Ini alasan Whisnu berseberang dengan Risma soal penutupan Dolly
Merdeka.com - Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menyatakan menolak penutupan prostitusi Gang Dolly. Whisnu menilai banyak warga yang menggantungkan hidupnya di lokalisasi tersebut.
Menurut Whisnu, jika dilakukan penutupan, warga yang menggantungkan hidupnya tersebut belum mendapat jaminan apapun.
"Di sini ada buruh cuci, ada tukang parkir ada penjual makanan dan sebagainya. Kalau ditutup terus mereka dapat penghidupan dari mana? Kalau ada jaminan pasca-penutupan, saya yakin warga dengan sendirinya akan menutup lokalisasi. Inikan tidak (tidak ada jaminan)," kata Whisnu saat menggelar mediasi dengan penghuni lokalisasi di RW XI, Kelurahan Putat Jaya, Jumat (16/5) malam.
-
Apa yang dilakukan selama penutupan? Selama penutupan kami memastikan tidak ada pendaki yang melintas terutama yang merayakan malam pergantian tahun di puncak Gunung Gede, karena patroli digencarkan agar tidak ada oknum pendaki nakal yang naik melalui jalur ilegal,' katanya.
-
Kenapa sidang Nisya Ahmad tertutup? 'Karena sidang ini tertutup untuk umum, ada beberapa alasan yang tidak bisa kami sampaikan karena sifatnya yang tertutup,' tegas Taslimah.
-
Kapan kata depan tidak boleh disambung? Kata depan 'di', 'ke', dan 'dari', tidak boleh disambung, sehingga harus dipisah dengan kata belakangnya ketika menunjukkan arah, tempat, waktu, dan tempat.
-
Siapa yang membantah isu penutupan SPBU? Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar, lantaran Shell masih berfokus pada kegiatan operasi SPBU.
-
Siapa yang bisa ngungkapin kata terakhir? Anda bisa mengungkapkan kata-kata terakhir yang bikin nangis untuk kekasih hati.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
Politikus asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menilai, pesangon dan pelatihan kerja yang dilakukan Pemkot Surabaya, tidaklah efektif. "Pelatihan kerja, belajar menjahit cuma dua hari itu, bisa apa, cuma bisa ndondomi katok bedah (jahit celana sobek). Dua minggu, mesin jahit yang diberikan Pemkot pasti dijual, wong nggak dapat order jahit. Nah kalau ada jaminan, saya setuju penutupan. Intinya saya ingin menyelamatkan rakyat saya," dalihnya.
Whisnu mengaku dikecam Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ormas-Ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur. "MUI kemarin mengecam saya, karena dianggap menolak penutupan. Saya itu kan tidak menolak ditutup, tapi proses penutupan itu yang saya tentang. Wong MUI itu tidak tahu kondisinya," jelas dia.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya itu menilai, selama ini, MUI dan Ormas-Ormas Islam yang lain, tidak pernah bersinggungan langsung dengan warga terdampak atas penutupan lokalisasi. Sehingga tidak memahami perputaran perekonomian warga sekitar.
"Mereka itu (MUI) tidak pernah turun langsung meninjau kondisi di lapangan. Begitu juga dengan Pemkot Surabaya. Sehingga tidak tahu betul, akibat dari penutupan itu kepada warga," lanjut dia.
Seperti diketahui, Rabu lalu, MUI dan GUIB Jawa Timur temui Wali Kota Tri Rismaharini untuk membahas masalah penutupan lokalisasi yang dijadwalkan akan ditutup pada 19 Juni atau 10 hari sebelum bulan puasa. MUI dan GUIB Jawa TImur ini, khawatir Risma akan terpengaruh terhadap penolakan penutupan Dolly dan Jarak oleh warga, termasuk Whisnu.
Sekretaris MUI dan GUIB Jawa Timur, M Yunus mengatakan, penolakan Whisnu itu tidak mendasar. Sebab, rencana penutupan lokalisasi sudah direncanakan jauh hari, yaitu sejah 2010 silam.
"Jadi kalau dikatakan terburu-buru dan direncanakan tidak dengan matang, Pak Whisnu itu baru bangun tidur. Dia sendiri baru dilantik jadi wali kota, bagaimana diajak membahas masalah ini," kata Yunus, Rabu lalu di balai kota.
"Saya juga punya rekaman videonya, bahwa setiap ada penutupan lokalisasi dia selalu hadir, saat masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Surabaya, sekarang ganti status tiba-tiba menolak. Ya dia itu baru bangun tidur," tandas Yunus. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengaku tak mengetahui bahwa dirinya dicari oleh demonstran tolak RUU Pilkada di Gedung DPR
Baca SelengkapnyaDasco mengklaim tidak bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Jakarta untuk membahas pengesahan revisi undang-undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid memastikan tak akan mendukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya