Ini isi buku Dedi yang diduga menistakan agama dan diperkarakan FPI
Merdeka.com - Setelah perseteruan antara Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dengan Habib Rizieq berujung laporan ke Polda Jabar. Kini Majelis Majhadus Solihin didampingi Pimpinan Daerah Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat, melaporkan Dedi ke polisi atas kasus dugaan penistaan agama.
Salah satu dugaan tudingan penistaan yang dilakukan Dedi, yaitu berdasarkan buku biografi yang berjudul 'Kang Dedi Menyapa Jilid 2'. Dugaan tudingan tersebut terdapat pada halaman 192 dan 203.
Berikut sebagian kutipan dari buku Dedi yang dinilai menistakan agama:
-
Apa kitab penting itu? Sebuah manuskrip terkenal dari naskah Kitab Kells berusia 1.200 tahun yang memiliki iluminasi luar biasa dari koleksi museum Trinity College Dublin ternyata memiliki sejarah yang panjang sebelum berada di museum tersebut.
-
Apa yang dicatut dari Suratul Padli dan istrinya? 'Waktu itu istri saya yang di rumah. Istri saya didatangi pegawai bank tersebut inisialnya FR. Dia cari nama Listiani Hartati, itu istri saya. Tujuannya datang mau nagih karena ada nama istri saya yang nunggak kredit di salah satu bank pelat merah terebut,' kata Padli.
-
Apa itu kitab kuning? Merujuk pada Undang-undang No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, kitab kuning adalah kitab keislaman berbahasa Arab atau kitab keislaman berbahasa lainnya yang menjadi rujukan tradisi keilmuan Islam di pesantren.
-
Bagaimana identitas Suratul Padli dan istrinya dicatut? 'Pegawai itu lantas menunjukkan identitas yang mengajukan kredit. Memang benar identitas KTP yang tertera dalam datanya itu punya istri saya dan saya juga, tetapi foto, nomor kontak, dan tanda tangan yang ada di data itu bukan istri dan saya, itu orang lain,' ujarnya.
-
Apa pernyataan kontroversial Kartika Putri? Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Kartika Putri menjadi viral karena mengusulkan ide adanya adu mengaji antara calon presiden (capres).
-
Siapa yang membuat kitab ini? Menurut para ahli kitab ini ditulis oleh setidaknya tiga biarawan berbeda.
Halaman 192: Dedi berbicara tentang tentang perempuan, Dedi meminta mereka mempelajari dua bahasa, yaitu bahasa Sunda dan bahasa Inggris. Untuk membangun karakter masa depan, agar memiliki akar-akar kebudayaannya. Bahasa adalah kekuatan kebudayaan. Saya katakan sulit orang Indonesia mengidentifikasi dirinya dari sisi sosial kultur kebudayaan ideologis kalau dia tidak mengenal bahasa ibunya.
Paragraf kedua, membahas tentang Pancasila: Ketika bicara Pancasila maka kita bicara keutuhan Yang Maha Esa, keragaman berketuhanan. Kemudian kita bicara esensi manusia, bicara esensi kemanusiaan maka kita bicara latar belakang kita dari mana, apakah kita orang Sunda, Jawa, Ambon, Manado, dan lain-lain. Orang mana pun kita, tapi kita memiliki garis ideologi sebagai pembentukan karakter kemanusiaan dan termasuk prinsip-prinsip kehidupan.
Halaman 203: Dedi Mulyadi menggambarkan kisah dan perjalanan Rasulullah Muhammad SAW, yang seharusnya menjadi inspirasi bagi anak-anak sekarang. Isi halaman ini merupakan sambungan dari pembahasan dihalaman sebelumnya, berikut adalah kutipannya:
Anak-anak sekarang ini badannya sehat, ngomongnya pinter, bacanya norolong luar biasa, ngitung matematikanya lebih pintar dari pada kita. Tapi mentalnya lemah mudah menyerah, tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri, tergantung sama mama papanya, makan kadang harus disuapin. Anak usia kelas enam SD tidak bisa menanak nasi, tidak mengerti sayur asem, tidak mengerti sambel beledag, tidak mengerti oseng tempe. Yang dia tahu hanya ceplok telor sama mi rebus. Kalau seperti ini maka kita lemah.
Nah inilah prinsip yang di luar alam pendidikan. Allah memahami Rasulullah sebagai kekasihnya tetapi perlakuan Allah terhadap Rasulullah justru mendidiknya dan membiarkan Rasulullah sengsara. Lahir sebagai anak yatim besar sedikit gak ada ibunya, kemudian tinggal di pamannya jadi penggembala, besar sedikit dia menjadi pedagang menjual dagangan orang lain.
