Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini cerita korban bencana yang minta bilik cinta di pengungsian

Ini cerita korban bencana yang minta bilik cinta di pengungsian pengungsi sinabung. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Selama empat bulan puluhan ribu warga masih mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung. Mereka mengungsi di 42 titik penampungan.

Berbagai kebutuhan pokok pun berusaha dipenuhi pemerintah. Namun toh para pengungsi tetap tidak bisa mendapatkan kebutuhan biologis mereka.

hidup berhimpitan di pengungsian membuat kebutuhan biologis para pengungsi yang sudah berkeluarga menjadi tersendat. Mereka pun akhirnya memberanikan diri meminta disediakan bilik cinta bagi pasangan suami istri.

"Menurut saya, pengadaan ruangan biologis bagi pengungsi Sinabung ini sudah layak kita sediakan. Pasangan suami istri yang mengungsi juga memerlukan tempat untuk menyalurkan hasrat," ujar Koordinator Pengamanan dan Penyelamatan Pengungsi Sinabung, Kombes Pol Darman Sinuraya, saat rapat koordinasi pendampingan penanganan pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (21/1).

Direktur Direktorat Sabhara Polda Sumut ini juga menyebut keberadaan bilik cinta dapat mengantisipasi jatuhnya korban jiwa saat letusan besar terjadi. Sebab, selama ini, beberapa di antara pasutri pengungsi nekat menghadapi bahaya, dengan pulang ke rumah, demi melepas hasrat biologis mereka.

Topik pilihan: Banjir Jakarta | Banjir Manado

"Kalau di rumah kerabatnya mereka malu. Kalau di penginapan, mereka tak punya uang," jelas Sinuraya.

Keluhan mengenai kebutuhan bilik cinta ini didengar Sinuraya langsung dari seorang pengungsi bernama Norman Ginting (29). Warga Kecamatan Naman Teran, Karo ini bahkan mengaku sudah beberapa kali pulang ke rumah hanya untuk berhubungan intim dengan istrinya.

"Dia berharap ada ruang biologis di sana," pungkas Sinuraya.

Bilik cinta bagi pengungsi korban bencana selama ini memang tidak pernah diperhitungkan sebagai salah satu kebutuhan bagi warga. Begitu ada bencana yang relatif lama seperti dalam kasus letusan gunung berapi, fokus bantuan biasanya hanya berupa makanan, pakaian dan obat-obatan.

Kasus pengungsi minta bilik cinta sebagai tempat menyalurkan kebutuhan biologis juga terjadi saat erupsi Merapi pada tahun 2010 lalu. Warga saat itu meminta pemerintah mendirikan bilik cinta bagi pasutri selama di pengungsian.

Lalu apakah bilik cinta di Sinabung akan terealisasi?

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob

Dulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.

Baca Selengkapnya
CEK LOKASI: Nasib Rumah-Rumah Kosong 'Kampung Mati' Depok Terisolir Banjir
CEK LOKASI: Nasib Rumah-Rumah Kosong 'Kampung Mati' Depok Terisolir Banjir

Kampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Korban Banjir Bandang Sumatera Barat Berbuka Puasa Ramadan di Dekat Reruntuhan Rumahnya
FOTO: Potret Korban Banjir Bandang Sumatera Barat Berbuka Puasa Ramadan di Dekat Reruntuhan Rumahnya

Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pasca Kebakaran 400 Rumah di Penjaringan, 1.000 Orang Mengungsi di Tenda Darurat, Keadaannya Memprihatinkan
FOTO: Pasca Kebakaran 400 Rumah di Penjaringan, 1.000 Orang Mengungsi di Tenda Darurat, Keadaannya Memprihatinkan

Sebanyak 400 hangus terbakar dan 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran di Penjaringan.

Baca Selengkapnya
Ratapan Warga Korban Kebakaran Dekat RSUD Kebayoran Lama: Pikiran Sudah Kosong, Harus Diikhlasin
Ratapan Warga Korban Kebakaran Dekat RSUD Kebayoran Lama: Pikiran Sudah Kosong, Harus Diikhlasin

Ratusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.

Baca Selengkapnya