Ini Din Minimi, penjahat paling dicari yang buat 2 TNI terbunuh
Merdeka.com - Nama Din Minimi atau Nurdin bin Ismail Amat Alias Nurdin Abu Minimi mungkin masih asing bagi telinga masyarakat Indonesia. Namun, di Aceh nama Din Minimi sangatlah santer.
Din Minimi merupakan ketua kelompok bersenjata yang disebut kerap membuat kekacauan dan melawan pemerintah. Menurut berbagai sumber, mereka adalah kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Keberadaan mereka pun paling dicari. Bahkan Din Minimi diburu dalam keadaan hidup atau mati.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Kenapa para jenderal diculik? Para Jenderal Angkatan Darat dituding sebagai Dewan Jenderal, mereka tidak loyal dan berniat mengkudeta Presiden Sukarno.
-
Di mana korban disekap? Menurut pengakuan dari korban, setelah pertemuan kedua dan seterusnya ini mereka tinggal satu rumah di daerah Solo. Nah pada saat itu mereka melakukan suatu hubungan dan membuat video ataupun foto-foto,' Arifin mengatakan pada 11 Mei 2023, ada video dan foto yang dikirim oleh terduga tersangka JR.
-
Siapa yang ditangkap dan dipelihara? Dahulu pernah ada orang dari suatu daerah berhasil menangkap burung jalak lawu ini untuk dijadikan burung peliharaan. Awalnya tidak terjadi apa-apa pada orang yang menangkap burung ini. Namun, ketika sampai di tengah perjalanan. As mobil orang tadi tiba-tiba patah secara misterius.
"Lagi diburu terus karena berbahaya," ujar Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Baysa saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (24/3).
Din Minimi dilahirkan di Desa Keude Buloh, Kecamatan Julok, Aceh Timur, dari pasangan Ismail-Sapiah. Dia bergabung dengan GAM sejak Tahun 1997 di bawah pimpinan almarhum Tgk Kaha. Nurdin anak sulung empat bersaudara. Nasib membuat mereka berempat menjadi anggota GAM, masa konflik lalu.
Adiknya bernama Hamdani alias Sitong, tewas dalam pertempuran antara GAM dengan aparat tahun 2004. Adik ke tiganya, Mak Isa alias si Bukrak, hilang sejak konflik, dan hingga kini tidak diketahui hidup atau mati. Dan terakhir adik bungsunya, Azhar, kini pengangguran dan berdomisili di Aceh Timur.
Teranyar, dua anggota TNI Satuan Unit Intelkam Kodim 0103 Aceh Utara diculik oleh sekelompok orang bersenjata, Senin sore (23/3) sekira pukul 17.00 WIB. Korban penculikan masing-masing Serda Hendri, dan Sertu Indra.
Keduanya diculik saat sedang bersilaturahmi ke rumah Mukim Daud di Gampong Alue Mbang, Nisam Antara, Aceh Utara. Silaturahmi ini dilakukan dalam agenda melacak keberadaan kelompok bersenjata Din Minimi yang kerap membuat kekerasan di Aceh selama ini.
"Mereka silaturrahmi ke rumah saya sekaligus melacak informasi tentang keberadaan kelompok Din Minimi. Sebelumnya, mereka berdua sempat dihubungi Komandan mereka. Setelah itu keduanya pamit pulang dan langsung pergi menggunakan mobil," kata Mukim Daud, Selasa (24/3).
Setelah bersilaturrahmi, kedua anggota Kodim ini pamit. Namun tidak berapa jauh dari lokasinya, tiba-tiba, terang Daud, kedua korban dicegat sekelompok pria bersenjata api di perbatasan Gampong Alue Mbang Barat dan Alue Papeun, Nisam Antara, Aceh Utara. Keduanya langsung dibawa paksa oleh pelaku menggunakan mobil korban.
"Kedua anggota Kodim tersebut dibawa kabur ke arah Gampong Sido Mulyo, Kutamakmur, Aceh Utara. Setelah itu, kami juga sempat mendengar letusan senjata api sebanyak tiga kali," ungkapnya.
TNI pun melakukan pencarian besar-besar. Hasilnya, TNI menemukan dua rekannya itu sudah tergeletak tak bernyawa di tepi hutan.
Kedua jenazah ditemukan di Desa Batee Pila, Kecama Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara. Keduanya ditemukan oleh petugas yang mencari sekira pukul 08.30 WIB, Selasa (24/3).
"Kedua korban mengalami luka tembak di bagian badan," kata Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda, Letkol Inf Machfud.
TNI masih terus memburu kelompok Din Minini tersebut.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Identitas dua anggota TNI yang membantu Praka RM menculik dan menganiaya pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) diungkap ke publik.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keroom, Papua.
Baca SelengkapnyaAnggota Paspampres dan 2 anggota TNI menjual ponsel korban usai aniaya hingga tewas.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca SelengkapnyaDihapusnya 2 nama DPO kasus Vina setelah polisi menangkap pelaku Pegi Setiawan
Baca SelengkapnyaRupanya para pelaku sempat menculik dua orang. Namun satu korban karena kondisinya tidak sehat akhirnya dilepas di Tol Cikeas.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan terus memburu keberadaan tersangka DPO
Baca SelengkapnyaPraka RM Cs diyakini terbukti melanggar pasal Pasal 340 KUHP Jo Pasal 50 ayat 1 ke 1 KUHP dan Pasal 328 KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1.
Baca SelengkapnyaKetiga terdakwa diyakini terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan berencana terhadap Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaIbnu Hadjar merupakan mantan Letnan Dua TNI yang berujung menjadi pemberontak pemerintah dalam pasukan DI/TII.
Baca SelengkapnyaKorban sebelumnya dituduh mencuri besi proyek perumahan.
Baca SelengkapnyaPomdam Jayakarta akan menerapkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana kepada Paspampres dan 2 TNI pembunuh Imam Masykur
Baca Selengkapnya