Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini cara Gus Dur merangkul dan memperlakukan rakyat kecil

Ini cara Gus Dur merangkul dan memperlakukan rakyat kecil Gus Dur. ©Reuters

Merdeka.com - Anda tentu sepakat menyebut Gus Dur sebagai orang besar dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dia kiai, politisi, intelektual, budayawan, presiden ke-4, yang belakangan disebut-sebut sebagai guru bangsa.

Sebagai tokoh besar, Gus Dur tentu memiliki kelebihan-kelebihan, yang tidak dimiliki tokoh lain: intelektualitas, kontroversi, hingga humor-humor yang menjadi ciri khas putra dari mantan Menteri Agama Pertama RI Abdul Wahid Hasyim, ini.

Ada kelebihan lain pada diri Gus Dur yang tak dimiliki tokoh lain, yakni caranya merangkul rakyat. Bila Soekarno, Soeharto, hingga Jokowi di sebut-sebut gemar blusukan, Gus Dur juga demikian. Namun cara mereka berbeda.

Orang lain juga bertanya?

Berikut ini cara-cara Gus Dur merangkul dan mendekati rakyat kecil:

Blusukan

Gus Dur, jauh sebelum menjabat presiden keempat dikenal sebagai tokoh yang gemar blusukan. Sikap itu melekat pada dirinya sejak masih nyantri dan menjabat sebagai Ketua PBNU. Sikap itu dipertahankan hingga menjabat sebagai presiden, hingga sesudah dilengserkan.Bahkan, menjelang detik-detik sebelum meninggal, Gus Dur, menurut orang dekatnya, Bambang Susanto, ogah mengecewakan orang lain. Dia tetap blusukan. Gus Dur sering bertamu ke desa-desa pelosok, ke pesantren, ke kawan-kawan sejawat, hingga ke ziarah ke kuburan toko-tokoh yang tidak diketahui orang.Anita Wahid, salah satu Putri Gus Dur, kepada merdeka.com bahkan terkadang bertanya-tanya. "Ini siapa yang didatangi bapak. Terkadang beliau datang ke rumah-rumah warga di pelosok sekadar silaturahmi. Ya kita sih ikut saja, bapak lebih tahu," ujarnya.

Membuka Istana untuk rakyat

Setelah dilantik sebagai presiden, Gus Dur memutuskan tinggal di Istana Merdeka. Gus Dur juga memiliki cara mendekatkan seorang pemimpin terhadap rakyatnya. Dia misalnya, membuka Istana bagi siapapun yang berkunjung ke sana.Mulai aktivis buruh, teman-temannya, tokoh masyarakat, pejabat, hingga kiai sering bertamu ke sana. Protokoler Istana diabaikan, hingga keangkeran Istana Merdeka pun hilang. Bahkan, konon Gus Dur sering menerima tamu hingga larut malam. Hingga beberapa orang menyebut cara Gus Dur itu terkesan aneh.Tapi itulah cara Gus Dur. Kepada mantan ajudannya, Munib Huda Muhammad, dia beralasan, Istana Presiden sebagai simbol negara, harus didekatkan dengan rakyat.

Menemui siapa pun yang datang ke rumahnya

Sebagai tokoh, rumah kediaman Gus Dur di Ciganjur terbuka bagi tamu dari dari manapun. Mulai orang-orang kampung yang sekadar ingin sowan, kiai, tokoh-tokoh NU, tokoh partai politik, pejabat, aktivis, hingga rombongan peziarah Wali Songo, juga kerap berkunjung ke sana. Gus Dur sebagai tokoh besar, hampir bisa dipastikan menemui semua tamu-tamunya itu.Gus Dur biasa menerima tamu sejak pagi hari usai salat subuh. Di masjid depan rumah, para calon tamu terkadang sampai antre bertemu Gus Dur.

"Terkadang ada satu sampai lima bus peziarah Wali Songo menginap di masjid ingin bertemu Gus Dur. Biasanya setelah salat Subuh mereka semua ditemui beliau," kata salah satu santri Gus Dur, Nuruddin Hidayat.Munib Huda Muhammad, mantan ajudan Gus Dur paling setia juga menuturkan pengakuan mirip. Dia kerap menemani Gus Dur di Ciganjur. "Tamu-tamu Gus Dur ya beragam. Mulai masyarakat kecil sampai dukun-dukun datang terus," ujarnya.Pernah suatu hari sampai Munib sampai jengkel dengan banyaknya dukun yang datang hampir setiap hari itu. Dia lalu mengungsi para dukun itu dengan cara baik-baik.

"Tapi kan akhirnya beliau (Gus Dur) juga tahu. Lalu saya di nasihati begini, 'kalau ada tamu itu ya dipersilakan, dihormati dengan baik, jangan melihat warna, rupa, back ground atau apapun."

Memberi apapun yang dimiliki

Gus Dur juga dikenal tidak pelit dengan siapa pun. Bila dia memiliki sesuatu, kemudian di minta orang, hampir pasti tidak pernah ditolak. Urusan duit misalnya, Gus Dur juga ringan tangan.

"Gus Dur sudah tidak lagi terlalu memikirkan dunia. Makomnya sudah bukan lagi seperti kita-kita," kata Nuruddin menambahkan.

Makan di warteg dan potong rambut di tempat cukur pasar

Sejak masih muda, Gus Dur dikenal sebagai pengembara. Hampir di semua daerah di Pulau Jawa ini, Gus Dur pernah mendatanginya. Sampai-sampai, Gus Dur ingat dengan semua warung atau rumah makan yang dia datangi.

