Ini aliran dana yayasan Supersemar Soeharto sejak tahun 1975
Merdeka.com - Yayasan-yayasan milik almarhum Presiden kedua RI HM Soeharto kembali disorot. Mahkamah Agung memvonis ahli waris Soeharto harus mengembalikan penyelewengan dana beasiswa Supersemar sebesar Rp 4,4 triliun jika dikurs dengan dollar saat ini.
Di era Orde Baru Yayasan Supersemar sangat populer. Sebuah kebanggaan bagi pelajar atau mahasiswa yang bisa mendapatkan beasiswa dari yayasan yang berdiri tahun 1974 tersebut.
Lalu dulu bagaimana Pak Harto bagi-bagi duit yayasan?
-
Siapa yang membiayai Soeharto sekolah? 'Saya masih ingin melanjutkan sekolah, tetapi baik ayah saya mau pun keluarga lainnya tidak ada yang sanggup membiayai saya sekolah. Keadaan ekonomi keluarga saya rendah sekali,' tulis Soeharto dalam otobiografinya Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya yang ditulis oleh G Dwipayana dan Ramadhan KH
-
Bagaimana Soeharto lindungi mahasiswa? 'Lindungi anak-anak muda yang berdemonstrasi itu dari serangan Cakrabirawa. Saya menaruh harapan pada anak-anak muda itu.'
-
Mengapa Soeharto mengundang teman masa kecilnya ke Cendana? Walau sudah menjadi penguasa Orde Baru, Soeharto ternyata tidak lupa pada temannya saat susah dulu.
-
Siapa saja teman Soeharto yang diundang ke Cendana? Soeharto juga mengundang mantan guru mengajinya Kamsiri.Tiga orang dari desa itu khusus diundang ke rumah Presiden di Jalan Cendana.
-
Siapa yang membawa Supersemar kepada Soeharto? Sebagai jenderal paling senior, Basuki dipercaya membawa surat keputusan tersebut dan diperintahkan menyampaikannya kepada Soeharto.
-
Bagaimana mahasiswa merespon pengunduran diri Soeharto? Pengunduran diri Soeharto tersebut disambut suka cita oleh para mahasiswa. Aksi pendudukan Gedung DPR/MPR berubah menjadi pesta rakyat.
Dari situs Yayasan Supersemar, disebutkan mereka pertama kali membagikan beasiswa awal tahun akademi 1975. Ada 3.135 mahasiswa perguruan tinggi negeri yang mendapatkannya.
Saat itu ada dua rayon; Rayon A dengan uang beasiswa Rp 15.000 per bulan bagi mahasiswa di Jakarta, selebihnya termasuk Rayon B dengan uang beasiswa Rp 12.500 per bulan.
Tahun 1976 dimulai memberikan beasiswa kepada siswa SMTA kejuruan negeri. Pertama kali mendapat kesempatan menerima adalah 667 siswa STM negeri dengan uang beasiswa Rp 5.500 sampai Rp 6.000 per bulan untuk setiap siswa.
Tahun 1978, IAIN untuk pertama kalinya mendapatkan beasiswa Supersemar. Ada juga bantuan bagi olahragawan berprestasi dan pembinanya melalui KONI.
Selain itu beasiswa untuk anak peserta KB Lestari bagi program Keluarga Berencana, paket bantuan anak asuh untuk program wajib belajar pendidikan dasar, dan beasiswa bagi anak pengamat gunung api dalam rangka peningkatan kesejahteraan petugas di daerah terpencil.
Juga diberikan jatah beasiswa kepada Perguruan Tamansiswa dan Perguruan Muhammadiyah melalui pimpinan pusatnya.
Terhitung dari saat berdirinya hingga tahun 2010 lalu, sudah 159.375 jatah beasiswa untuk mahasiswa, 367.717 jatah beasiswa pelajar SMTA kejuruan negeri, dan 269.000 paket bantuan untuk anak asuh telah terealisasi.
Tidak kurang dari 38.000 sarjana pernah menerima beasiswa Yayasan Supersemar ketika mereka menjalani studi.
Tentu para pelajar dan mahasiswa yang dulu mendapatkan beasiswa di usia belasan tahun tak menyangka jika Keluarga Cendana kelak akan tersandung masalah beasiswa. Jangankan mengusut kasus korupsi, bicara jelek soal penguasa Orde Baru ini saja dulu orang tak berani.
Selain uang yang dibagikan untuk para pelajar, rupanya Kejaksaan Agung juga mencium ada penyimpangan yang masuk ke kas Keluarga Cendana. Tak cuma Yayasan Supersemar, beberapa yayasan lain terindikasi serupa.
Beberapa di antaranya: Dharmais, Dana Abadai Karya Bhakti atau Dakab, Supersemar, Amal Bhakti Muslim Pancasila, Dana Mandiri, Gotong Royong, dan Trikora.
Kini dengan putusan terbaru Mahkamah Agung, akankah keluarga Soeharto mengembalikan uang Rp 4,4 triliun?
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahun 1950-an hingga 1960-an, Presiden Soekarno sedang gencar memberikan beasiswa kepada para mahasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri.
Baca SelengkapnyaDi hadapan para menteri, Soeharto marah karena anggaran proyek tak juga dicairkan.
Baca SelengkapnyaSoeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta
Baca SelengkapnyaMenjabat sebagai Presiden selama 32 tahun membuat Soeharto memiliki kekuatan politik dan ekonomi yang berpengaruh terhadap lini bisnis anak-anaknya.
Baca SelengkapnyaSetelah Sayidiman dicopot jabatan, Sri Suharyati dikabarkan mengalami penurunan pada kondisi kesehatannya setelah peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaDemi tetap menyekolahkan putranya, orang tua Sarijaya harus merelakan pendidikan anak perempuannya.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca SelengkapnyaAwalnya Letkol Soeharto tak percaya diri. Gadis itu dari keluarga ningrat. Apakah dia dan keluarganya mau menerima?
Baca SelengkapnyaDalam pikiran pemuda sederhana ini, menjadi prajurit TNI adalah cara gratis mengubah nasib.
Baca Selengkapnya