Ini alasan PT KCJ pamerkan pencopet yang tertangkap di stasiun

Merdeka.com - Aksi para pencopet sering membuat resah para pengguna angkutan umum, termasuk penumpang KRL. Barang berharga yang disimpan dalam kantong atau tas bisa hilang dalam sekejap akibat ulah pencopet.

Kini, penumpang KRL tak perlu lagu khawatir, sebab dalam beberapa bulan terakhir, para pengguna Commuter Line kerap menemui pencopet yang dihukum berdiri di peron stasiun. Tidak hanya itu, di bagian dada pelaku dipasangi tulisan 'Saya Copet'.

Tindakan yang dilakukan ini ternyata tidak dilakukan secara sporadis, melainkan sudah menjadi kebijakan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ). Setiap pencopet yang tertangkap tangan sedang beraksi pun dipermalukan di depan umum.

"Hanya untuk efek jera saja, karena kasusnya tidak bisa dilanjutkan secara hukum. Masa ketangkap copet terus langsung dilepas? Buat apa diamankan kalau begitu," ujar Juru bicara PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunnisa kepada merdeka.com, Jumat (12/12).

Dengan adanya efek jera tersebut, diharapkan pencopet malu dan tidak lagi mengulangi perbuatannya. Apalagi, kebanyakan kasus pencopetan enggan dilanjutkan korbannya setelah mendapatkan kembali barang-barang berharganya.

"Biasanya korban, setelah mendapat barangnya tidak mau ke polisi untuk bikin BAP, dan lain-lain. Sehingga si pencopet tidak bisa diproses karena tidak ada pelapor dan tidak ada bukti," lanjut Eva. (mdk/tyo)