Ini Daerah Terdampak Jika Gempa Megathrust Selat Sunda M 8,7 Terjadi
Merdeka.com - Sejumlah lembaga memprediksi Selat Sunda berpotensi mengalami gempa bumi besar atau megathrust hingga magnitudo 8,7. Prediksi ini berdasarkan pemodelan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Institut Teknologi Bandung (ITB).
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut, ada beberapa wilayah yang akan terdampak jika gempa megathrust terjadi di Selat Sunda. Di antaranya Lampung, Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.
Intensitas guncangan pada daerah tersebut bisa mencapai VII hingga VIII MMI (Modified Mercalli Intensity). Skala VII MMI menunjukkan, gempa terasa sehingga setiap orang keluar rumah. Terjadi kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
-
Apa itu gempa megathrust? Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, yaitu wilayah di mana satu lempeng tektonik bergerak menukik ke bawah lempeng lain. Istilah 'megathrust' berasal dari kata 'mega' yang berarti besar dan 'thrust' yang berarti dorongan atau tekanan.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Dimana gempa megathrust terjadi? Gempa megathrust terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik, biasanya lempeng samudra yang lebih berat, menyusup ke bawah lempeng benua yang lebih ringan. Proses ini menciptakan medan tegangan yang sangat besar di sepanjang batas lempeng.
-
Bagaimana gempa megathrust terjadi? Proses terjadinya gempa megathrust melibatkan interaksi kompleks antara lempeng tektonik di zona subduksi. Berikut penjelasan mengenai mekanisme dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya gempa ini: 1. Interaksi Lempeng Tektonik Gempa megathrust terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik, biasanya lempeng samudra yang lebih berat, menyusup ke bawah lempeng benua yang lebih ringan. Proses ini menciptakan medan tegangan yang sangat besar di sepanjang batas lempeng.
-
Mengapa gempa megathrust berbahaya? Karena energinya sangat besar, gempa ini seringkali disertai dengan tsunami. Contoh gempa megathrust yang terkenal adalah gempa dan tsunami di Aceh pada tahun 2004, yang terjadi akibat subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik, terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Getaran juga akan dirasakan oleh orang yang naik kendaraan.
Skala VIII MMI artinya, terjadi kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Kemudian retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, bahkan air menjadi keruh.
"Itu kerusakannya sedang sampai berat. Termasuk juga Jakarta, apalagi tanah Jakarta lunak itu mengamplifikasi ground motion (meradiasikan guncangan) sehingga kerusakan lebih parah," jelas Daryono dalam diskusi virtual, Sabtu (22/1).
Selain gempa, BMKG juga membuat pemodelan tsunami. Berdasarkan pemodelan tersebut, Selat Sunda, Jawa Barat, Banten, dan Selatan Lamongan berpotensi tsunami sekitar 15 meter sampai 20 meter.
"Bahkan bisa menyusup Selat Sunda, memutar sampai ke utara Jakarta. Tapi di sana pemodelan kita hanya setengah meter saja. Yang penting tidak terjadi saat pasang purnama. Sehingga kalau terjadi tsunami pada pasang purnama, tsunami bisa lebih tinggi lagi," paparnya.
Menurut Daryono, pemodelan gempa dan tsunami ini dibuat sebagai dasar mitigasi pemerintah daerah dalam melakukan tata ruang. Melalui pemodelan ini, sudah tercatat wilayah dengan risiko bahaya tinggi dan daerah aman dari bencana.
Dia berharap, pemerintah daerah merujuk pada pemodelan gempa dan tsunami dalam menata pemukiman penduduk, membuat jalur evakuasi, hingga menyediakan lokasi evakuasi.
"Itu harus berdasarkan modeling ini. Karena (pemodelan) itu mencerminkan terjadi, itulah gambarannya. Sehingga kita bisa memperkecil risiko dengan acuan-acuan ini," kata dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkannya, penting bagi negara-negara yang berada di zona rawan megathrust untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Baca SelengkapnyaKetahui zona wilayah megathrust di Indonesia yang berpotensi terjadinya gempa bumi serta Tsunami berskala besar.
Baca SelengkapnyaBahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.
Baca SelengkapnyaDaryono mengatakan, gempa besar pada dua megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan potensi terjadinya di gempa megathrust di Indonesia sangat bisa saja terjadi
Baca SelengkapnyaAncaman gempa bumi ini membayangi Jakarta yang berada tak jauh dari zona Megathrust Selat Sunda.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta menyampaikan, beberapa kebutuhan dasar yang harus dibawa masyarakat saat terjadi bencana gempa Megathrust.
Baca SelengkapnyaContohnya pernah terjadi pada tahun 2000 di Pulau Sumatera hingga tahun 2007 dengan range 7,9 Skala Ritcher (SR) sampai dengan paling besar 9,2 SR.
Baca SelengkapnyaKetiga wilayah tersebut memiliki jarak paling dekat dengan pertemuan lempeng subduksi yang dapat memicu gempa berkekuatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPotensi Megathrust memang nyata adanya tetapi belum ada pengetahuan dan teknologi yang dapat memprediksikan kapan.
Baca SelengkapnyaBPBD Provinsi Jakarta mengungkapkan tiga sumber ancaman gempa di Jakarta
Baca SelengkapnyaDiakuinya kapan tepatnya gempa megathrust akan terjadi masih sangat sulit.
Baca Selengkapnya