Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini calon-calon pimpinan KPK berharta melimpah

Ini calon-calon pimpinan KPK berharta melimpah Seleksi Capim KPK. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Klarifikasi harta kekayaan menjadi bagian penting dalam sesi wawancara calon pimpinan KPK yang sudah dilakukan sejak tiga hari yang lewat. Sejumlah harta bahkan dibeberkan oleh anggota Panitia Seleksi (Pansel) kepada calon untuk ditanyai asal-usulnya.

Dari wawancara terbuka itu, publik akhirnya bisa mengetahui jumlah harta kekayaan para calon. Dari 18 calon yang diwawancara, terdapat beberapa yang mempunyai hartai berlimpah, setidaknya dibandingkan para calon lain.

Meski klarifikasi sudah dilakukan di depan publik, tidak semua jawaban para calon mengenai hartanya memuaskan. Terlebih ada beberapa pejabat publik yang sudah lama tidak melaporkan harta kekayaannya ke KPK.

Berikut calon-calon pimpinan KPK berharta melimpah:

Harta Capim KPK Nina Nurlina Rp 25 M, BMW dibeli cash

Derai tawa mewarnai proses wawancara calon pimpinan KPK Nina Nurlina Pramono oleh anggota Pansel, Harkristuti Harkrisnowo. Nina, pensiunan auditor Pertamina, ditanya apakah di BUMN itu tidak ada korupsi."Ibu auditor Pertamina, apa Pertamina ada korupsi?" tanya Tuti kepada Nina di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/8).Mendengar pertanyaan yang tak disangka-sangka tersebut, sontak Nina terdiam. "Apa karena ibu salah audit?" tanya Tuti kembali."Ya mungkin ya, Bu," ujar Nina yang membuat semua undangan yang hadir tertawa.Setelah menanyakan latar belakang pekerjaan Nina, Tuti kembali menanyakan jumlah harta benda wanita berhijab itu. "Apa benar ibu memiliki banyak rumah?" tanya Tuti kepada Nurlina."Ya, banyak. Lagi dibangun. 1 di Lembang, 1 di Cinere, 1 Malang, 1 Jatibening, 1 di Bandung dan 1 kondotel di Bandung," jawab Nina.Tak hanya rumah, Nina mengaku juga memiliki harta Rp 25 miliar, 1 unit Nisan Xtrail, 1 Toyota Alphard, dan 1 unit BMW. Harta tersebut merupakan penghasilan bersama suaminya selama 32 tahun."Ya BMW dibeli cash. Setelah saya kerja 30 dan suami 32 tahun, please boleh dong Bu," ujar Nina yang kembali membuat undangan tertawa.Menurut pengakuan Nina, harta yang dimilikinya itu sudah pernah dilaporkan dalam LHKPN pada tahun 2001. Meski tak ada kewajiban untuk melaporkannya, Nina mengaku belum melaporkannya lagi setelah itu."Kan tidak ada kewajiban, Bu. Juga tidak ada yang minta untuk dilaporkan," tandas dia.

Hendardji Seopandji punya banyak rumah, mobil, dan Moge

Calon pimpinan KPK Mayjen (Purn) Hendardji Soepandji hanya bisa senyum ketika anggota Pansel Harkristuti Harkrisnowo menanyakan soal banyak rumah yang dimilikinya. Hendardji dicecar dalam sesi wawancara di gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (25/8)."Kami dengar bapak punya banyak rumah ya?" tanya Harkristuti. "Iya, bu," jawab Hendardji."Bisa dipertanggungjawabkan, Pak?" lanjut Harkristuti bertanya."Ya, bisa dipertangungjawabkan," jawab Hendardji.Namun ketika ditanya jumlah mobil, Hendardji tidak menjawab. Dia hanya senyum kepada 9 anggota pansel tersebut.Hal yang sama juga terjadi ketika Tuti kembali menyentil jumlah mobil Hendardi. Lagi-lagi mantan Danpusmom AD itu hanya bisa cengir."Bapak juga punya mobil banyak ya, buat apa mobil banyak, Pak? Bagi kita dong," ujar Harkristuti bergurau."Saya pakai mobil. Istri, dua anak saya juga pakai mobil, Bu," jawab Hendardji dengan tersenyum.Tak hanya rumah dan mobil, anggota Pansel ini rupanya kembali menyelidiki apakah semua harta kekayaan Hendardji sudah dilaporkan dalam LHKPN. Namun, sebelum menjawab, ia terlebih dahulu menjawab jika BPKB Mogenya hilang."Bapak punya Moge?""Iya," kata Hendardji."Sudah lapor?" tanya Harkristuti lagi."Kami kehilangan BPKB lalu kami lapor ke polisi. Tapi kami bayar pajaknya," jawab Hendardji."Maksud saya apa Mogenya sudah laporkan ke LHKPN?" cecar Harkristuti."Iya, sudah. Dan setelah dapat BPKB kami bayar pajaknya," jawab Hendardji.

