Ini alasan Polri tak ungkap RS dan apotek kedapatan vaksin palsu
Merdeka.com - Bareskrim Polri terus mengembangkan kasus vaksin palsu di sejumlah rumah sakit, puskesmas dan apotek. Tempat yang diduga menjadi lokasi penyimpanan dan pembuatan vaksin palsu masih diburu.
Sebanyak 17 orang juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Termasuk pasangan suami istri yang tinggal di sebuah rumah mewah di kawasan Bekasi.
Meski demikian, Polri enggan membuka nama-nama rumah sakit, puskesmas atau apotek yang kedapatan menyediakan vaksin palsu. Alasannya, menghindari gejolak di kalangan masyarakat.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka oleh KPK? Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait kasus Harun Masiku.
-
Bagaimana polisi tangani dugaan kecurangan seleksi? 'Kalau terbukti ada yang bermain, pasti akan kita tindak tegas, itu tindakan yang menyalahi aturan,' Fakhiri, Jumat (15/12).
"Ya kita lihat dampaknya yang lebih besar daripada manfaatnya," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, kepada wartawan, Jumat (1/7).
Badrodin menegaskan, penyebutan nama rumah sakit, puskesmas dan apotek hanya akan menambah masalah. Polri, kata Badrodin, pastinya lebih mempertimbangkan kemungkinan buruk yang terjadi dari pada hanya sekadar menjadi konsumsi media.
"Ini kan diumumkan kan kepentingan media, tetapi kita harus melihat skala yang lebih besar dari itu. Intinya semua masih dikembangkan," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaPolri menegaskan semua anggota harus menjaga komitmen Korps Bhayangkara yang tidak membiarkan anggota menyalahgunakan wewenangnya dan membantu sindikat.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaListyo memastikan, pada saatnya nanti Polri akan membuka ke publik terkait status hukum Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri memastikan tetap mengusut kasus dugaan penyebaran berita bohong pengamat politik, Rocky Gerung.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan 15 orang tersangka kasus produksiĀ uang palsu
Baca SelengkapnyaBerkas perkara sudah dilimpahkan dari penyidik Polres Tangsel ke Kejaksaan Negeri Tangsel. Tetapi tak kunjung masuk sidang.
Baca SelengkapnyaIrjen Abdul Karim menegaskan, barang bukti yang disita dari hasil pemerasan sebesar Rp2,5 miliar
Baca Selengkapnya