Di usia 40 untuk mendapatkan wahyu susah dapatnya, harus bertapa dulu. Jadi kalau melihat perjalanan Rasulullah untuk mendapatkan gagasan dan wahyu harus bertapa, maka pendidikan kontemplatif ketika anak usia dewas wajib hukumnya.
Maka dimulai usia remaja atau usia SMP kelas 3 anak itu harus mulai belajar puasa Senin Kamis, SMA juga begitu. Baru dia nanti akan bisa mencapai puncak kontemplatif di usia 40 tahun kenapa itu tidak bisa mendadak.
Isi dua halaman tersebut diduga yang menjadi bahan pelaporan Dedi Mulyadi ke Polda Jabar.
Sementara, atas tudingan telah menistakan agama dengan isi buku tersebut, Dedi enggan mengomentarinya. Dedi menyebutkan jika dalam buku tersebut hanya berbicara motivasi.
"Enggak ada apa-apa, baca saja. Isinya berbicara motivasi," kata Dedi di Purwakarta, Selasa (1/12).
Sebelumnya, Ustaz Syahid Joban melaporkan Dedi Mulyadi ke Polda Jawa Barat. Syahid melaporkan Dedi atas dugaan penodaan agama. Laporan itu dibikin Senin (30/11). Dedi dituding melanggar Pasal 156 KUHPidana, yaitu soal menyatakan perasaan permusuhan, kebencian, atau merendahkan suatu atau beberapa golongan rakyat Indonesia.
"Kami melaporkan Bupati Purwakarta karena telah menodai agama Islam. Beliau sampaikan tak hanya dalam acara-acara, tapi juga berbentuk tulisan buku," kata Ustaz Syahid di Mapolda Jawa Barat, Senin (30/11).
Syahid melaporkan Dedi didampingi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam Jawa Barat, Abdul Qohar, dan beberapa anggota DPD FPI Jabar. Dia mengatakan, pemikiran Dedi dituangkan pada buku itu, serta video, dinilai menghina Islam. Sehingga dia juga melampirkan barang bukti disampaikan ke polisi, berupa buku dan rekaman audio visual.
"Tulisan dia banyak penodaan terhadap Islam. Juga di dalam audio visual yang saya bawa ini juga menistakan Islam," ujar Ustaz Syahid.
Beralasan atas dorongan ulama di Purwakarta, Ustaz Syahid memberanikan melapor ke polisi. Ketua DPD FPI Jabar, Abdul Qohar menambahkan, pemikiran Dedi soal tauhid sudah sangat jelas bertentangan dengan dengan syariat Islam.
"Dedi menulis bahwa agama itu budaya, serta budaya ialah agama. Berarti pemahaman beliau menyamaratakan antara budaya dan agama," kata Abdul.
Padahal agama dalam Islam, lanjut Abdul, bersumber dari wahyu Allah SWT, maka kebenarannya pasti mutlak. Sedangkan budaya merupakan cipta karya manusia.
"Budaya itu menurut budayawan Selo Sumarjan ialah cipta karya manusia, berarti produk manusia," ujar Abdul.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selingkuh adalah perbuatan yang dilarang dan dikecam dalam Islam.
Baca SelengkapnyaAl-Qur'an mengatur hal-hal buruk yang menjadi larangan Allah. Salah satunya adalah larangan berzina.
Baca SelengkapnyaPerempuan inspiratif asal Palembang ini menciptakan Kitas Simbur Cahaya yang berisi undang-undang tertulis berlandaskan kearifan lokal pertama di Nusantara.
Baca SelengkapnyaDoa untuk penipu bukan hanya tentang memohon keadilan atau balasan bagi pelaku, tetapi juga tentang mencari kedamaian batin bagi diri sendiri.
Baca SelengkapnyaWanita berhijab ini ditalak oleh suami karena terlibat cekcok dengan mertuanya. Hubungannya terpaksa harus berakhir dan kandas di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaZ merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.
Baca SelengkapnyaKedua tokoh tersebut adalah Maria Ulfah Santoso dan Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito.
Baca Selengkapnya“Kemudian penyidik akan berkoordinasi dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia), Kementerian Agama, ahli bahasa, ahli pidana,” kata Ade Ary
Baca SelengkapnyaDosa zina dianggap sebagai salah satu dosa besar yang merugikan individu dan masyarakat serta menyalahi ketentuan agama.
Baca SelengkapnyaMenghapus dosa akibat zina bisa dilakukan dengan beberapa amalan berikut ini.
Baca SelengkapnyaMenurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.
Baca SelengkapnyaKota Depok selalu bisa memberikan kejutan setiap tahunnya. Mulai dari keberadaan babi ngepet, hingga lampu merah menyanyi.
Baca Selengkapnya