Ini bocah-bocah perokok Indonesia yang mendunia
Merdeka.com - Aksi Ardi Rizal, bocah berusia 2,5 tahun mengejutkan dunia pada tahun 2010. Pasalnya di usianya yang masih balita itu, bocah asal Musi Banyuasin, Sumatera Selatan itu sudah piawai mengisap rokok.
Seperti tidak pernah berhenti, aksi bocah yang sudah merokok sejak usia dini kembali terulang lagi. Kali ini, seorang pelajar sekolah dasar, Dihan Muhamad, layaknya pria dewasa ikutan mengisap rokok.
Seperti dikutip TIME, Kamis (21/8) bocah yang masih duduk di kelas satu SD itu dengan santai merokok di samping ibunya. Selain itu, saat berangkat sekolah, Dihan mengisap rokok.
-
Apa dampak buruk merokok? Zat-zat kimia yang terdapat dalam rokok merusak kolagen pada kulit, yang mengakibatkan kulit menjadi kusam dan munculnya keriput.
-
Apa dampak dari perokok? Kebiasaan merokok ini dapat menyebabkan masalah paru-paru dan berkontribusi pada risiko stunting jangka panjang pada anak.
-
Apa efek buruk merokok bagi kesehatan? Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, mulai dari kanker paru-paru, penyakit jantung, hingga stroke.
-
Siapa yang terkena dampak buruk dari merokok? Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga terkena dampak serius dari paparan asap rokok.
-
Apa dampak asap rokok ke anak? Anak-anak yang terpapar asap rokok berisiko tinggi mengalami infeksi pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia.
-
Kenapa merokok bisa sebabkan kanker mulut? Kanker mulut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya adalah kebiasaan merokok, konsumsi alkohol secara berlebihan, paparan sinar matahari berlebih, infeksi HPV (Human Papillomavirus), serta kurangnya konsumsi buah dan sayuran.
Selain kedua bocah di atas, masih banyak 'Ardi dan Dihan' lainnya di Indonesia, berikut beberapa bocah perokok yang terkenal di dunia internasional:
Andi Rizal
Nama Andi Rizal mulai mendunia saat video dirinya merokok diunggah ke Youtube pada 2010. Dengan bertelanjang dada, bocah gendut itu tampak piawai mengisap rokok putih, layaknya orang dewasa.Video bocah berusia 2,5 tahun itu kemudian mendapat perhatian besar dari dunia internasional. Banyak kecaman diarahkan kepada orang tuanya, karena tidak bisa melarang bocah asal Musi Banyuasin, Sumatera Selatan untuk menghentikan kebiasaan merokok.Setelah menjalani sejumlah terapi, kini Andi sudah berhenti dari kebiasaan buruknya tersebut.
Sandi Adi Susanto
Sama seperti Andi Rizal, nama Sandi Adi Susanto mulai dikenal sejak video dirinya merokok diunggah ke Youtube pada 2010. Dalam video berdurasi 3 menit 33 detik tersebut, Sandi juga fasih mengucapkan kata-kata kotor.Orang tuanya mengaku, perilaku Sandi merokok dan mengucapkan kata-kata kotor karena bocah tambun tersebut dirasuki arwah sang nenek. Tak lama setelah video merokoknya beredar, Sandi dinyatakan telah berhenti merokok.
Reno Ardiansyah
Reno Ardiansyah mulai merokok sejak usai 14 bulan. Reno merokok karena sering melihat ayahnya merokok.Kebiasaan merokok Reno dimulai saat dirinya sering menjilati filter rokok milik ayahnya. Sejak itu, bocah asal Palembang itu kecanduan merokok, dan jika tidak diberikan rokok, dia akan menangis.
Dihan Muhamad
Dihan Muhamad dijuluki oleh majalah TIME sebagai 'Marlboro Boys'. Bocah yang disebutkan masih duduk di kelas 1 sekolah dasar ini dalam sehari mampu menghabiskan lebih dari satu bungkus rokok.Seperti dikutip TIME, fotografer Kanada, Michelle Siu menceritakan pengalamannya mendokumentasikan aksi Dihan menghabiskan berbatang-batang rokok. Bahkan di salah satu fotonya, Dihan tampak santai merokok di samping ibunya yang sedang menyusui sang adik."Dihan Muhamad memulai harinya dengan mengisap rokok pada pukul 07.00 WIB sebelum berangkat ke sekolah di desanya di dekat kota Garut," tulis Sui dalam caption fotonya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paparan asap rokok dapat memberikan dampak yang lebih serius bagi anak-anak penyandang disabilitas, terutama pada anak dengan disabilitas.
Baca SelengkapnyaAnak-anak yang memiliki orangtua perokok berisiko lebih besar mengalami stunting.
Baca SelengkapnyaPandangan bagi pria yang tidak merokok di Indonesia menyebabkan semakin meningkatnya jumlah perokok.
Baca SelengkapnyaUpaya menekan kemunculan pelajar perokok bisa dilakukan dengan kampanye antirokok yang efektif.
Baca SelengkapnyaSemakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaDi dalam setiap batang rokok tersembunyi koktail kimia yang berbahaya, yang beberapa di antaranya memiliki potensi mematikan.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.
Baca SelengkapnyaBila di luar negeri rata-rata di usia 60-an terkena kanker paru, di Indonesia banyak pasien kanker tersebut terdiagnosis di 50-an tahun
Baca SelengkapnyaAda kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.
Baca SelengkapnyaBerhenti merokok dapat memberikan banyak efek kebaikan bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaMenghentikan kebiasaan merokok merupakan langkah krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada paru-paru dan meningkatkan kualitas hidup.
Baca Selengkapnya