Lapor terakhir 2007, harta Irjen Pol Yotje Mende Rp 6 M

Mantan Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende dicecar soal laporan harta kekayaannya saat menjalani sesi tanya jawab secara terbuka calon pimpinan KPK (capim KPK) di gedung Setneg, Jakarta, Rabu (26/8). Anggota Pansel Harkristuti Harkrisnowo menanyakan soal harta kekayaan yang terakhir dilaporkan Yotje pada tahun 2007."Kok lama sekali? Alasannya? Malas ya?" tanya Tuti kepada Yotje.Yotje yang baru saja diganti lantaran insiden Tolikara ini beralasan, adapun keterlambatannya melaporkan harta kekayaannya itu dikarenakan jarak waktu yang terbilang singkat."Waktu saya di Kepri, saya terima dari KPK untuk isi LHKPN sangat mepet, jadi tak isi," jelas mantan Kapolda Kepulauan Riau ini.Selain itu, sepanjang dirinya menjabat sebagai Kapolda Papua, Yotje juga mengaku baru melaporkan harta kekayaannya itu dua minggu lalu. "Soalnya baru terima 2 minggu lalu di Papua, Bu," katanya.Mendengarkan hal itu, Tuti pun langsung kembali menanyakan kepada Yotje, pentingnya melaporkan harta kekayaan bagi pejabat negara. Yotje pun menjawab, tidak ada faktor kesengajaan maupun pelanggaran yang dilakukannya untuk memberikan LHKPN kepada KPK"Saya anggap itu penting. Tapi saya tidak pernah lakukan pelanggaran. Bukan berarti saya sengaja. Sebagai manusia mungkin lupa walau itu di meja," katanya.Yotje mengaku memiliki harta kekayaan sebanyak Rp 6 miliar. Kekayaannya itu didapatnya dari usaha rental mobil bernama CV Avi di Gorontalo yang dikelola oleh keponakan dan perusahaan di Sorong yang bekerjasama dengan sepupunya. Kegiatan usaha itu dilakukan Yotje dari tahun 2009 lalu."Usaha jasa sewa mobil di Gorontalo dikelola anak dari kakak saya yang pertama. Itu melalui CV Avi sudah dibawa semua. Kedua join dengan saudara saya di Sorong dengan sepupu, Sky Mart di Sorong dan cukup menghasilkan. Itu semua sudah disiapkan dan halal," tukas dia.Yotje menambahkan, besar pendapatan dari usaha yang dijalankan di Sky Mart bisa mencapai Rp 600 juta per tahun. Namun demikian, Yotje tidak merincikan keuntungan yang didapatkan dari usaha rental mobil yang dikelolanya tersebut. Dia hanya menjelaskan jika rental tersebut hanya menyewakan tujuh unit mobil."Sekarang ada 7 (mobil) tapi itu pun atas nama pengelolanya. Diambil juga dari luar kalau terpakai semua dari tetangga untuk disewakan. Rental mobil kadang laku semua 7 dan kita tawarkan juga," pungkas dia. (mdk/ren)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPK Bakal Ungkap Harta Kekayaannya Tiga Capres-Cawapres
KPK Bakal Ungkap Harta Kekayaannya Tiga Capres-Cawapres

Kekayaan ketiga paslon Capres-cawapres akan secara resmi diunggah di website elhkpn.kpk.go.id.

