Ini cerita tim negosiator bebaskan 10 WNI dari Abu Sayyaf
Merdeka.com - Pihak KBRI Manila mengonfirmasi pembebasan 10 WNI yang disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf adalah murni menggunakan cara negosiasi. Minister Counsellor-Political Affairs KBRI Manila, Eddy Mulya mengatakan proses pembebasan itu pun disebut melibatkan banyak pihak, mulai dari KBRI, TNI hingga pemerintah Filipina.
"Iya ini full negosiasi. Di KBRI ada unsur diplomat sama unsur TNI, kita libatkan semua. Jadi ini kerja tim semuanya. Tapi, saya masuk di tengah-tengah (proses negosiasi), tidak dari awal," di Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (2/5).
Selain itu, Eddy menyebut proses negosiasi ini berlangsung selama 1 minggu. Negosiasi pembebasan WNI itu, lanjutnya, dilakukan dengan cara pendekatan dan komunikasi yang intensif dengan kelompok Abu Sayyaf.
-
Siapa yang diculik dan dibunuh di Lubang Buaya? Gerakan 30 September menculik dan membunuh para jenderal Angkatan Darat.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Kapan Pelabuhan Cilacap menjadi jalur pelarian? Pada awal 1942, Pasukan Jepang berhasil memasuki Pulau Jawa setelah berhasil menaklukkan Belanda dalam sebuah pertempuran besar di Laut Jawa.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
"Intinya ini kan ada anak nakal dalam satu keluarga. Kan ada anak nakal, nah bagaimana kita komunikasi dengan itu. Kemudian ada yang dituakan, dihormati. Nah semuanya itu, saya hanya tindaklanjuti," jelasnya.
Ditambahkannya, dia juga mengaku ada keterlibatan Tim Kemanusiaan Surya Paloh bersama dengan Yayasan Sukma (Sekolah Sukma Bangsa di Aceh) di gerakkan oleh Ahmad Baedowi dan Samsul Rizal Panggabean dalam proses pembebasan ini.
Negosiasi berjalan lancar karena Eddy dan tim Baidowi sudah melakukan riset dan penelitian soal tentang tentang motivation and root causes of terrorism di wilayah Filipina sejak 2012 silam. Dan akhirnya terjun langsung dalam tim negosiator dan membantu pemerintah Indonesia sejak kabar penyanderaan Abu Sayyaf itu beredar.
"Jadi itu ada sahabat saya, Pak Baidowi sama teman-teman. Mereka yang atur, jadi kita cuma tindak lanjut. Kita kan riset di sana, kita bikin pendidikan dari 2012. Kita bangun pendidikan, beasiswa," terang Eddy.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaPerempuan itu sempat menjadi korban penculikan selama 10 hari di Malaysia.
Baca SelengkapnyaVideo mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Baca SelengkapnyaWNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPuluhan WNI tersebut dipulangkan dari Lebanon sebagai bagian dari proses evakuasi ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah semakin memanas.
Baca SelengkapnyaImam Masykur dibunuh usai dibawa paksa dari toko obatnya di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.
Baca Selengkapnya1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaSementara ketiga teman korban dibebaskan tanpa terluka di tengah jalan oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaSidang perdana perkara ini akan dipimpin oleh Hakim Ketua Kolonel Chk Rudy Dwi Prakamto.
Baca Selengkapnya