Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini buku best seller penerbitan Tan Khoen Swie yang melegenda

Ini buku best seller penerbitan Tan Khoen Swie yang melegenda Tan Khoen Swie. ©Courtesy Of : Boekhandel Tan Khoen Swie

Merdeka.com - Selain menggeluti dunia bisnis, Tan Khoen Swie juga aktif di dunia kebatinan dan perkumpulan Kioe Kok Thwan, organisasi masyarakat Tionghoa di Kediri yang menentang Belanda. Pada 1935 ia juga menjabat redaktur sekaligus pemimpin redaksi sebuah majalah bulanan di Kediri yang memuat paham kebathinan Konghucu, Tao, Buddha Tionghoa berbahasa Melayu.

Militansi Tan Khoen Swie dalam menentang penjajahan terlihat saat ia menerbitkan buku 'Atoeran dari Hal Melakoeken Hak Perkoempoelan dan Persidangan Dalem Hindia-Nederland', yang dikarang oleh R. Boedihardjo, Patih Lumajang, cetakan 1932. Juga buku 'Tjinta Kebaktian pada Tanah Air', terbit-an 1941.

Penulis sendiri adalah orang yang mendorong Drg Jojo Sutjahjo Gani yang juga cicit TKS untuk membuka kembali ratusan judul buku jejak Boekhandel Tan Khoen Swie setelah hampir 38 tahun tersembunyi di kamar lantai bawah rumah tinggal peninggalan TKS, kala itu tepatnya di tahun 2000.

Sedikitnya ada 400 judul buku jumlah yang sangat banyak untuk ukuran di masa itu yang tersisa di lantai dasar rumah peninggalan TKS. Buku-buku TKS bisa dikategorikan menjadi tiga jenis berdasarkan huruf dan bahasa yang digunakan, yakni berhuruf dan berbahasa Jawa, berhuruf Latin berbahasa Jawa, dan berhuruf Latin berbahasa Melayu.

Banyak dari buku-buku itu tergolong best seller pada zamannya sehingga mengalami beberapa kali cetak ulang. Sebagian besar buku-buku TKS berupa pengetahuan populer, seperti tentang oriental, kebatinan, ramalan, primbon, legenda, dan filsafat. Misalnya saja kitab horoscop, kitab Rama Krisna, kekoeatan pikiran, kitab ramalan dan ilmu pirasat manusia, kitab achli noedjoem, serta alamat ngimpi dan artinja. Pada masa itu, buku-buku demikian paling banyak diminati masyarakat Indonesia. Buku-buku itu diterbitkan dalam kisaran 1919 hingga 1956.

Sayang, usaha penerbitan TKS lambat laun mengalami kemunduran sepeninggal sang pendiri, Tan Khoen Swie (1883-1953). Usaha penerbitan itu akhirnya diteruskan oleh Michael Tanzil, putra-bungsu TKS yang meneruskan mengelola penerbitan, namun sayang Michael tak bertahan lama memegang penerbitan milik ayahnya hanya hingga tahun 1962-an karena ia harus pindah ke Jakarta.

Michael Tanzil, adalah seorang arsitek lulusan Illinois Institute of Technology dan pernah menjadi fotografer di Associated Press. Ia juga juga menjadi sahabat Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin saat ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tahun (1966-1977).

Sepeninggal Tan Khoen Swie, Michael Tanzil selama itu juga menerbitkan beberapa buku baru dan mencetak ulang beberapa buku lama, bekerja sama dengan penerbit lain.

"Sejak ditinggal Michael tahun 1962, toko buku ini mulai tidak terurus sekitar 1962, hingga akhir hayat Michael yang meninggal pada 14 Maret 1993," kata Drg Jojo Sutjahjo Gani, cicit Tan Khoen Swie yang kini merawat peninggalan Tan Khoen Swie di Kediri.

(mdk/tts)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berada di Dalam Gang, Toko Buku Legendaris di Ciputat Ini Menolak Tergerus Zaman
Berada di Dalam Gang, Toko Buku Legendaris di Ciputat Ini Menolak Tergerus Zaman

Toko buku lawas di gang Jalan Dewi Sartika ini masih terus eksis hingga kini.

Baca Selengkapnya
Tak Disangka Kakek Desta Ternyata Penulis Cerita Silat Legendaris, Gading dan Ariel Sampai Melongo
Tak Disangka Kakek Desta Ternyata Penulis Cerita Silat Legendaris, Gading dan Ariel Sampai Melongo

Tak disangka ternyata Kho Ping Hoo merupakan kakek dari Desta. Kho Ping Hoo dikenal sebagai seorang penulis cerita silat legendaris

Baca Selengkapnya
Pria Ini Temukan Buku Tabungan 'Tabanas' Tahun 1983 Milik Sang Nenek, Nominal Uangnya Jadi Sorotan
Pria Ini Temukan Buku Tabungan 'Tabanas' Tahun 1983 Milik Sang Nenek, Nominal Uangnya Jadi Sorotan

Diketahui, buku tabungan tabanas yang diterbitkan pada 1983 silam ini ditemui oleh si pria tersebut di dalam lemari di rumahnya.

Baca Selengkapnya
Buku Terlangka di Dunia yang Punya Harga Selangit
Buku Terlangka di Dunia yang Punya Harga Selangit

Buku kuno, selain bernilai sejarah, menjadi investasi berharga dengan prestise tinggi di pasar antik, mengukir cerita finansial yang terus melambung.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Temukan Buku Catatan Tahun 1987 di Gedung Terbengkalai di Jakarta, Begini Penampakannya
Wanita Ini Temukan Buku Catatan Tahun 1987 di Gedung Terbengkalai di Jakarta, Begini Penampakannya

Penemuan buku tersebut seakan menyimpan kisah dan kenangan yang tersembunyi di balik halaman-halaman usangnya.

Baca Selengkapnya
Viral Pria Hobi Koleksi Barang Jadul, Bikin Warganet Bernostalgia
Viral Pria Hobi Koleksi Barang Jadul, Bikin Warganet Bernostalgia

Barang-barang jadul yang dikoleksi pria ini sukses mencuri perhatian warganet.

Baca Selengkapnya
Sosok Teuku Iskandar, Pencatat Peradaban Aceh dan Melayu Pencipta Kamus Dewan
Sosok Teuku Iskandar, Pencatat Peradaban Aceh dan Melayu Pencipta Kamus Dewan

Iskandar adalah seorang guru besar, kritikus sastra, dan juga leksikografer yang menempuh pendidikan di Universitas Leiden.

Baca Selengkapnya