Baca Selengkapnya
KPK Duga Banyak Penyelenggara Negara Tak Benar Laporkan LHKPN
KPK Duga Banyak Penyelenggara Negara Tak Benar Laporkan LHKPN

KPK memberi mencontoh LHKPN aparat penegak hukum yang asetnya terlampau banyak.

Baca Selengkapnya
Cuma Pejabat Indonesia, Toyota Fortuner Dihargai Rp 6 Juta dalam Laporan LHKPN
Cuma Pejabat Indonesia, Toyota Fortuner Dihargai Rp 6 Juta dalam Laporan LHKPN

KPK menyatakan bahwa masih ada pejabat publik yang mengisi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dengan sembarangan.

Baca Selengkapnya
Jelang Dilantik, 1.437 Caleg Masih Belum Buat LHKPN ke KPK
Jelang Dilantik, 1.437 Caleg Masih Belum Buat LHKPN ke KPK

Dari 19.025 caleg terpilih, baru 18.706 yang telah dinyatakan laporan LHKPN-nya dinyatakan telah lengkap.

Baca Selengkapnya
Ketua KPK Soroti LHKPN Pejabat Negara Banyak Amburadul: Ada Mobil Fortuner Diisi Rp6 Juta
Ketua KPK Soroti LHKPN Pejabat Negara Banyak Amburadul: Ada Mobil Fortuner Diisi Rp6 Juta

Ketua KPK sementara Nawawi Pomolango mengungkapkan masih saja ada penyelenggara negara yang mengisi LHKPN sembarang.

Baca Selengkapnya
KPK Periksa Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Terkait Harta Kekayaan
KPK Periksa Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Terkait Harta Kekayaan

Pahala menyebut KPK memiliki kecurigaan atas harta Arinal.

Baca Selengkapnya
KPK Akan Pampang Harta Kekayaan Caleg Terpilih, 3.791 Sudah Lapor
KPK Akan Pampang Harta Kekayaan Caleg Terpilih, 3.791 Sudah Lapor

kepada caleg yang belum melaporkan LHKPN-nya untuk segera melaporkan

Baca Selengkapnya
Kaleidoskop 2023: Kemenkeu Diguncang Aksi Pamer Harta Pegawai yang Berakhir Pidana
Kaleidoskop 2023: Kemenkeu Diguncang Aksi Pamer Harta Pegawai yang Berakhir Pidana

Deretan pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan yang dipecat akibat pamer harta dan berakhir dipidana.

Baca Selengkapnya
Capim KPK Setyo Janji Tindak Tegas Pejabat Negara, Sugeng Bicara Atasi Keterbatasan SDM Berantas Korupsi
Capim KPK Setyo Janji Tindak Tegas Pejabat Negara, Sugeng Bicara Atasi Keterbatasan SDM Berantas Korupsi

Hal itu dikatakan dua capim KPK saat sesi wawancara melibatkan sembilan anggota Pansel KPK dan dua panelis tamu.

Baca Selengkapnya
Berkas Pendaftaran Cagub Cawagub Jakarta Banyak Koreksi, KPU Beri Waktu 3 Hari Perbaikan
Berkas Pendaftaran Cagub Cawagub Jakarta Banyak Koreksi, KPU Beri Waktu 3 Hari Perbaikan

Waktu perbaikan administrasi ini sesuai dengan tahapan Pilkada.

Baca Selengkapnya
Cadewas KPK Heru Kreshna Tidak Setuju Tersangka Korupsi Dipamerkan: Membunuh Karakter
Cadewas KPK Heru Kreshna Tidak Setuju Tersangka Korupsi Dipamerkan: Membunuh Karakter

Menurut Heru, bagaimana pun juga tersangka korupsi harus dilindungi dengan akses praduga tak bersalah.

Baca Selengkapnya
KPK Beberkan Baru 29,55 Persen Legislator yang Lapor LHKPN, 6 Menteri Jokowi Belum Setor
KPK Beberkan Baru 29,55 Persen Legislator yang Lapor LHKPN, 6 Menteri Jokowi Belum Setor

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis tingkat kepatuhan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Tahun 2023

Baca Selengkapnya