Ini Bukti Kebakaran Hutan di Indonesia Sudah Gawat Darurat
Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia terus terulang. Peristiwa ini seperti bencana tahunan buat warga.
Saat ini Karhutla masih berkobar. Warga setempat menjadi korban lantaran dampak yang muncul dari Karhutla. Dampak setiap tahun dirasakan warga ialah kabut asap.
Kabut asap menjadi derita warga yang tak pernah usai. Berikut ini bukti kebakaran hutan di Indonesia sudah darurat:
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Siapa yang terdampak polusi udara? Tentu saja kondisi tersebut memberikan dampak buruk bagi masyarakat yang menghirupnya. Bahkan yang hidup berdampingan dengan kondisi tersebut.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
110 Hektare Lahan Terbakar dalam Sepekan
Kebakaran hutan dan lahan makin parah. Dalam sepekan, sekitar 110 hektare lahan gambut terbakar di Kelurahan Petung dan Desa Giripurwa, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Panajam Paser merupakan daerah yang akan menjadi ibu kota baru.
Tim gabungan tak kenal lelah untuk memadamkan kobaran api agar tak semakin meluas.
"Sampai kemarin, hari ke tujuh, perkiraan luas lahan gambut yang terbakar di Petung dan Desa Giripurwa kurang lebih 110 hektare," kata Kasubbid Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten PPU, Nurlaila saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (16/9).
Jarak Pandang Tipis di Bawah 1 KM
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mengakibatkan kabut asap pekat di sejumlah wilayah Riau. Kabut asap membuat jarak pandang menjadi terbatas dan tipis atau di bawah 1 km.
Hal itu tentu berbahaya bagi pengguna jalur darat maupun udara.
"Jarak pandang cuma hampir 300 meter pagi tadi. Kondisi kabut asap ini terus dipantau, diperbaharui tiap 15 menit. Kami terus update," Kepala Bandara APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi, ditemui merdeka.com di kantornya, Jumat (13/9).
Warga Mengungsi
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau membuat warganya khawatir. Di antara mereka ada yang memilih mengungsi ke Kota Medan hingga kondisi udara di tempat tinggalnya kembali bersih.
Fatimahtuzzuhra El-Karim merupakan salah seorang warga Riau yang memilih mengungsi ke Medan. Perempuan asal Binjai, Sumut, ini mengaku khawatir dengan kesehatan anggota keluarganya, terutama anaknya yang masih berusia 1 tahun 6 bulan.
"Kami terpaksa mengungsi ke Medan, karena kami mempunyai anak yang masih kecil," kata Fatimah, Senin (16/9).
Asap Sampai ke Luar Negeri
Dampak dari kebakaran hutan dan lahan munculnya kabut asap pekat. Kabut asap ini tak hanya dirasakan warga Indonesia, melainkan sampai ke negeri tetangga.
Negara tetangga yang ikut terkena dampak Karhutla ialah Malaysia dan Singapura. Bahkan Negeri Jiran sampai meradang hingga berencana mengirim surat ke Jokowi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaSejumlah kabupaten/kota di Provinsi Jambi diselimuti kabut asap, termasuk di Wilayah Kota Jambi, akibat dari karhutla pada Senin (4/9).
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaGunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaTPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca Selengkapnya"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaSebanyak 35 unit mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan ke lokasi kejadian.
Baca Selengkapnya