Ini amplifier masjid yang membuat Zoya tewas dibakar warga
Merdeka.com - Polres Metro Bekasi mengamankan barang bukti amplifier Musala Al Hidayah Kampung Cabang Empat, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, yang dicuri. Dalam press release kemarin, polisi menunjukkan amplifier berwarna hitam milik musala tersebut bersama dua amplifier yang dibawa Muhammad Aljahra alias Zoya (30) saat kejadian.
Saat ditunjukkan kepada wartawan, amplifier musala berada di tumpukan atas. Terlihat kabel biru masih tersambung meski sudah putus. Kabel inilah yang dijadikan bukti kuat bahwa barang tersebut milik musala. Hal ini juga dikuatkan oleh kesaksian pengurus musala, Zainul Arifin.
Amplifier warna hitam itu ditemukan di sepeda motor Honda Revo yang dibawa Zoya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Siapa yang mencuri dari rental PS Arafah? 'Itu ada bocil jam 4 subuh, dia nggak dicariin orangtuanya kali ya. Habis itu uangnya abis buat rental PS. Ya udah diambil Rp50 ribu buat bayar rental PS,' ungkap Arafah di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur, pada hari Sabtu (30/11/2024).
-
Apa yang dicuri JM? Peristiwa itu bermula saat pelaku berkeluh kesah dengan temannya, SA (DPO), yang kebingungan membayar sewa traktor. Bukannya meminjami uang, SA justru mengajak pelaku mencuri sepeda motor.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
"Berdasarkan keterangan saksi, satu di antara tiga ampli yang ditemukan merupakan milik musala," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Rizal Marito, Selasa (8/7).
Menurut dia, ciri-ciri ampli milik musala ialah adanya bekas kotoran burung gereja. Ampli tersebut diambil setelah dipotong kabelnya, kemudian dimasukkan ke dalam tas yang dibawa almarhum tersangka Zoya.
"Potongan kabel di ampli sangat cocok dengan potongan di musala yang menghubungkan dengan pengeras suara," ujar Rizal.
Terakhir, yang membuktikan ampli milik musala ialah nomor seri pada amplifier dengan nota pembelian.
Sebelumnya diberitakan, polisi telah memastikan Zoya mencuri amplifier musala. Polisi juga telah menangkap dua tersangka pengeroyokan terhadap Zoya.
"Kasusnya sudah jelas, bahwa MA (30) adalah pencuri amplifier, meskipun tersangka tidak seharusnya dihakimi oleh massa," kata Rizal Marito.
Polisi juga telah memeriksa warga berinisial B, terkait postingan di Facebook yang menyebutkan Zoya bukan pelaku pencurian. Remaja tersebut juga mengunggah status berisikan identitas MA yang merupakan tetangganya.
Tetapi postingan tersebut sangat subjektif, tidak berdasarkan fakta di lapangan. Alhasil, postingan itu menyebar luas di dunia maya. Warga internet kemudian mempercayai bahwa MA bukan maling, tapi korban salah sasaran.
"Orang yang pertama kali mengunggah sudah kami periksa, dia sudah meminta maaf, dia membuat status tersebut berdasarkan cerita tetangga," kata Rizal.
Rizal membenarkan bahwa dalam postingan tersebut Muhammad Aljahra adalah tukang servis elektronik, istrinya hamil, dan anaknya masih berusia empat tahun. Namun soal pencurian itu benar dilakukan bersangkutan.
"Kami masih fokus pada kasus pengeroyokannya, nanti diselidiki secara bertahap. Untuk sementara belum ada unsur pidana," katanya.
Zainul Arifin, sang pengurus musala menegaskan bahwa amplifier di Musala Al Hidayah Kampung Cabang Empat, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, hilang setelah warga menunaikan salat Ashar.
"Setelah salat Ashar, saya pulang mengambil mic, karena mau menggelar haul orang tua saya," kata Zainul.
Zainul lalu kembali lagi ke musala untuk mengetes mic terbaru. Sayangnya, kata dia, ketika mengetes tidak terdengar suara dari pengeras suara atau toa yang berada di atas musala.
"Saya cabut yang lama dan ganti yang baru, saya tes-tes kok ini enggak hidup," kata Zainul.
Karena itu, Zainul mengaku memeriksa ampli yang berada di dalam ruangan samping kiri imam. Zainul terkejut di dalam ruangan itu karena ampli musala sudah tidak ada di tempatnya.
"Saya ngomong sendiri, nah nih ampli kemana ini, saya kemudian masuk ke dalam rumah karena di dalam banyak orang sedang masak-masak," katanya.
Zainul kemudian menanyakan kepada orang rumah terkait tidak adanya ampli tersebut. Namun, keponakannya bernama Rojali menyebut kalau ampli berada di dalam kamar.
"Saya bilang enggak ada, hilang. Ini ada yang ngambil," ujarnya.
Zainul kemudian keluar dan menanyakan kepada anak-anak di luar orang yang terakhir salat Ashar. Menurut dia, orang tersebut membawa sepeda motor warna merah jenis Honda Revo.
"Di belakangnya ada bungkusan tas kresek warna hitam. Anggapan saya ampli sudah hilang yang mengambil pakai motor, jadi sudah ke mana tahu orang yang mengambilnya," katanya.
Selang 20 menit kemudian atau sekitar pukul empat sore lewat, Zainul mendapatkan kabar bahwa pencuri ketahuan. Zainul kemudian diminta melihat untuk memastikan bahwa ampli tersebut benar milik musala.
"Saya lihat barang buktinya. Benar di belakang terminal ada potongan kabel warna biru hitam," katanya.
Sementara saat dihentikan, Zoya malah kabur. Warga yang sudah tahu bahwa musala kehilangan amplifier mengejar sampai pelaku tertangkap. Rojali sendiri bersumpah tidak pernah berteriak maling.
Belakangan terungkap bahwa pelaku pengeroyokan kepada Zoya mengira bahwa pencuri tertangkap adalah pencuri sepeda motor atau begal. Provokasi semakin tak terbendung lantaran massa, diperkirakan hampir seribu orang.
Karena itu, amarah lantaran banyaknya sepeda motor hilang, Zoya menjadi bulan-bulanan massa, hingga dibakar sampai tewas di lokasi kejadian. Sang marbut musala sendiri yang mendapatkan kabar terkejut, dan menangis. Mengutuk perbuatan main hakim sendiri.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca SelengkapnyaKorban tersengat arus listrik dan terjatuh kedalam bak air dalam posisi masih memegang kabel tersebut.
Baca SelengkapnyaSempat terjadi keributan saat komplotan Praka RM menculik korban
Baca SelengkapnyaApi yang dinyalakan menyambar sajadah di dalam masjid
Baca SelengkapnyaAksi maling mencuri kotak amal sampai membakar tirai pembatas salat.
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaGatot menyebut, kebakaran turut menelan korban jiwa. Seorang ibu rumah tangga SH (54) ditemukan meninggal dunia lokasi.
Baca SelengkapnyaWarga Kelurahan Tanah Periuk, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, heboh lantaran toa masjid mereka ditembaki orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaDiketahui korban sehari-hari berprofesi sebagai pedagang
Baca Selengkapnya