Menurut kesaksian Munib Huda Muhammad, mantan ajudan Gus Dur paling setia, kiainya itu tahu saja warung-warung di daerah."Pokoknya kalau perjalanan dari Surabaya sampai Jakarta lewat Semarang, atau dari Yogyakarta, Purwokerto, sampai Ciamis, Gus Dur hafal mana-mana rumah makan yang enak. Beliau juga hafal jalan. Gus Dur terkadang meminta sopir ke warung yang malah kita dan orang daerah tidak tahu. Kalau soal warteg, Gus Dur sudah hafal di luar kepala. Uniknya, ketika sampai di warung itu, foto-foto beliau sudah banyak di warung itu," ujar Munib.Bukan hanya warteg, tapi juga urusan potong rambut. Gus Dur memiliki langganan di daerah Pasar Senen bernama Yusuf Soebari. Tidak banyak yang mengenalnya, tapi orang-orang di PBNU hampir pasti semua mengenalnya.

"Gus Dur sering mencukur rambut di sana. Terkadang dia (Sobari) yang dipanggil ke rumah," kata Munib mengimbuhkan.

Baca juga:Guyonan Gus Dur soal harta karun SoekarnoKisah tentang Gus Dur dan KPKMengapa Gus Dur dekat dengan YahudiArtis-artis kontroversial ini pernah dibela Gus DurIsu dan kasus-kasus ini pernah goyang pemerintahan Gus Dur (mdk/ren)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenang Momen Lebaran di Rumah Gus Dur, Tamu dari Berbagai Kalangan Diperlakukan Sama, Ditemui sambil Rebahan di Kursi
Mengenang Momen Lebaran di Rumah Gus Dur, Tamu dari Berbagai Kalangan Diperlakukan Sama, Ditemui sambil Rebahan di Kursi

Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tak bisa dilepaskan dari kisah-kisah jenaka

Baca Selengkapnya
Tidak Sembarangan, Jenderal Kopassus Ini Salah Satu yang Diizinkan Masuk Kamar Gus Dur
Tidak Sembarangan, Jenderal Kopassus Ini Salah Satu yang Diizinkan Masuk Kamar Gus Dur

Cerita Menhan Prabowo Jadi Salah Satu Orang yang Diizinkan Masuk ke Kamar Gus Dur.

Baca Selengkapnya
Prabowo Cerita Kedekatannya dengan Gus Dur: Saya Ini Jenderal yang Tukang Pijitnya
Prabowo Cerita Kedekatannya dengan Gus Dur: Saya Ini Jenderal yang Tukang Pijitnya

Prabowo mengatakan, nilai yang diajarkan oleh Gus Dur terus dijaga dan menjadi bagian perjuangannya.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP: Kami Hormati Prabowo Latihan Blusukan, Ganjar Sudah Tidur di Rumah Warga
Sekjen PDIP: Kami Hormati Prabowo Latihan Blusukan, Ganjar Sudah Tidur di Rumah Warga

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.

Baca Selengkapnya
Hasto soal Jokowi dan Ganjar Temui Warga di Jateng: Kader PDIP Biasa, Tapi Prabowo Tak Bisa Blusukan
Hasto soal Jokowi dan Ganjar Temui Warga di Jateng: Kader PDIP Biasa, Tapi Prabowo Tak Bisa Blusukan

Hasto menilai hal itu membuktikan antara Ganjar dan Presiden Jokowi terbiasa untuk melakukan blusukan yang juga menjadi kebiasaan para kader-kader banteng.

Baca Selengkapnya
Yenny Wahid: Ganjar Mewarisi Semangat Gus Dur Mengayomi Kaum Terpinggirkan
Yenny Wahid: Ganjar Mewarisi Semangat Gus Dur Mengayomi Kaum Terpinggirkan

Yenny Wahid mengatakan ada kesamaan antara Gus Dur dengan Ganjar.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Bandingkan Perbedaan Mencolok Blusukan Ganjar dan Prabowo
Sekjen PDIP Bandingkan Perbedaan Mencolok Blusukan Ganjar dan Prabowo

Jika Ganjar melakukan blusukan masyarakat berbondong-bondong hadir

Baca Selengkapnya
Mengapa Gus Dur Dijuluki Bapak Keberagaman?
Mengapa Gus Dur Dijuluki Bapak Keberagaman?

Setiap presiden yang menjabat memiliki julukannya masing-masing. Presiden keempat, Abdurrahman Wahid diberi julukan Bapak Keberagaman.

Baca Selengkapnya
Cerita Prabowo Dekat dengan Para Presiden, Diangkat Bung Karno hingga Makan Siang Bareng Pak Harto
Cerita Prabowo Dekat dengan Para Presiden, Diangkat Bung Karno hingga Makan Siang Bareng Pak Harto

Prabowo juga bersahabat dengan Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca Selengkapnya
Soal Jokowi Buntuti Kampanye Ganjar di Jateng, PDIP Bandingkan Karakter Capres Tidak Bisa Blusukan
Soal Jokowi Buntuti Kampanye Ganjar di Jateng, PDIP Bandingkan Karakter Capres Tidak Bisa Blusukan

PDI Perjuangan menilai Jokowi dan Ganjar memiliki karakteristik sama dengan menyapa langsung masyarakat yaitu blusukan.

Baca Selengkapnya
7 September 1940: Lahirnya Gus Dur, Bapak Pluralisme Indonesia
7 September 1940: Lahirnya Gus Dur, Bapak Pluralisme Indonesia

K.H. Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur merupakan sosok guru bangsa yang karismatik.

Baca Selengkapnya
Ratusan Kader Gus Dur di Jatim Siap Menangkan Prabowo-Gibran
Ratusan Kader Gus Dur di Jatim Siap Menangkan Prabowo-Gibran

Ratusan kader Gus Dur Jatim percaya Prabowo telah sesuai apa yang diinginkan Gus Dur yaitu mendorong hadirnya kemajuan untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya