Ini catatan Komnas HAM selama Pilpres 2014
Merdeka.com - Komnas HAM menilai pada pilpres lalu, banyak pasien serta pegawai rumah sakit tidak dapat menyalurkan hak pilihnya. Namun, untuk tahanan dan narapidana serta penyandang disabilitas sudah ada peningkatan.
Hasil tersebut berdasarkan pemantauan Komnas HAM di 13 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Selain itu dipantau juga dari Kalimantan Barat, Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, NTT dan Maluku.
"Namun demikian, secara umum penyelenggaraan pilpres berjalan aman dan kondusif," ujar Ketua Komnas HAM Hafid Abbas di kantornya, Selasa (15/7).
-
Apa yang digali Komnas HAM? Usman ditanya seputar peran Pollycarpus dan peran orang lain di tempat kejadian perkara kematian Munir. Komnas HAM juga bertanya sosok yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir.
-
Siapa yang diperiksa Komnas HAM? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu.
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Siapa yang disurati Komnas HAM? Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali melakukan penyelidikan terkait dengan kasus tewasnya Vina dan kekasihnya, Eky di Cirebon.
-
Siapa yang menang Pilpres 2014? Hasil pilpres 2014 menunjukkan bahwa Joko Widodo dari PDIP memenangkan pemilu mengalahkan lawannya Prabowo Subianto.
-
Siapa yang mengawasi kinerja Kemenkumham? Pada dasarnya, lanjut Yasonna, Tuhan Yang Maha Kuasa dan juga masyarakat mengawasi kita, sekecil apapun gerak-gerik kita terus dipantau.
Selain itu, lanjut Hafid, Komnas HAM juga telah memiliki catatan terhadap pilpres kali ini. Pertama, ketatnya perolehan suara capres dan cawapres berpotensi adanya upaya manipulasi suara rakyat.
"Memanipulasi suara merupakan pelanggaran hak asasi manusia," tegasnya.
Kedua, Komnas HAM secara kelembagaan mendukung netralitas KPU. Ketiga, Komnas juga mendukung Bawaslu untuk mengawasi rekapitulasi suara hasil pilpres.
"Selain itu, kami juga membuka posko pengaduan dan melakukan pemantauan lapangan guna memastikan proses rekapitulasi berjalan baik," katanya.
Posko tersebut dibuka di 13 provinsi seperti di atas. Diharapkan masyarakat tanggap terhadap pelanggaran yang ada dan melaporkannya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.
Baca SelengkapnyaKonflik menjadi salah satu aspek yang tidak dapat lepas dalam kontestasi pemilihan umum.
Baca SelengkapnyaBerharap para capres tidak hanya melihat isu persoalan HAM, sebagai komoditas politik lima tahunan
Baca SelengkapnyaEks Ketua Komnas HAM mengatakan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu bukan isu lima tahunan yang kerap muncul ketika Pemilu.
Baca SelengkapnyaIsu pelanggaran HAM kembali dimunculkan dan dikaitkan dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAda tiga agenda HAM yang mereka usulkan agar masuk di dalam agenda debat capres-cawapres yang akan berlangsung sebanyak lima kali.
Baca SelengkapnyaSuarlin menjelaskan ada dua indikator penilaian dalam pemenuhan HAM.
Baca SelengkapnyaSekitar tiga hari tim dari Komnas HAM berada di Semarang untuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi dan korban.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN juga siap memberikan pendampingan untuk menjaga integritas pemilu.
Baca SelengkapnyaPemantauan Komnas HAM menghasilkan tiga kesimpulan dan sejumlah poin rekomendasi bagi empat kementerian/lembaga.
Baca SelengkapnyaTerlebih, hasil survei menunjukkan bahwa konflik kepentingan berpotensi terjadi dengan penyalahgunaan kekuasaan.
Baca SelengkapnyaPada saat pembacaan, suara asli Komeng mendadak berubah menjadi seperti pembawa acara berita televisi.
Baca Selengkapnya