Ini alasan warga Bukit Duri tak lakukan perlawanan saat ditertibkan
Merdeka.com - Warga RT 01, 02, 03, dan 04/RW 12, Kelurahan Bukit Duri, kecamatan Tebet, Jakarta Selatan hanya bisa melihat rumah mereka dirobohkan dua alat berat. Mereka tidak melakukan perlawanan karena telah mendapatkan pemberitahuan.
Salah satu warga Rika mengatakan, warga tidak melakukan perlawanan karena sudah ada pemberitahuan dari jauh-jauh hari terkait penggusuran yang dilakukan hari ini.
"Bulan April, tapi dari jauh-jauh hari sih dari tahun 2015 sudah rapat sekali di kelurahan. Iya kita menerima," katanya di lokasi penggusuran di Kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (11/7).
-
Mengapa warga Dusun Tempel tidak mengungsi saat erupsi Merapi? Fakta unik lain dari Dusun Tempel adalah ketika terjadi erupsi Gunung Merapi pada 2010 lalu. Kala itu, banyak dari warga di desa tetangga yang mengungsi. Namun Dusun Tempel warganya justru tetap memilih tetap tinggal di rumah kendati jaraknya amat dekat.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kapan permukiman di Jakarta Timur ditinggalkan? Dari keterangan warga setempat, sekitar seratusan rumah di sana sudah ditinggalkan warga sejak pemerintahan Gubernur Sutiyoso puluhan tahun lalu.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Bagaimana cara warga menunjukkan ketidakhadiran mereka? Akibatnya, tamu undangan tampak tak satupun hadir meski biduan sudah bernyanyi di atas panggung.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
Dia juga menyadari rumah yang dibangunnya di bantara Kali Ciliwung merupakan tanah ilegal. Sehingga semua warga menerima tanpa ada perlawanan.
"Kalau tempat kita sih nggak ada. Soalnya memang kita nggak punya sertifikat. Inikan tanah penggairan kita bangun aja," jelasnya.
Ibu rumah tanggal ini mengungkapkan, tidak ada ganti rugi berupa uang yang diterima. Hanya saja satu kepala keluarga mendapatkan satu unit rumah susan sederhana sewa (Rusunawa) di kawasan Rawa Bebek.
"(Ganti rugi) Nggak ada, cuma dapet rusun Rawa Bebek gratis selama 3 bulan. Mulai Agustus akan bayar lantai 5 Rp 206.000 perbulan," tutup Rita.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, tidak ada pelawanan karena saat ini warga sudah nyaman dengan tempat tinggal yang baru yakni di rumah susun.
"Enggak orang mereka sekarang udah nyaman tinggal di rumah susun yang biasanya kayak kemarin hujan banjir sekarang nyaman tidak ada nyamuk jadi itu bentuk penataan kita," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otorita IKN bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat sekitar.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca Selengkapnya"Sahabat seperjuangan, aksi hari ini tanggal 23 Agustus di DPR RI dan KPU, kita tunda dulu," kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal
Baca SelengkapnyaPN Jakarta Barat mengosongkan paksa 24 bangunan yang berdiri secara ilegal di tanah seluas 3.000 meter persegi.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial, warga ramai-ramai mancing di sebuah kubangan. Terlihat lubang tersebut berukuran cukup besar dan berada di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaRumah Marini ikut terdampak, bengkoknya pagar depan, tembok luar, namun menurutnya tak sampai kondisi parah dan masih bisa diperbaiki.
Baca SelengkapnyaMereka membakar lima wadah kemenyan dan melakukan aksi bisu.
Baca SelengkapnyaRapat Paripurna DPR untuk mengesahkan RUU Pilkada sedianya digelar pada pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaWarga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.
Baca Selengkapnya