Ini hasil pertemuan Jokowi dengan Perdana Menteri Malaysia soal TKI
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan lawatan ke 3 negara, Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina. Di Malaysia, Presiden Jokowi disambut dengan upacara kenegaraan oleh Perdana Menteri Malaysia, Dato Sri Mohammad Najib Tun Abdul Razak.
Dalam kunjungannya ke Malaysia, Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Mohammad Najib Tun Abdul Razak membahas beberapa persoalan bilateral kedua negara, termasuk persoalan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Namun, pertemuan dua kepala negara tersebut tidak membahas secara khusus iklan perusahaan penyedia robot pembersih di Malaysia yang melecehkan TKI.
Jokowi menerima usulan Pemerintah Malaysia untuk membenahi sistem penyaluran TKI ke Malaysia. Nantinya, penyaluran TKI akan dibuat satu jalur. "TKI akan digunakan satu jalur saja, sehingga perlindungan terhadap TKI yang berada di Malaysia dapat kita lakukan bersama-sama," ujar Jokowi seperti dikutip situs resmi Sekretaris Kabinet, Jumat (6/2).
-
Dimana Jokowi akan bekerja di IKN? 'Kalau kantor presiden, Istana Presiden insyaallah sudah siap pada bulan Juli itu,' kata Basuki di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3).
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
Permasalahan TKI kerap menjadi pemicu ketegangan hubungan bilateral Indonesia dengan Malaysia. Baru-baru ini di Malaysia muncul iklan yang melecehkan pembantu rumah tangga asal Indonesia. Iklan perusahaan pembuat robot tersebut meminta warga Malaysia untuk memecat pembantu rumah tangga asal Indonesia dan menggantinya dengan robot pembersih.
"Leading RoboVac Specialist, Fire Your Indonesian Maid NOW!" demikian terpampang di banner iklan tersebut.
Sebelumnya, iklan melecehkan TKI juga pernah beredar. Iklan ini menawarkan diskon 40 persen bagi warga Malaysia yang mengambil pembantu rumah tangga asal Indonesia. Iklan tersebut dicetak dalam lembaran kertas dan ditempel di berbagai lokasi, juga diiklankan di media cetak Malaysia.
"Indonesian maids now on sale. Fast and easy application. Now your housework and cooking come easy," demikian terpampang dalam lembaran iklan tersebut.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru Budi akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas usulan 4 in 1 di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo angkat bicara soal pertemuannya dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan Malaysia akan terus berkomitmen untuk saling memperkuat hubungan kedua negara.
Baca SelengkapnyaKepada PM Kishida, Jokowi menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mengupayakan genjatan senjata permanen di jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaAri menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, salah satu isi pertemuan dengan Surya Paloh adalah pembicaraan mengenai politik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga mendesak agar negara OKI melakukan perundingan damai dalam konflik kedua negara tersebut
Baca SelengkapnyaProses integrasi mengalami sejumlah kendala teknis karena pihak Malaysia masih memerlukan waktu untuk mengintegrasikan sistem internal mereka.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.
Baca Selengkapnya