Ini Isi Chat WhatsApp Ferdy Sambo ke Bharada E usai Brigadir J Tewas
Merdeka.com - Ferdy Sambo mengirimkan pesan singkat ke ponsel Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu. Pesan tersebut dikirim beberapa jam usai penembakan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Isinya, Ferdy Sambo meminta Richard menenangkan keluarganya yang berada di Manado.
Berikut isi percakapan Ferdy Sambo-Bharada Eliezer usai penembakan Brigadir J:
-
Apa yang mereka bicarakan? Keduanya mengaku dalam pertemuan tersebut menemukan kesamaan dalam menghadapi pemilu 2024.
-
Siapa yang menanyakan agama Farel? Pertanyaan tentang agama Farel Prayoga ramai diperbincangkan usai beredarnya video tanya jawab antara Farel Prayoga dan Gus Miftah.
-
Siapa yang pernah menanyakan keputusan Fany? 'Apa kamu enggak salah pilih?'' ujar Fany dalam tayangan Rumpi, diunggah melalui kanal YouTube Trans TV Official.
-
Siapa yang Fahmi BO minta tolong? 'Kerja udah nggak, stop. Jadi memang sekarang nggak ada (pemasukan) apa-apa. Nggak ada kerjaan apa-apa. Kalau sudah perlu banget saya minta tolong ke anak yang pertama,' jelasnya.
-
Siapa yang Febby Rastanty ajukan pertanyaan? Tidak hanya menyimak, Febby juga memanfaatkan momen ini untuk bertanya kepada Hannan Attaki.
-
Siapa yang hadir di persidangan? Soraya Rasyid tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Perhatian media dan fotografer segera tertuju pada kehadirannya, yang memang sudah datang untuk mengikuti jalannya persidangan.
Sambo: 'kamu sehat ya? Bapak Kapolri menyampaikan kalau ada yang enggak nyaman laporkan saya segera, biar saya laporkan Bapak Kapolri'
Eliezer: 'Siap sehat bapak. Siap baik bapak'
Sambo: 'Buat tenang keluarga di Manado ya cad, WA saya kalau ada yang enggak enak di hati kamu'
Eliezer: 'siap baik bapak'
Isi pesan itu diungkap Ahli Digital Forensik Adi Setya dalam persidangan pembunuhan berencana Brigadir J, dengan agenda mendengarkan keterangan saksi ahli.
Awalnya, Hakim Wahyu Iman Santoso menanyakan apakah ada percakapan antara Ferdy Sambo dan Bharada E.
"Apakah ada percakapan Sambo dan Richard?" tanya jaksa di PN Jakarta Selatan, Senin (19/12).
"Ada pak, antara akun WA atas nama Richard dengan akun WA atas nama Irjen Ferdy Sambo. Komunikasi dilakukan pada tanggal (19/7) pukul 03.48 am dengan kalimat sebagai berikut," jawab Adi.
"Artinya ahli ini sesuai dengan BAP?" tanya jaksa.
"Iya," singkat Adi.
Buat Group WhatsApp
Tak hanya adanya komunikasi antara Bharada E dengan eks Kadiv Propam Polri, melainkan juga adanya group yang berisikan para terdakwa dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
"Jadi di hp tersebut ditemukan satu grup WhatsApp dengan nama Duren Tiga, di dalamnya ada beberapa kontak di grup tersebut diantaranya ada kontak WA nama Irjen Ferdy Sambo. Kemudian ada kontak WhatsApp bernama Putri Candrawathi dan seterusnya," sebutnya.
"Di dalam ada terdakwa ini 5 orang?," tanya jaksa.
"Iya," singkat ahli.
Ternyata, group tersebut baru dibuat pasca terjadinya penembakan terhadap Brigadir J. Group itu dikatakannya dibuat oleh Bripka RR pada 11 Juli 2022 silam.
"Ada percakapan?," tanya jaksa.
"Sudah tidak ada," jawab Adi.
"Terdeteksi enggak kapan dibikin?," tanya jaksa kembali.
"Group ini dibuat pada tanggal (11/7/2022) oleh akun WA dengan nama Ricky Wibowo," jawab Adi.
"Ada penghapusan percakapan?," tanya jaksa kembali.
"Kalau di sini hanya rentang waktu singkat akun WA atas nama Richard masuk ke dalam group tersebut tidak lebih dari satu hari, dia diadd pada jam 5 pagi, tanggal 11. Kemudian diromve dari group tersebut pada jam 8, tanggal 11. Jadi enggak sampai 1 hari," jawab Adi kembali.
"Nama grup ABS (Anak Buah Sambo?)," tanya kembali jaksa.
"Nama groupnya Duren Tiga," jawab ahli.
"Di dalam group Duren Tiga itu berapa orang?" tanya jaksa.
"Lebih dari 7," singkat ahli.
"Ada Sambo di dalamnya?" tanya jaksa kembali.
"Kontak WA atas nama Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi," jawab ahli kembali.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi baru-baru ini merayakan ulang tahun pernikahan mereka.
Baca SelengkapnyaBerikut jabatan baru Kombes Budhi Herdi dari Kapolri usai terseret kasus Ferdy Sambo.
Baca SelengkapnyaNilai sengketa yang digugat oleh orangtua Brigadir J yakni senilai Rp7.583.202.000
Baca SelengkapnyaKekasih Brigadir J terlihat mengunjungi makam sang pujaan hati.
Baca SelengkapnyaDua hakim agung mengatakan Ferdy Sambo layak dihukum mati, namun tiga hakim agung lainnya menyatakan seumur hidup.
Baca SelengkapnyaBeredar foto tangkapan layar yang memperlihatkan Ferdy Sambo tengah duduk santai.
Baca SelengkapnyaKalapas Kelas IIA Salemba, Beni Hidayat buka suara soal Ferdy Sambo tak pernah ditahan di Lapas.
Baca SelengkapnyaPesona perempuan Batak ini dikagumi banyak orang. Dia selalu dipuji cantik dan natural.
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo yang merupakan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri itu mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 12 Mei 2023.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD merespons kabar terpidana pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo tidak pernah ditahan di Salemba
Baca SelengkapnyaJenazah pengawal pribadi Kapolda Kaltara itu dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Semarang atas permintaan istrinya.
Baca SelengkapnyaDalam putusannya, majelis hakim menganulir vonis mati yang diterima Ferdy Sambo menjadi penjara seumur hidup.
Baca Selengkapnya