Ini golongan penonton sinetron paling banyak di indonesia
Merdeka.com - Sinetron-sinetron Indonesia yang kurang mendidik, akhir-akhir ini menguasai layar kaca setiap hari. Banyak pemilik stasiun televisi swasta yang mengejar akan adanya rating. Karena rating memberikan informasi pada produsen media mengenai tayangan mana saja yang mendapatkan perhatian paling banyak dari publik.
Direktur Remotivi, Muhamad Heychael menuturkan bahwa terdapat tiga unsur terjadinya sinetron Indonesia yang tidak mendidik dapat menguasai layar kaca setiap hari.
"Sinetron-sinetron itu menguasai layar kaca, hal itu dimungkinkan antara lain karena mencari untung, KPI lemah, serta masyarakat yang terlalu antusias, kombinasi tiga hal itu yang membuat sinetron yang tidak bermutu merajai layar kaca. Seharusnya media, peran KPI dan Kominfo ikut berkontribusi mencegah adanya tayangan yang tidak bermutu tersebut," tuturnya kepada Merdeka.com melalui sambungan telefon, Kamis (13/5).
-
Siapa yang cocok menonton film anak untuk belajar? Film ini cocok menjadi media belajar bahasa Inggris bagi pemula.
-
Konten televisi apa yang masih diminati? 'Yang terpenting tetap memproduksi konten-konten yang berkualitas. Apapun platform yang dilihat yang penting adalah kontennya,' ujar Sutanto ketika memberikan Studium Generale dengan topik pembahasan Transformasi Industri Media di Era Multiplatform di hadapan dosen dan mahasiswa Akademi Televisi (ATVI), di Studio 5 Emtek City, Jakarta Barat, Kamis (9/11/).
-
Kenapa anak-anak yang banyak menonton tv bisa susah fokus di kelas? Anak-anak yang terbiasa menonton acara dengan tempo cepat dan terlalu lama di depan layar mungkin akan mengalami kesulitan fokus di dalam kelas.
-
Apa dampak negatif TV untuk interaksi anak? Televisi adalah salah satu jenis media komunikasi searah, sehingga tidak terjadi komunikasi secara aktif. Oleh karena itu, menonton televisi terlalu sering dapat menyebabkan anak kekurangan keterampilan dalam hal interaksi sosial dengan lingkungannya serta kemampuannya dalam berbahasa.
-
Kenapa anak susah fokus belajar karena TV? Dampak negatif tayangan televisi pada anak bisa memengaruhi tingkat fokus saat belajar, baik di sekolah maupun di rumah. Jika anak menghabiskan lebih dari 2–3 jam di depan layar televisi setiap hari, mereka rentan terkena ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau hiperaktif.
-
Mengapa penonton televisi di Indonesia tetap tertarik? 'Setelah dilakukan analisis switch off, setelah enam bulan berikutnya kita udah back to normal, hampir seratus persen dari populasi yang pada akhirnya menonton televisi kembali,' ujar Sutanto.
Sementara itu, komunitas jaringan siaran, Bayu Wardhana mengatakan bahwa saat ini mayoritas penonton di Indonesia adalah kelas B dan C. Kelas menengah kebawah akan senang menonton program-program yang disiarkan di stasiun televisi swasta meskipun program tersebut kurang mendidik. Hal itu dikarenakan merupakan hiburan satu-satunya bagi mereka.
"Penonton televisi Indoensia saat ini tingkat pendapatan sosialnya kelas B dan C, kelas menengah ke bawah, makanya mereka hanya menonton soal drama rumah tangga, tragedi rumah tangga. Kalau kelompok C gak punya pilihan lain selain hiburannya nonton tv. Berbeda dengan kelas A, jika kelas atas dapat langgan tv kabel, karena fungsi tv kabel tersebut ada edukasinya gak cuma hiburan, dan tv swasta kurang menaruh dimensi," ucap Bayu. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebanyakan sinetron Indonesia tayang di stasiun televisi secara stripping dan ada yang bisa mencapai ribuan episode.
Baca SelengkapnyaPola setiap generasi dalam mengonsumsi jenis siaran favorit berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaMenonton acara televisi sampai sekarang masih diminati masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaTernyata seperti ini fakta menarik dari menonton kartun!
Baca SelengkapnyaBegitu Akrab, Para Pemain Sinetron 'Tajwid Cinta' Saat Hang Out Bareng.
Baca SelengkapnyaSaat ini pengguna aktif layanan OTT di Indonesia telah mencapai 50 juta pelanggan.
Baca SelengkapnyaBanyak perusahaan yang masih mengandalkan TV sebagai media iklan.
Baca SelengkapnyaDalam riset kali ini KPID menggandeng 4 Universitas untuk membedah berbagai persoalan penting yang ada di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPerempuan memiliki peran penting di era penyiaran digital saat ini.
Baca SelengkapnyaPenyuluhan ini dirancang dengan semenarik mungkin, menyajikan berbagai aktivitas pembelajaran seperti membaca dongeng bersama, tanya jawab
Baca SelengkapnyaSCTV dan ATVI Gelar Literasi Media bagi Pelajar SDN 09 Manggarai Selatan
Baca SelengkapnyaLembaga Sensor Film (LSF) tengah giat berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait tontonan sesuai klasifikasi umur.
Baca Selengkapnya