Ini gelar kekuatan pasukan TNI AD amankan Pemilu
Merdeka.com - TNI AD menggelar pasukannya untuk pengamanan Pemilu 2014. Selain pasukan antihuru-hara, TNI juga menyiapkan aparat intelijen.
"Tugas intelijen bukan untuk menakuti rakyat, tapi mengawasi," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman di Jakarta, Rabu (15/1).
Terkait persiapan pasukan pengendalian antihuru hara (PHH), Budiman mengatakan TNI AD sudah menyiapkan pasukan di setiap tingkatan.
-
Kenapa KGB mengintai Jenderal TNI? Kedatangan Mayjen Sayidiman, sebagai jenderal yang memiliki posisi penting di Dephankam Indonesia pasti menimbulkan kecurigaan pihak Uni Soviet.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Kenapa TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas selama pemilu? Mereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini.
-
Bagaimana TNI memastikan keamanan Pilkada? Perhatikan tentang situasi terkini, indeks kerawanan pilkada, kemungkinan perkembangan situasi, jumlah personil yang diturunkan hingga langkah-langkah antisipasi,' katanya kepada para Dansat.
-
Kenapa TNI harus dijaga dari pengaruh partai politik? Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai TNI dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya. Kita masuk dalam tentara karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara.
-
Bagaimana KGB mengintai Jenderal TNI? “Koper yang dibawa anggota staf Athan itu dibuka dan digeledah lagi oleh pihak Soviet saat anggota itu keluar kamar,“ kisah Sayidiman.
Di Kodim akan disiagakan satu satuan setingkat peleton (SST) atau sekitar 20 prajurit. Di tingkat korem sebanyak satu hingga dua satuan setingkat kompi (SSK) cadangan disiapkan. Sebanyak satu SKK setara dengan 100 prajurit.
"Tergantung letak korem. Jika di kota besar makan disiapkan dua SSK," ujar Budiman.
Setingkat kodam, TNI AD menyiapkan satu batalyon cadangan. Dan untuk Kostrad, TNI AD menyiapkan tiga satuan setingkat batalyon (SSY) cadangan. Satu SSY diperkirakan berjumlah 1.000 prajurit.
Budiman juga mengatakan TNI AD sudah memetakan daerah rawan konflik selama pemilu. Meski tak menyebutkan tempat, Budiman mengatakan ciri-ciri daerah yang rawan konflik, yakni daerah yang banyak memiliki pendukung fanatik parpol.
"Kita melihat dinamika sosial masyarakat. Kemungkinan terjadi bentrok adalah ketika massa fanatik masing-masing parpol bertemu," katanya seraya menambahkan pemantauan terhadap daerah rawan dilakukan terus menerus dan datanya terus di-update setiap bulannya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 446.219 prajurit TNI dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi Pemilu 2024 di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaMuncul Spanduk Dandim Sukoharjo Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata Pangdam Diponegoro
Baca Selengkapnya"Saya ingin menyampaikan ucapan terima masih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah menjamin keamanan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaMenko Polkam Budi Gunawan meminta seluruh penyelenggara Pilkada serentak 2024 untuk menjaga netralitasnya.
Baca SelengkapnyaDi Bumi Blambangan, TNI punya banyak peran dalam meningkatkan kualitas hidup warga.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Brigjen TNI FX. Giyono saat pembekalan kepada prajurit TNI di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan, prajurit TNI dilarang untuk berpolitik.
Baca SelengkapnyaAnies berkomitmen menciptakan negeri yang tidak lagi menakutkan atas kritikan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaMembantu pemerintah dalam penyelenggaraan pemilu presiden, wakil presiden, legislatif, dan pemilu kepala daerah serentak tahun 2024.
Baca SelengkapnyaCalon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memaparkan visi-misi saat menjalani uji kelayakan dan uji kepatutan
Baca Selengkapnya“Jadi kita mengecek kesiapan yang harus dilakukan oleh prajurit tentunya didukung oleh perlengkapan yang memadai,” ujar Panglima TNI
Baca Selengkapnya