Ini empat nama calon Kapolri baru rekomendasi Kompolnas
Merdeka.com - Sebanyak empat nama calon Kapolri telah melalui tahapan wawancara di Ruang Baharkam, Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Jumat (6/2) pagi sampai petang tadi. Keempat calon Kapolri itu adalah Komjen Badrodin Haiti, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Dwi Priyatno dan Komjen Budi Waseso.
Dalam proses seleksinya, Kompolnas menerapkan empat kriteria untuk meloloskan para perwira berbintang tiga di jajaran perwira tinggi Mabes Polri tersebut.
"Ya sudah masukan dari kami harus ada empat kriteria. Kriteria pertama pangkat, kedua jabatan eselon satu, usia binkus, pengalaman pimpin Polda tipe A," tegas Adrianus Meliala usai melakukan wawancara terakhit dengan Komjen Budi Waseso di Baharkam, Mabes Polri Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
-
Kenapa Sutiyoso mundur dari jabatan Komisaris? Selamat bergabung Bang Yos bersama kami relawan Anies Baswedan. Jabatan menjadi tak penting ketika perjuangan memanggil,' kata Geisz dalam akun X (dulu Twitter).
-
Bagaimana calon tidak memenuhi syarat? Namun pada akhir masa verifikasi 8 pasangan calon dinyatakan tidak memenuhi syarat menjadi peserta Pilkada 2024.
-
Kenapa Sudaryono sulit menjadi Calon Gubernur Jateng? Namun perjalanannya untuk menjadi Calon Gubernur Jateng bakal terjal karena Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, belum secara tegas akan memberikan rekomendasi padanya.
-
Siapa KSAD termuda di Indonesia? Lahir pada tahun 1918, ia resmi menjadi KSAD ke-2 menggantikan GPH Jatikusumo di usia yang cukup muda yaitu 31 tahun. Selain Nasution, GPH Jatikusumo juga menjabat sebagai KSAD di usia yang sama. Kedua sosok ini menjabat sebagai KSAD termuda sepanjang sejarah Indonesia.
-
Kenapa Kolonel Bambang menolak jadi jenderal? Bambang menolak menerima begitu saja pangkat jenderal dari presiden, tanpa prosedur yang berlaku. Itu justru akan membuatnya dicemooh oleh sesama perwira dan merusak sistem yang berlaku.
-
Kenapa Jenderal R Hartono tidak bisa masuk RPKAD? Saat Tingkat III Akademi Militer, R Hartono mengikuti latihan terjun payung. Saat mendarat, ternyata kakinya keseleo hingga bengkak. Dia sampai dirawat di Rumah Sakit Taruna untuk pemulihan.
Jika dilihat dari angkatanya, Komjen Suhardi yang sempat disebut-sebut akan menjadi calon Kapolri tidak lolos karena terlalu muda.
"Kalau soal angkatan Pak Hardi terlalu muda. Badrodin ada kelemahannya, Budi Waseso ada kelemahannya. Pak Putut sama Pak Dwi angkatan 1984. Putut pensiun 2019. Pak Dwi pensiun 2017. Budi Waseso pensiun 2018. Pak Putut bertarung dengan Pak Hardi nanti ini. Kalau Pak Budi ones and follow. Kapoldanya dua kali di Jateng sama di Polda Metro," ungkapnya.
Andrian menegaskan, selama proses seleksi calon Kapolri ini, Kompolnas sama sekali tidak merekomendasikan atau menjagokan satu nama. "Oh ya, kami tidak sama sekali posisi untuk mengatakan jangan yang itu dong," jelasnya.
Terkait soal perdebatan yang muncul di media terkait jabatan Kapolri harus diduduki oleh calon Kapolri yang sudah menjabat Polda tipe A, Adrian menyatakan tidak harus. Pasalnya banyak kapolri-kapolri sebelumnya yang tidak pernah menjabat dan memimpin Polda tipe A lolos dan dilantik jadi Kapolri.
"Calon Kapolri tanpa Kapolda tipe A? Kayaknya ada, Awaludin, Dai Bachtiar. Rusdihardjo juga belum. Kalau Pak Budi Waseso, dia cepet bintang dua bintang tiga cepet. Kasaspim, Proses tidak direncanakan. Itu khan karena almarhum Gus Dur menjerumuskan Bimantoro," jelasnya.
Adrianus Meliala menyatakan, telah melakukan kegiatan wawancara terhadap keempat calon Kapolri tersebut. Masing-masing calon Kapolri menjalani wawancara selama kurang lebih dua jam. Mulai dari Badrodin Haiti, Putut Eko Bayuseno, Dwi Piryatno dan paling terakhir adalah Budi Waseso.
"Wawancara masing-masing dua jam - dua jam. Jam 8, 10, 12 dan 14. Mulai dari Badrodin Haiti, Putut, Dwi Ppriyatno dan Budi Waseso. Diwawancarai oleh enam komisioner seputar visi-misi. Apa yang dikerjakan apa yang jadi masalah. Kemudian kaitanya dengan Nawacita yang terkait kebijakan presiden," tuturnya.
Adrian menjelaskan, wawancara ini bersifat non formal, saat persiapan dan hendak melakukan wawancara ke empat calon Kapolri, Kompolnas hanya menghubungi Plt Kapolri melalui sms atau pesan singkat saja.
"Main sms saja. Itu mengindikasikan temen-temen Polri keberadaan kami diakui. Kalau disana ada yang bilang harus melalu mereka bilang Wanjakti, Wanjaktolah. Tapi kami bisa mengindors soal ini," pungkasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kaesang merasa tak masalah gugatan PSI terkait batas usia capres dan cawapres ditolak MK.
Baca SelengkapnyaKPU hanya mengirim surat dinas ke parpol peserta Pemilu 2024 menindaklanjuti putusan MK terkait batas usia capres/cawapres.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UNSA Solo Almas Tsaqibbirru dibantu pengacara ini saat ajukan gugatan batas usia Capres-Cawapres ke MK.
Baca SelengkapnyaMahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan batas usia calon presiden dan calon wakil presiden
Baca SelengkapnyaDalam petitumnya meminta agar batas usia maksimal capres 70 tahun serta tidak pernah cidera karena terlibat pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaSecara sederhana, maka seseorang yang belum mencapai umur 40 tahun dapat mencalonkan menjadi capres-cawapres, namun telah berpengalaman menjadi kepala daerah.
Baca SelengkapnyaPutusan itu dibacakan majelis hakim dalam sidang perkara 90/PUU-XXI/2023 dipimpin Ketua MK Anwar Usman.
Baca SelengkapnyaKetua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman menyingung soal gugatan batas minimal dan maksimal capres.
Baca SelengkapnyaMenurut Saldi, MK tidak dapat menentukan batas usia minimal bagi calon presiden dan calon wakil presiden karena berpotensi menimbulkan dinamika di kemudian hari
Baca SelengkapnyaDalam petitumnya meminta usia minimal capres-cawapres 40 tahun atau memiliki pengalaman sebagai penyelenggara negara.
Baca SelengkapnyaDengan nada getir, Saldi menyebut terjadi situasi yang aneh dan membingungkan.
Baca SelengkapnyaMahkamah Konstitusi menolak permohonan uji materi terkait capres dan cwapres tidak terlibat dalam kasus pelanggaran berat
Baca Selengkapnya