Ini Isi Surat Wasiat Saksi Kunci Kasus P2SEM yang Meninggal di Penjara
Merdeka.com - Fany Setyawati, istri dokter Bagoes Soetjipto Soelyoadikoesoemo, saksi kunci kasus korupsi dana hibah Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat atau P2SEM yang meninggal di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya di Porong, Sidoarjo, mengaku terkejut dengan kematian sang suami.
Ia juga terkejut, lantaran ada surat wasiat yang justru ditujukan pada para wartawan, mengingat keluarganya malah tak mendapatkan surat tersebut.
Ditemui merdeka.com di rumah duka Adijasa, Surabaya, Fany tidak mengetahui jika mendiang suaminya meninggalkan surat wasiat pada wartawan.
-
Bagaimana pasangan ini meninggal? Beberapa laporan media mengklaim pasangan tersebut mati karena dirajam. Namun Papathanasiou mengatakan tidak ada bukti terkait klaim tersebut. Penyebab kematian pasangan ini masih misterius.
-
Siapa suami Soimah? Sebenarnya, Herwan Prandoko, yang akrab disapa Mas Koko, telah menikahi Soimah selama dua dekade yang lalu.
-
Siapa suami Siti Purwanti? Patrice Bouttier, suami mendiang Siti Purwanti, setia mendampingi istrinya mulai dari rumah duka hingga ke peristirahatan terakhir.
-
Siapa yang mendukung pengobatan istri Jenderal Sayidiman? Presiden Soeharto berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga Sayidiman, khususnya dalam hal upaya pengobatan Sri Suharyati. Ia berjanji bahwa pemerintah Indonesia akan membantu untuk memastikan bahwa Sri Suharyati dapat mendapatkan perawatan medis yang lebih baik di Jepang.
-
Kapan pasangan ini meninggal? Kerangka ini berasal dari tahun 3.800 SM dan berusia 5.800 tahun.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
Sebab, selama dokter Bagoes di dalam penjara, ia mengaku tidak pernah menjenguk maupun berkomunikasi dengannya.
Bukan tanpa alasan. Sebab, selama terbelit kasus, dokter Bagoes hanya berupaya mengamankan anak dan istrinya.
"Saya benar-benar tidak tahu jika ada surat wasiat itu. Selama ini saya melalui pengacara dr Bagoes, dilarang untuk berkomunikasi," pungkasnya.
Saat ditunjukkan oleh merdeka.com tanda tangan di surat wasiat, Fany mengakui bahwa itu adalah tanda tangan asli sang suami. Ia memastikan keaslian tandatangan tersebut, lantaran sama dengan tandatangan yang ada di dalam ijazah.
"Betul, itu tanda tangan suami saya. Saya tahu itu asli karena saya istrinya. Di ijazah juga seperti itu," ungkapnya.
Ia pun meminta pada merdeka.com agar ditunjukkan surat wasiat tersebut. Saat membaca surat tersebut, jemari Fany tampak bergetar. Ia pun tampak menghela napas beberapa kali. Bahkan suaranya sempat parau saat berbincang usai membaca surat tersebut.
Ia pun menegaskan, selama dirundung kasus P2SEM, dr Bagoes tidak sekalipun pernah melibatkan keluarga. Demikian juga saat dr Bagoes pergi ke Malaysia, keluarganya justru ditinggalkan di Indonesia.
"Saya tidak tahu tekanan atau ancaman apa yang dialami oleh suami selama ini. Namun, saya tahu pasti jika ia sedang stress berat karena masalah (P2SEM) besar ini," ujarnya.
Disinggung mengenai riwayat sakit sang suami, Fany mengakui jika dr Bagoes pernah mengalami sakit jantung. Tapi ia tidak bisa memastikan, apakah penyebab kematian dari dr Bagoes ini karena penyakit yang pernah menderanya dulu.
"Dulu sekali, itu pun sudah lama, ia pernah opname karena sakit jantung dan sedikit hipertensi. Tapi itu sudah lama," ujarnya.
Nama dr Bagoes, di Jawa Timur sempat fenomenal pada tahun 2010-an, lantaran ia disebut-sebut sebagai salah satu saksi kunci yang dapat membuka tabir korupsi berjemaah kasus P2SEM di Jawa Timur.
Dokter Bagoes adalah terpidana kasus dana hibah P2SEM yang buron sejak ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jatim pada 2010 silam. Dia ditangkap di Malaysia pada Desember 2017 lalu. Karena sudah berstatus narapidana, dia langsung menjalani hukuman di Lapas Porong.
Dana hibah P2SEM adalah dana bantuan dari Pemprov Jatim untuk kelompok masyarakat atau Pokmas senilai lebih Rp200 miliar pada 2008 silam. Ratusan Pokmas di seluruh Jatim sudah menerima itu, dengan rekomendasi dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jatim.
Kejaksaan mengendus peruntukan dana hibah P2SEM tidak sesuai. Tahun 2009, Kejaksaan mengusut kasus tersebut.
Puluhan penerima dana hibah pun sudah ada yang dipidana. Bahkan, Ketua DPRD Jatim saat itu, almarhum Fathorrasjid juga sempat menjadi pesakitan. Karena buron, dokter Bagoes disidang in absentia atau tanpa kehadiran terdakwa. Dia divonis bersalah dan kini menjalani masa pidananya di Lapas Porong hingga akhir hayatnya.
Kasus itu dinilai publik belum tuntas lantaran dinilai banyak pihak yang terlibat belum terjamah hukum. Namun sayangnya, hingga ia tertangkap, belum ada kemajuan yang berarti terkait dengan kasus tersebut.
Berikut surat wasiat tersebut:
Surat wasiat dokter Bagoes Soetjipto Istimewa
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret lawas putri Sang Proklamator hadiri pemakaman suaminya.
Baca SelengkapnyaKekasih Brigadir J terlihat mengunjungi makam sang pujaan hati.
Baca SelengkapnyaJenazah pengawal pribadi Kapolda Kaltara itu dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Semarang atas permintaan istrinya.
Baca SelengkapnyaMuhadjir menyatakan, kasus Polwan bakar suami di Jombang sudah masuk level yang sangat parah.
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas di Balai Warga RW 05 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaPolwan mengalami trauma yang mendalam atas kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaIstrinya yang juga polisi telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan
Baca SelengkapnyaPolwan cantik AKBP Netty tengah berduka. Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaKini pelaku tengah menjalani trauma healing pasca peristiwa tragis tersebut
Baca SelengkapnyaJenazah Briptu Rian diketahui dimakamkan di pemakaman umum Desa Sumberejo, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Minggu (9/6).
Baca SelengkapnyaKorban Briptu RDW akhirnya meninggal dunia setelah kondisinya terus memburuk.
Baca SelengkapnyaBriptu FN, Polisi Wanita (Polwan) yang diduga membakar suaminya Briptu Rian Dwi Wicaksono (RDW) disebut mengalami trauma yang mendalam atas kejadian tersebut.
Baca Selengkapnya