Ini dugaan penyebab jatuhnya Hercules C-130 di Medan
Merdeka.com - Panglima Komando Operasi I TNI AU Marsekal Muda Agus Dwi Putranto memaparkan hasil analisis sementara mengenai penyebab kecelakaan pesawat Hercules C130 di Medan pada Selasa (30/6). Dia memaparkan, satu mesin mati sebelum pesawat mencapai kecepatan penuh.
"Temuan sementara, pesawat baru take off dan pesawat belum mencapai kecepatan yang cukup, salah satu mesin mati, oleng ke kanan. Pesawat bergeser. Sebelum infact itu, dia menabrak antena," ucap Dwi kepada wartawan di RSUP H Adam Malik Medan, Kamis (2/7).
-
Bagaimana helikopter jatuh? Dalam foto yang dirilis Press TV, helikopter berwarna biru itu terlihat jatuh menghantam gunung dan tergelincir dari gunung yang curam dan dipenuhi vegetasi.
-
Di mana lokasi kecelakaan helikopter? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Dia memaparkan, temuan itu dilihat dari data yang mereka miliki. Karena kerusakan itu, pilot meminta return to base (RTB). Temuan di lapangan juga menunjukkan, satu dari empat mesin mati.
Mengenai kemungkinan pesawat over kapasitas, Dwi langsung membantahnya. Dia memaparkan kapasitas Hercules 130 mencapai 12,5 ton. Sementara penumpang dan awak yang berjumlah 122 orang, total beratnya diperkirakan 6-7 ton. "Logistik yang dibawa juga paling beberapa amunisi," sebut Dwi.
Dwi juga menampik kemungkinan pesawat jatuh karena sudah terlalu tua. "Tidak ada pesawat jatuh karena usia. Sebab, pesawat ada pemeriksaan rutin berkala yang sudah ada standarnya dari Lockhead," ucapnya.
Kepastian penyebab dari kecelakaan pesawat ini tetap masih harus menunggu hasil penyelidikan tim investigasi yang dibentuk TNI AU. "Mereka masih bekerja, saya tidak akan mencampuri," sebut Dwi. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Garuda Indonesia menjelaskan terjadi kendala teknis pada mesin pesawat.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia mengakui pesawat Boeing B747-400 mengalami masalah mesin sehingga muncul percikan api.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah insiden terulang, Garuda Indonesia terus melakukan pengecekan terhadap seluruh armada pesawat yang beroperasi.
Baca SelengkapnyaSebanyak tiga orang meninggal dunia terkait insiden pesawat jatuh di Kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaJemaah haji kloter 5 Embarkasi Makassar harus kembali ke asrama setelah pesawat Garuda Indonesia GIA 1105 yang mereka tumpangi mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaKNKT menerangkan, lokasi lapangan yang berada di dekat pesawat terjatuh itu memang posisinya ideal untuk melakukan pendaratan darurat.
Baca SelengkapnyaPenyebab kejadian tergelincirnya pesawat tersebut masih dalam penyelidikan.
Baca SelengkapnyaMarsma Agung mengaku belum dapat memastikan penyebab pastinya.
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaPesawat Garuda Indonesia yang mengangkut 450 jemaah haji asal Gowa harus Return to Base (RTB) ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Rabu (15/5).
Baca SelengkapnyaHelikopter ditemukan dalam kondisi hancur. Tiga penumpang meninggal dunia.
Baca Selengkapnya