidak mengerti nawacita sehingga kebijakan sama dengan pemerintahan sebelumnya," ujar dia.
Meningkatnya beban hutang pada pemerintahan Jokowi-JK juga dirasa menjadi masalah besar. Menurut Dani, menteri di bidang ekonomi sulit dalam menerjemahkan agenda Nawacita sehingga dalam dua tahun terakhir kinerja menurun dan berdampak pada kurangnya pendapatan negara dan akan memberatkan APBN negara.
"Akan menghalangi berjalannya agenda Nawacita, kaitannya dengan utang luar negeri. Semestinya presiden mampu mengarahkan untuk mengoreksi kebijakan," paparnya.
Kritik pedas kali ini langsung menuju pada menteri keuangan. Dani mengatakan bahwa hal tersebut sudah terlihat sebelum presiden melantik karena nama- nama yang berada dalam bidang ekonomi tidak mempunyai sejarah untuk mendorong kemandirian ekonomi.
"Yang bisa jadi bertentangan dengan agenda kemandirian. Tanggung jawab menteri keuangan. Tidak bisa dianggap sepele," imbuhnya.
Tak hanya itu, Dani juga menyoroti kinerja Sofyan Djalil. Menurutnya Sofyan Djalil sangat pragmatis sehingga aspek perencanaan pembangunan Bapenas jauh dari kemandirian bangsa. Hal tersebut berdasarkan advisor yang direkrut beraliran neoliberal.
Saya heran Sofyan Djalil ditempatkan yang strategis. Jauh dari amanat Nawacita ditempatkan di stategis. Saya punya harapan dengan Andrinov. Tapi dibawah Sofyan bapenas rasanya akan kembali di orde baru. "Saya kira itu yg menjadi konsen kami mengenai rencana reshuffle. Kabinet ekonomi harus dirombak," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasar akan jauh lebih percaya kepada profesional yang mampu mengelola keuangan dengan ba
Baca SelengkapnyaAndika Perkasa mengungkap pertumbuhan ekonomi negara seharusnya dijalankan secara dua arah.
Baca SelengkapnyaBonus demografi yang akan disambut dalam duadekade mendatang, semestinya membawa peluang kemajuan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPengamat Kebijakan Publik IDP-LP Riko Noviantoro mengatakan, Menteri BUMN pilihan Prabowo harus memenuhi sejumlah kriteria.
Baca SelengkapnyaLewat bidang pendidikan dan kesehatan, Indonesia bisa keluar dari jebakan negara pendapatan menengah.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi memberikan saran kepada pemerintahan terpilih untuk tidak sembarang memilih Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan.
Baca SelengkapnyaDia mengancam bakal mencopot menteri yang kinerjanya buruk.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menilai LPDP memiliki peranan penting dalam menciptakan kualitas SDM Indonesia bisa keluar dari jebakan kelas menengah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelantikan ini bagian dari reshuffle kabinet yang bertujuan untuk mendukung transisi pemerintahan dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong transisi energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyatakan memiliki agenda utama dalam memajukan bangsa Indonesia
Baca Selengkapnya