Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Hasil Penyelidikan Badan Geologi Terkait Penyebab Bencana Longsor di Natuna

Ini Hasil Penyelidikan Badan Geologi Terkait Penyebab Bencana Longsor di Natuna Tanah longsor di Natuna. ©BNPB/AFP

Merdeka.com - Badan Geologi menyampaikan beberapa hal yang menjadi hasil penyelidikan pasca-bencana longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, kepada pemerintah daerah (pemda) setempat. Bencana itu mengakibatkan puluhan warga meninggal dunia.

"Hasil penyelidikan tersebut di antaranya berkaitan dengan morfologi relatif datar dapat digunakan tempat relokasi yang memerlukan pematangan perencanaan dan penyelidikan," kata Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Anjar Pranggawan dalam rapat koordinasi secara daring bersama Pemkab Natuna, dikutip Antara, Jumat (7/4).

Dia mengatakan, diperlukan peningkatan daya dukung tanah yaitu dapat dilakukan dengan cara pemadatan atau pergantian material tanah dan pondasi. Sementara untuk pemanfaatan air tanah, sebaiknya dicarikan sebaran akuifer selain endapan pasir pantai.

Rekomendasi Badan Geologi

Selain itu pihak Badan Geologi juga memberikan sejumlah rekomendasi, baik secara struktural dan non struktural, antara lain perbaikan pola tata ruang, vegetasi, drainase, dan penggunaan lahan yang ramah lingkungan.

Selanjutnya hal yang jauh lebih penting adalah bagaimana secara struktural melakukan edukasi peningkatan kapasitas masyarakat di Pulau Serasan dengan pola 3M, yakni Memantau, Menutup, dan Melaporkan retakan.

"Sosialisasi mitigasi bencana harus terus dilaksanakan secara berkala,” jelas Anjar.

Dia melanjutkan bahwa bencana gerakan tanah terjadi di Pulau Serasan merupakan tipe longsor yang berkembang menjadi aliran rombakan. Gerakan tanah susulan berpotensi terjadi kembali jika terjadi hujan dengan intensitas yang cukup lama dan tinggi.

Menurutnya, dimensi longsor utama di Dusun Genting, Desa Pangkalan di Pulau Serasan mempunyai panjang 752 meter, lebar mahkota 44 meter, tinggi 164 meter, dengan luas area 7,388 hektare.

"Selain longsor utama, ada beberapa daerah yang berpotensi terjadi pergerakan tanah, di antaranya Desa Air Raya, Arung Ayam, Desa Air Ringau, dan beberapa desa lain yang ditetapkan sebagai zona merah,” ujar dia.

Mitigasi Bencana di Natuna

Sementara Sekretaris Daerah Natuna Boy Wijanarko rapat bersama Badan Geologi sebagai tindak lanjut membahas hasil dari penyidikan geologi di Pulau serasan. Hasil penyelidikan itu, kata dia, akan menjadi referensi dalam perencanaan mitigasi bencana di Pulau Serasan yang akan merujuk pada penetapan wilayah zona merah.

"Juga akan menjadi bahan sosialisasi kepada masyarakat terkait relokasi zona merah” kata Boy Wijanarko.

Dia mengutarakan dari penyelidikan ini akan menjadi dasar bagi pemda dalam melakukan relokasi rumah dan penetapan daerah relokasi 147 rumah, satu sekolah SD, dan satu mushola, termasuk akan terus dilakukan pendataan rumah di wilayah rawan bencana sesuai dengan rekomendasi Badan Geologi.

Bencana longsor di Pulau Serasan, Natuna, tanggal 6 Maret 2023 telah mengakibatkan 50 korban jiwa, ribuan warga mengungsi, dan puluhan rumah rusak parah tertimbun tanah.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Aksi Tim SAR Berjibaku Cari Korban Longsor di Tana Toraja, 18 Orang Ditemukan Tewas
FOTO: Aksi Tim SAR Berjibaku Cari Korban Longsor di Tana Toraja, 18 Orang Ditemukan Tewas

Saat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya
16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia
16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia

Tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.

Baca Selengkapnya
Dua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Dua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang

Dua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang

Baca Selengkapnya
Update Korban Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Update Korban Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka

Update Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka

Baca Selengkapnya
Banjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Banjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang

Banjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang

Baca Selengkapnya
FOTO: Ngerinya Terjangan Longsor di Humbang Hasundutan Sumut, Batu-Batu Besar Sapu Puluhan Rumah
FOTO: Ngerinya Terjangan Longsor di Humbang Hasundutan Sumut, Batu-Batu Besar Sapu Puluhan Rumah

Tim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.

Baca Selengkapnya
Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR
Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR

Untuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).

Baca Selengkapnya
21.000 KK Terdampak Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan, Kerugian Capai Rp157 Miliar
21.000 KK Terdampak Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan, Kerugian Capai Rp157 Miliar

Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.

Baca Selengkapnya
Bertambah Lagi, Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Jadi 37 Orang
Bertambah Lagi, Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Jadi 37 Orang

Banjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material bebatuan besar serta ranting kayu.

Baca Selengkapnya
Longsor di Toraja, 18 Orang Ditemukan Meninggal Dunia
Longsor di Toraja, 18 Orang Ditemukan Meninggal Dunia

Longsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.

Baca Selengkapnya
Korban Meninggal Longsor di Luwu Sulsel Bertambah Satu, Ditemukan di Jurang
Korban Meninggal Longsor di Luwu Sulsel Bertambah Satu, Ditemukan di Jurang

Kepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan

Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.

Baca Selengkapnya