Ini cara Gus Dur ubah keangkeran Istana Merdeka
Merdeka.com - Segera setelah dilantik menjadi Presiden RI keempat pada 20 Oktober 1999, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur segera menggagas strategi pemerintahannya. Dia misalnya, akan pulang ke Ciganjur sebulan sekali untuk melakukan salat Jumat di masjid setempat, dan kemungkinan bertanya jawab dengan rakyat.
Untuk urusan pribadi, Gus Dur akan menerima tamu di rumah Ciganjur, sementara urusan negara di Istana Merdeka. Seperti ditulis Greg Barton dalam buku Biografi Abdurrahman Wahid, Gus Dur sekeluarga juga berniat tinggal di Istana Merdeka, yang dulunya kediaman gubernur jenderal Belanda.
Soekarno menggunakan Istana Merdeka sebagai tempat kediaman resmi, sementara Soeharto hanya datang setahun sekali dan tidak pernah tidur di sana. Kata Barton, Soeharto biasanya menghabiskan setengah dari malam 17 Agustus di sana. Penguasa Orde Baru itu jelas tidak betah dan takut karena hantu-hantunya. Artinya, Istana Merdeka sudah lama tidak digunakan.
-
Siapa Kakek Gus Dur? Kakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya
-
Bagaimana Gus Dur ganti nama? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan 'Wahid,' yang diambil dari nama ayahnya.
-
Siapa yang minta pemulihan nama baik Gus Dur? Sebelumnya, Fraksi PKB meminta MPR RI untuk memulihkan nama baik mantan Presiden RI Gus Dur.
-
Siapa anak bungsu Gus Dur? Inayah Wulandari Wahid lahir pada 31 Desember 1982. Ia akrab dipanggil dengan nama panggung Inaya Wahid. Nama Wahid ia dapat dari ayahnya yang merupakan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Inaya merupakan anak bungsu dari Gus Dur dan Sinta Nuriyah.
-
Bagaimana Gus Dur menunjukkan keberagaman? Tak hanya soal kebijakan, bahkan pakaian yang ia kenakan juga menunjukkan keberagaman di mana hal itu menjadi ikonik dari dirinya. Pakaian yang sering ia kenakan adalah baju batik, sarung, dan peci. Hal ini menarik karena beliau adalah santri, kiai, atau ulama, dan pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, dibanding menggunakan gamis putih panjang yang sering dipakai oleh para habib, ia lebih memilih memakai batik.
-
Bagaimana Gus Dur menunjukan sikap toleransi? Ia melakukan pendekatan yang lebih simpatik kepada kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM), mengayomi etnis Tionghoa, dan meminta maaf kepada keluarga korban G30/S PKI.
Ada cerita unik, ketika Gus Dur sekeluarga pindah ke Istana, mereka dihentikan di pintu masuk dan diberitahu bahwa mereka harus bernegosiasi dengan roh halus penjaga Istana. Mereka yang percaya segera yakin Istana ini ada hantunya, terutama sebuah kamar di ujung ruang utama. Ruang itu dibuka setahun sekali sebagai tempat penyimpanan bendera pusaka.
Hal itu dibenarkan Munib Huda Muhammad, ajudan Gus Dur yang paling setia. Dia mengatakan, orang-orang di Istana Merdeka benar-benar yakin ada hantu menghuni Istana itu. Bahkan dia memercayainya. "Kalau saya sendiri memang merasakan banyak hantu di situ. Wong sudah berpuluh-puluh tahun tidak digunakan. Serem memang," ujarnya kepada merdeka.com, Kamis (12/12).
Topik pilihan: PKB | Humor Gus Dur
Karena takut hantu, kata dia, tidak ada yang berani membersihkan tempat yang akan didiami Gus Dur. Dia mencontohkan, untuk membersihkan lantai empat dan lima di Wisma Negara saja tidak ada yang berani, takut dengan hantu yang menunggu di sana. "Ga ada yang berani, ikan Arwana sampai mati di aquarium ga diberi makan karena takut."
Begitu Gus Dur datang, mendadak semua orang menjadi berani. Para penjaga istana juga menjadi tidak takut dengan hantu-hantu di Istana. Pertanyaannya, cara apa yang dipakai Gus Dur sehingga keangkeran Istana menjadi hilang? Apakah memakai cara mistis, dukun, atau ritual-ritual?
Menurut Munib, bukan cara-cara mistis seperti itu dipakai Gus Dur untuk mengusir keangkeran Istana. Meski dia yakin Gus Dur sebenarnya merasakan soal hantu-hantu itu, yang kemudian berkembang cerita bermacam-macam di kalangan masyarakat. Namun terlepas dari semua itu, dia melanjutkan Gus Dur punya cara logis untuk mengusir keangkeran Istana.
"Begitu Gus Dur datang, Istana dibuka seluas-luasnya bagi masyarakat. Istana ini kan punya negara, jadi masyarakat berhak memiliki. Jadi orang-orang dibolehkan ke sana, sehingga Istana menjadi ramai."
Terbukti, hanya di era Gus Dur Istana Merdeka ramai dan tidak angker lagi. Semua orang bisa masuk ke sana bertemu dengan Gus Dur, mulai dari pejabat, politisi, masyarakat umum, hingga kiai.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah itu disita setelah Guruh setelah kalah sengketa di pengadilan.
Baca SelengkapnyaPengadilan Negeri Jakarta Selatan menunda melakukan eksekusi rumah Guruh Soekarnoputra.
Baca SelengkapnyaKesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Baca SelengkapnyaCak Imin beranggapan bahwa pemaparan Fraksi PKB MPR RI dalam Sidang Paripurna Akhir MPR RI Masa Jabatan Periode 2019—2024 secara legal memiliki dasar yang kuat.
Baca SelengkapnyaSetiap presiden yang menjabat memiliki julukannya masing-masing. Presiden keempat, Abdurrahman Wahid diberi julukan Bapak Keberagaman.
Baca SelengkapnyaPeristiwa Maukar terjadi di tengah kondisi politik yang penuh gejolak. Ketika berbagai pemberontakan muncul di daerah-daerah yang menginginkan otonomi daerah.
Baca SelengkapnyaCerita itu disampaikan Guntur Soekarnoputra dalam buku berjudul 'Sang Saka Melilit Perut Megawati, Humaniora, Sejarah, dan Nasionalisme Internasionalisme'.
Baca SelengkapnyaMahfud MD menyampaikan pesan almarhum KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur kepadanya
Baca SelengkapnyaCerita Menhan Prabowo Jadi Salah Satu Orang yang Diizinkan Masuk ke Kamar Gus Dur.
Baca SelengkapnyaSampai sapu dibanting karena kesal lihat kelakuan pengawal Istana.
Baca SelengkapnyaInayah Wulandari Wahid mengulas etika demokrasi yang digaungkan ayahnya Gus Dur.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, nilai yang diajarkan oleh Gus Dur terus dijaga dan menjadi bagian perjuangannya.
Baca Selengkapnya