Ini alasan TNI AU harus beli Helikopter bikinan PTDI buat Jokowi
Merdeka.com - Kisruh pembelian helikopter AgustaWestland AW-101 buatan joint venture antara Westland Helicopters di Inggris dan Agusta di Italia sebagai transportasi Presiden Jokowi blusukan terus menuai polemik. Sejumlah pihak menyarankan Jokowi memakai produk dalam negeri alias buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk mendukung aktivitasnya itu.
Alasannya tidak lain salah satunya kualitas helikopter buat PTDI tidak jauh berbeda dengan buatan asing. Bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, helikopter SuperPuma yang selama ini digunakan untuk kunjungan kerja, baik oleh Presiden Jokowi maupun dirinya, dinilai masih sangat layak digunakan.
"Namun yang kita bisa pakai itu helikopter SuperPuma yang kita beli pada zaman Gusdur, berarti itu baru 15 tahun dan masih sangat layak, itu saja. Saya tidak tahu pembelian yang baru," kata Jusuf Kalla di kantornya kemarin.
-
Kenapa presiden Filipina naik helikopter? Marcos beralasan dia tidak ingin terkena macet di jalan untuk menghadiri konser Coldplay itu.
-
Siapa yang naik helikopter? Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan istrinya menuai kritik di media sosial lantaran menggunakan helikopter untuk pergi menonton konser musik Coldplay di Philippine Arena, Manila.
-
Kapan presiden Filipina naik helikopter? Marcos Jr dan istrinya terlihat berada di lokasi konser indoor terbesar di dunia itu pada Jumat lalu.
-
Bagaimana helikopter jatuh? Dalam foto yang dirilis Press TV, helikopter berwarna biru itu terlihat jatuh menghantam gunung dan tergelincir dari gunung yang curam dan dipenuhi vegetasi.
-
Kenapa Helikopter Ingenuity kecelakaan? Akibatnya, sistem navigasi tidak dapat menentukan kecepatan penurunan yang tepat, menyebabkan helikopter turun lebih cepat dari seharusnya.
-
Kenapa Serda Adhini terpilih jadi pramugari pesawat kepresidenan? Dengan kombinasi kemampuan militer dan keterampilan pramugari yang dimilikinya, Serda Adhini telah membuktikan dedikasinya dalam menjalani dua profesi yang sangat berbeda dengan keberhasilan yang luar biasa.
Dia menegaskan, helikopter SuperPuma yang biasa digunakannya itu masih tergolong baru, yakni baru sekitar 15 tahun digunakan sehingga kondisinya dinilai masih layak pakai.
"Tapi helikopter yang biasa saya pakai dan Pak Jokowi yang pakai itu SuperPuma yang sangat bagus ukurannya sangat bagus dan itu baru," kata dia.
Bahkan, PT Dirgantara Indonesia menyebut helikopter AW-101 yang diinginkan TNI AU buat Presiden Jokowi mudah jadi sasaran tembak. Mudahnya AW-101 jadi sasaran tembak lantaran memiliki tiga buah mesin dan cepat panas. Kondisi cepat panas ini memudahkan alat pendeteksi panas mendapatkannya.
"Helikopter AW-101 memiliki tiga 'engine', sehingga cenderung menimbulkan tanda tingkat kepanasan lebih tinggi dan mudah dideteksi pencari panas (menjadi sasaran tembak senjata dengan pencari panas)," kata Direktur Produksi PTDI Arie Wibowo menjelaskan, di Bandung, Rabu (25/11).
Arie mengaku, helikopter AW-101 berbeda dengan helikopter EC-725 dengan dua mesin. Helikopter EC-725 merupakan buatan PTDI. Sedangkan AW-101 hasil joint venture antara Westland Helicopters di Inggris dan Agusta di Italia.
Arie mengatakan, pembelian helikopter AW-101 membutuhkan investasi tambahan, berupa pengadaan bengkel, fasilitas penunjang dan pelatihan pilot serta teknisi yang memakan waktu. Sedangkan pembelian EC-725 dipercaya tidak akan membutuhkan investasi tambahan.
Dia menambahkan, EC-725 merupakan pengembangan dari helikopter Superpuma, selama ini digunakan Presiden dan Wakil Presiden RI. Sehingga penggunaan helikopter dan penguasaan pilot lebih mudah.
"PTDI sudah mengembangkan superpuma menjadi EC-725, yang teknologinya tidak berbeda jauh dengan AW-101," tuturnya.
Arie menekankan pelbagai fitur pada helikopter EC-725 juga sangat layak untuk VVIP sekelas kepala negara. Selain itu, helikopter jenis ini telah digunakan 32 kepala negara di seluruh dunia.
PTDI berharap Jokowi memakai helikopter EC-725. Sebab, biasanya helikopter kepala negara memakai buatan dan dirakit di negara asal. Bila itu diminta, pihaknya berjanji mampu menyelesaikan ini akhir tahun 2016.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo optimis industri pertahanan Indonesia bisa kuat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembelian helikopter ini diharapkan mampu memperkuat pertahanan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.
Baca SelengkapnyaAgus menyebut bahwa Jokowi sangat senang melihat pameran alutsista.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo berharap, kerja sama ini akan dapat menambah kekuatan TNI sekaligus memperkuat industri pertahanan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut pemerintah Filipina percaya dan puas terhadap produk buatan Indonesia
Baca SelengkapnyaHelikopter S-70M Black Hawk dirancang dengan kemampuan beroperasi dalam kondisi cuaca ekstrem baik siang maupun malam serta menjalankan berbagai misi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan dua BUMN Indonesia, berhasil mendapatkan proyek senilai Rp8,5 triliun dari pemerintah Filipina.
Baca SelengkapnyaMomen kemesraan Jokowi dan Prabowo kembali terlihat dalam kunjungan kerja di PT Pindad, Bandung.
Baca SelengkapnyaDrone Bayraktar ini juga akan membantu kinerja drone CH-4 Anka.
Baca Selengkapnya