Ini deretan barang bukti hasil OTT Polri di Kemenhub
Merdeka.com - Enam orang dibekuk dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar aparat kepolisian di Kementerian Perhubungan. Dua di antaranya merupakan Pegawai Negeri Sipil, satu pegawai swasta dan sisanya pekerja honorer, masing-masing berinisial D, AR, Ad, D, T dan NM.
Tak hanya membekuk enam orang, polisi juga menyita barang bukti berupa uang sebesar Rp 17.270.000. Uang tersebut diamankan dari tersangka AR, PNS golongan 2D.
"Pertama dari PT CIS Rp 400 ribu. Kedua, Pengurusan buku pelaut untuk 35 siswa dari SMK Santa Lusiana Jakarta sebanyak Rp 5 juta," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (11/100.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang menangkap OPM? 'Saya kasih tahu, dia bukan kriminal, dia cuma OPM. Kapan lagi ini satu anak Timur membantu Polisi menangkap OPM,'
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Awi melanjutkan, uang yang diberikan dari PT Sumber Bakat Insani sebanyak Rp 870 ribu mengalir ke Kasubdit Kepelautan Feri Rp 200 ribu, Kasi Pengawakan Gunawan Rp 200 ribu, Abdu Rasid Rp 50 ribu, Pengurusan sijil 50 ribu (seharusnya gratis), pengurusan stempel buku pelaut (sign off) Rp 270 ribu (seharusnya gratis) dan untuk Hendi Rp 100 ribu.
"Keempat, untuk Pak Delsey staf bagian ruangan Rp 5 juta. Kelima, dari Pak Ali untuk pengurusan buku pelaut 5 juta. Keenam, dari PT KSM untuk pengambilan 4 buku pelaut 800 ribu," sambungnya.
Dari tangan T, diamankan uang sebanyak Rp 4,8 juta pecahan seratus ribu dan lima puluh ribu serta dua buah handphone.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OTT ini terkait kasus korupsi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKPK masih bungkam soal siapa yang terjaring OTT karena tim masih menjalankan tugasnya di lapangan.
Baca SelengkapnyaSatu orang yang mengaku sebagai anggota KPK palsu berisial YS.
Baca SelengkapnyaEnam orang tersebut saat ini tengah diterbangkan menuju Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaNamun, saat ditanya OTT tersebut terkait kasus apa, Tessa tak menjawab secara detail.
Baca Selengkapnya(KPK) melakukan OTT terhadap pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, atas dugaan tindak pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaDua petinggi Kejari Bondowoso dikabarkan terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) dilakukan KPK.
Baca SelengkapnyaAlex belum bisa memberikan komentar lebih jauh soal kegiatan penindakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKPK mendatangi Kantor Disnakertrans Provinsi Bengkulu pada Kamis (5/12), sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca Selengkapnyapenggeledahan dalam rangka mencari barang bukti dalam kasus suap Kabasarnas dan Koorsmin Kabasarnas.
Baca SelengkapnyaKPK telah menerbangkan delapan orang tersebut ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKepolisian tidak mengetahui secara pasti status saksi yang dibawa sudah ditetapkan sebagai tersangka atau belum dalam OTT itu.
Baca Selengkapnya