Ini jawaban Kapolri disebut kebablasan soal atasi komunisme
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedikit terusik melihat aksi razia dan pembubaran diskusi dan pemutaran film yang dituding berbau komunis yang dilakukan Polri-TNI. Jokowi menilai Polri atau pun TNI kebablasan mengartikan perintah untuk menindak tegas paham komunisme yang identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Menanggapi hal itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengklaim tindakan yang dilakukan oleh jajarannya sudah sesuai jalur dan belum menginjak batas ketidakwajaran.
"Saya pikir kita sudah batasi kepada jajaran Polri, yang pertama tentu kita melakukan penegakan hukum terhadap orang yang diduga menyebarkan paham komunisme, Marxisme, dan Leninisme. Itu yg kita lakukan," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/5)
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Siapa yang menyapa Kapolri? Bapak saya kan masuk polisi tahun 83, bapak Kapolri kan tahun 91. Di belakang katanya Bapak Kapolri katanya adik-adikannya Pak,' kata komika ini yang langsung membuat para Jenderal tertawa.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi terkait penguntitan Jampidsus? 'Sudah saya panggil tadi,' kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
Badrodin juga mengaku sudah menginstruksikan jajarannya ada pengecualian untuk menindak tegas paham komunis. Di antaranya, masalah buku dan film, dia hanya memperbolehkan anggotanya mengambil satu buku untuk diserahkan ke pihak Kejaksaan guna diteliti secara mendalam.
"Kalau masalah film juga harus dicek dulu apakah konten film itu termasuk unsur menyebarkan komunisme. Kalau memang perlu akan dilibatkan ahli di sana," ujar dia.
Mantan Kapolda Jatim ini membantah pihaknya kerap melakukan razia dan membubarkan semua aktivitas yang dinilai berbau paham komunisme.
"Kita enggak melakukan razia-razia tapi kita mengedepankan penyelidikan. Kalau dari penyelidikan ada indikasi, kita lakukan tindakan-tindakan," ucapnya.
"Tapi saya berharap juga ketentuan sesuai perundangan yang lain misalnya mengumpulkan orang banyak di sana, mengadakan pertunjukan, mengadakan pemutaran film, diikuti ketentuan yang ada. Melakukan pemberitahuan kepada Polri kalau ada keramaian ada izinnya yang harus diurus," tandas Badrodin.
Sebelumnya, Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi mengatakan Presiden Joko Widodo langsung menghubungi Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo karena dianggap kebablasan mengartikan perintah Presiden terkait penindakan paham komunisme.
Menurut Johan, alasan Presiden Jokowi menghubungi Badrodin dan Gatot karena tidak ingin cara-cara yang dilakukan aparat melanggar hak asasi manusia (HAM).
"Direspons juga oleh Presiden dengan langsung menelpon, memerintahkan Kapolri ke Panglima TNI untuk itu melihat tetap menghormati hak asasi, kebebasan berpendapat," kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/5).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaPolemik Jampidsus Dikuntit Densus 88, Begini Sikap Jokowi ke Kapolri dan Jaksa Agung
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kinerja KPK sudah sangat bagus. Sejumlah pejabat mulai ditangkap, melalui operasi tangkap tangan KPK.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) 2023 di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (3/10).
Baca SelengkapnyaJokowi menilai pernyataan Megawati ditujukan untuk internal PDIP.
Baca SelengkapnyaSoal baiknya bagaimana sikap KPK, Jokowi tidak ingin berkomentar.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan tidak semua data keamanan negara bisa dibuka sembarangan.
Baca SelengkapnyaJokowi justru menilai KPK saat ini sudah bagus dan memiliki sistem baik.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri sempat meminta Presiden Jokowi untuk membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan ramainya kritik kepada Jokowi merupakan vitamin bagi demokrasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo menjawab usulan agar pimpinan KPK dinonaktifkan di tengah kasus dugaan pemerasan Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaPerintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.
Baca Selengkapnya