Ini harapan Panglima TNI, punya pasukan khusus berlevel dunia
Merdeka.com - Panglima TNI, Jendral Moeldoko memimpin latihan gabungan penanggulangan teror (gultor) Tri Matra IX 2014, di Batalyon 461 Paskhas Halim Perdanakusuma. Dalam amanatnya, Moeldoko mengatakan, aksi terorisme tidak lagi berupa ancaman teror langsung, tetapi dilakukan secara sembunyi melalui sendi kehidupan.
"Salah satu bentuk teror yang harus diwaspadai saat ini adalah dari kelompok Internasional State of Iraq and Suriah (ISIS). Saat ini, ISIS sudah menyita perhatian dunia dengan segala bentuk ancaman," ujar Moeldoko, di Halim Perdanakusuma, Senin (1/12)
Moeldoko menerangkan, teror yang dilakukan ISIS kini sudah menjadi ancaman internasional. Dia mengimbau pasukan TNI, khususnya tim Gultor mewaspadai ancaman tersebut.
-
Apa tugas dari Panglima TNI? Dengan mempertimbangkan banyak aspek dan kepentingan nasional.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Bagaimana Panglima TNI memperkuat hubungan pertahanan? Di bawah kepemimpinan Jenderal TNI Agus Subiyanto, kedua angkatan bersenjata memperluas interaksi profesional dan hubungan antar masyarakat melalui kunjungan tingkat tinggi secara berkala, mengikuti kursus, pertukaran profesional, dan latihan bilateral dan multilateral.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
"Tingkatkan kualitas latihan sehingga pasukan khusus memiliki kemampuan yang terus meningkat di level dunia," jelasnya.
Latihan kali ini, TNI mengusung tema 'Melaksanakan penanggulangan teror untuk memelihara stabilitas keamanan dan menegakkan kedaulatan NKRI dalam rangka Operasi Militer Selain Perang'. Latihan ini melibatkan 627 personel, dari TNI AD, AU, dan AL.
Latihan dilaksanakan mulai 1 hingga 5 Desember 2014 mendatang. Latihan ditutup dengan aksi lapangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 5 Desember 2014.
Dalam upacara ini, turut hadir pula Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, dan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen Munir.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan Agus saat memaparkan visi dan misi dalam menjalani uji kelayakan dan uji kepatutan (fit and proper test) di hadapan anggota Komisi I DPR.
Baca Selengkapnya"Kita membawa pesan: we will no longer absent, Indonesia will be present."
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Agus Subiyanto menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaTak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan untuk menjadikan benteng pertahanan nusantara sebagai sebuah kesatuan.
Baca SelengkapnyaJokowi memberi arahan depan jenderal TNI Polri saat Rapimnas.
Baca SelengkapnyaKepada seluruh anggota Polri, Jokowi berpesan agar tidak tebang pilih dalam penegakan hukum
Baca SelengkapnyaJokowi menilai Indonesia berpeluang besar untuk menjadi negara maju dan keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Sigit di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat pimpinan TNI-Polri di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaDi tangan Prabowo, kata Jokowi, pertahanan Indonesia berhasil ditingkatkan sehingga sangat siap menghadapi berbagai macam tantangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan TNI dan Polri harus menjadi garda terdepan untuk melindungi seluruh bangsa Indonesia
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca Selengkapnya